Ini tugas B.Arab pada semester II yang lalu. dengan dosen pengampunya Al-Ustadz Ridwan.
bagi kawan-kawan yang butuh sebagai referensi silahkan yah. sekali lagi jangan di copas.
"salam budaya" berbudaya berkreasi!!
“ KALAM DAN
PEMBAGIANNYA ”
DISUSUN
KELOMPOK 1
NUR ATIKA
ELI ROSA
SARTIKA J
ARIF SETIAWAN
JURUSAN
SASTRA DAERAH
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
LANCANG KUNING
PEKANBARU
2015
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing dan seluruh teman-teman yang telah ikut berpartisipsi dalam
penyelesaian makalah, serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Demikianlah makalah ini penulis
buat, dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
dari pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Wassalam.
Ujungbatu, 18 September
2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
|
ii
|
DAFTAR
ISI
|
iii
|
BAB I
PENDAHULUAN
|
1
|
BAB
II PAMERAN KESENIAN SENI RUPA
|
|
A. Pengertian Kalam
|
2
|
B. Pembagian Kalam
|
3
|
BAB III PENUTUP
|
|
A. Kesimpulan
|
6
|
B. Saran
|
6
|
Daftar Pustaka
|
7
|
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Arab adalah bahasa
Islam, bahasa Al-Quran, bahasa sunnah dan bahasa ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, maka mempelajari bahasa Arab tujuannya adalah untuk dapat memahami
Al-Quran dan As-Sunnah serta kitab kita pengetahuan yang berbahasa Arab secara baik
dan benar.
Mempelajari bahasa Arab
tidaklah sama dengan mempelajari bahasa-bahasa lain seperti bahasa Indonesia,
bahasa Inggris dan sebagainya. Di dalam mempelajarinya, memerlukan berbagai macam
ilmu, diantaranya adalah ilmunahwu. Dan ilmunahwu inilah
yang akan kita pelajari saat ini.
Untuk memahami apa yang
dimaksud dengan ilmunahwu, mari kita perhatikan perbandingan antara
bahasa Arab dengan bahasa Indonesia pada contoh berikut ini:
هَذَا كِتَا بٌ
: " Ini sebuah buku "
اِشْتَرَيْتُ كِتَا
بًا
:
"Saya membeli sebuah buku"
وَجَدْتُ العُلُومَ
مِنْ كِتَا بٍ
: "Saya mendapatkan pengetahuan
dari sebuah buku"
Kata "buku" dalam bahasa
Indonesia pada tiga buah contoh di atas, tidak mengalami perubahan bunyi akhir kalimat
sedikitpun, sedangkan kata "Kitab" dalam bahasa Arab pada
ketiga contoh di atas, bunyi akhir kalimatnya berbeda-beda, ada yang
berbunyi "bun", "ban" dan "bin".
Hal itu terjadi karena ada perbedaan hukum I'rab pada kata kitab tersebut.
Dalam bahasa Arab,
perubahan-perubahan seperti di atas dipelajari dalam ilmunahwu. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa ilmunahwu itu adalah:
عِلْمٌ تُُبْحَثُ فيهِ
أََحْوَالُ الكَلِمَاتِ العَرَبِيَّةِ مِن حَيْثُ الأِعْرَبُ و البِنَاءُ وَ
التّركِيبُ
"Ilmu yang dipelajari di
dalamnya, keadaan-keadaan kalimat-kalimat bahasa Arab ditinjau dari segi I'rab,
Bina dan Susunan kalimatnya".
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalam
اَلْكَلَامُ : هو اَللَّفْظُ اَلْمُرَكَّبُ, اَلْمُفِيدُ
بِالْوَضْعِ وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ : اسم وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى
Artinya Kalam adalah ucapan
yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya,
maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab. Sehingga suatu ucapan disebut kalam
apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
a. Diucapan( مَلْفُوْظٌ ) / Lafadz;
yaitu :
الصَّوْت المُشْتَمِلُ
على بَعْضِ الحُرُوفِ الهِجَائيةِ
“Suara yang melengkapi atas sebagian
huruf hijaiyah”
b. Disusun( مُرَكَّبٌ ), yaitu
:
مَا تَرَكَّبَ مِنْ
كَلِمَتَيْنِ فــاكْثَرَ
“sesuatu yang tersusun daripada
dua kalimat, maka seterusnya ( lebih daripada dua, yaitu tiga, empat dan setrusnya)”
c. Difahami (مُفِيْدٌ ), yaitu:
ما أَفَادَ فائِدَةً
يَحْسُنُ السُّكُوتُ مِن المُتَكَلِّمِ وَ السَّامِعِ عَلَيها
"Sesuatu yang memberikan faidah
dengan sempurna yaitu sekiranya mutakallim (pembicara) dan pendengar diam
(tidak memberikan tanggapan)".
Pada saat menyebut oleh siMutakallim (orang yang
berbicara), terdiamlah sisami' (orang yang mendengar). Dalam arti orang yang
mendengar mengerti atas apa yang di capkan oleh orang yang berbicara, tidak timbul
pertanyaan terhadap yang di sampaikan itu.
d. Berbahasa Arab ( وَضْعُ اْلعَرَبِيَّة);
Ada dua kemungkinan mengenai makna
yang terkandung dari kata الوَضْع tersebut. Yang pertama adalah القَصْدُ artinya bahwa
lafadz yang tersusun serta memberikan pengertian sempurna itu
"dimaksudkan" oleh mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa الوَضْع itu maksudnya adalah الوَضْعُ العَرَبِيُّ artinya bahwa lafadz yang sudah tersusun dan memberikan pengertian
sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakanmakna) yang telah ditetapkan
oleh orang Arab.
Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang
berbicara. Dalam hal ini maka tiada termasuklah kalam-kalam orang yang lagi mengigau.
Sedangkan menurut ulama Nahwubahwakalam adalah :
وَاْلكلــِْمَةُ اللَّفْظُ اْلمُفِيْدُ
اْلمُفْرَدُ. ¤ َكلاَمُهُمْ لَفْظٌ مُفِيْدٌ
مُسْــــــنَدُ
Kalam Menurut ulama Nahwu
: adalah lafadz yang berfaedah serta dimusnad kan dengan lafadz yang
lain. Dan Kilmah adalah lafadz mufid yang tunggal
B. Pembagian Kalam
Spektrum kalam (kalimat) inilah yang
akan mewarnai femahaman kita dalam klasifikasi kalam. Para ulamanahwu (Nuhhaat)
mengklasifikasikan kalam kedalam 3 jenis, yakni: KalimatIsim, Kalimat Fi’il dan
Harf.
1) Kalimat isim,
a. Pengertian Isim
Kalimat isim (kata benda) adalahsetiap kata yang
menunjukan:
a. Nama benda,
seperti: مَحْفَظَةٌ tas, كِتَابٌ buku, قَلَمٌ pena, مِمْسَحَةpenghapus,مِسْطَرَةٌ penggaris, dan lain-lain.
b. Orang, seperti:
اَحْمَد Ahmad, فَاطِمَة Fatimah, ُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ Abu Hurairah,جِبْرِيْلُ Jibril, اِبْلِيْسُ Iblis, dan lain-lain
c. Gelar, seperti:مُهَنْدِسٌ insinyur, دُكْتُوْرٌ Doktor, مُدِيْرٌ مَدْرَسَةٌٌ KepalaSeklah, رَئِسْ Ketua, ٌ حُفَّاظٌ penghafal, dan lain-lain
d. Kota, seperti:مَدِيْنَةُ اْلَمُنَوَّرَةِ MadinahMunawarah, مِصْرٌ Mesir, سُوْكَابُوْمِىْSukabumi, جَاكَرْتَا Jakarta, dan lain-lain
e. Negara,
seperti:اَمْرِيْكًا Amerika, اِنْدُوْنِيْسِيَّ Indonesia,
, عَرَبٌ سَعُوْدِيٌّArab Saudi, فَلِيْستِيْنَا Palestina,
dan lain-lain
f. Binatang/tumbuhan, seperti:
dan سَمَكٌ,
ikan جَامُوْسٌ,
kerbau دِيْكٌ, فَأْرٌ,
tikus هِرَّةٌ,
tikus, فِلْفِلٌ cabe,, خُضَرٌ sayuran, dan lain-lain
danTempat, seperti: حَمَّامٌ toilet, فَصْلٌ kelas,غُرْفَةٌ kamar, مَدْرَسَةٌsekolah,مَكْتَبَةٌ perpustakaan, dan lain-lain.
b. Ciri-Ciri Isim
فَالِاسْمُ يُعْرَفُ بالخفض وَالتَّنْوِينِ, وَدُخُولِ
اَلْأَلِفِ وَاللَّام
AdapunIsimitubisadiketahuimelalui
:
· Khafadh (Berharkat Kasrah disebabkan
Huruf Huruf Khafadh)
· Tanwin (DenganHarkat Yang
bertanwin)
· Dan kemasukan alif-lam.
وَحُرُوفِ اَلْخَفْضِ, وَهِيَ مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ,
وَعَلَى, وَفِي , وَرُبَّ, وَالْبَاءُ, وَالْكَافُ, وَاللَّامُ
Adapun huruf khafadhialah :
· Huruf mim (Dari)
· Huruf Ila (Ke/Kepada/Sampai)
· Huruf 'An (DariPada)
· Huruf 'alaa (Atas)
· Huruf Fii (pada/Didalam)
· Huruf Rubb (BerapaBanyak)
· Huruf Ba (dengan)
· Huruf Kaaf (Seperti)
· Huruf Laam (Untuk/Bagi/milik)
وَحُرُوفُ اَلْقَسَمِ, وَهِيَ اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ,
وَالتَّاءُ
Adapun huruf qasam (sumpah)adalah :
· Huruf waw, (Demi)
· Huruf ba (Demi)
· Huruf ta. (Demi)
2) Kalimat fi’il (kata kerja)
a. Pengertian Fi’il
Kalimat fi’il adalah setiap kata yang menunjukan pekerjaan
pada waktu tertentu.
ذَهَبَ يَذْهَبُ = pergi,
berangkat
دَخَلَ بَدْخُلُ = masuk
جَلَسَ يَجْلِسُ = duduk
تَعَلَّمَ يَتَعَلَّمُ = belajar
كَتَبَ يَكْتُبُ = menulis
b. Ciri-ciriFi’il
.وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ
وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
Adapun Ciri alamat Fiil bisa di ketahui dengan adanya
:
· Qod (Bawhasannya)
· Sin (Nanti)
· Saufa (Nantiakan)
· Ta Ta'nits sakiinah ( Pelaku perempuan)
3) Kalimat huruf (kata
keterangan)
.وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ اَلِاسْمِ
وَلَا دَلِيلُ اَلْفِعْلِ
Adapun "Huruf"
adalah Lafadz Yang tidak pantas disertai Alamat (Tanda) Isim dan juga alamat
(Tanda) Fi’il.
Kalimat Huruf adalah kata yang
tidak memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata benda.
· مِن = dari.
Contoh kalimat, اَنَا اَخْرُجُ مِنَ اْلبَيْتِ = saya keluar
dari rumah
· اِلىَ =
ke. Contoh kalimat, هُوَ بُسَلِّمُ
اْلكِتَابَ اِلىَ اْلاُسْتَاذِ = dia menyerahkan buku itu kegurunya.
· فِىْ= dalam.
Contoh kalimat, تَقْرَأُ
اْلقُرْاَانَ فِىْ اْلمَسْجِدِ = anda membaca al-quran di
masjid
· عَنْ =
dari. Contoh kalimat, يَسْأَلُ
شَهِيْدٌ عَنِ الشَّهْرِيَّةِ = syahid menanyakan tentang infak
bulanan.
· عَلىَ =
ke (atas). Contohkalimat,قَامَ التَّلاَ مِيْذُعَلىَ اْلبِلاَطِ = parasiswa berdiri di atas lantai.
· بِ = oleh. Contoh kalimat, اَنَا اَقْطَعُ التُّفَّاحَ بِالسِّكِّيْنِ = saya memotong buah apel dengan
pisau.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar
memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus
dalam bahasa Arab.
Kalam terbagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Kalimat Isim;
2. Kalimat Fi’il;
3. Kalimat Harf;
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah
ungkapan dari suatu lafadz yang berfaidah yang mampu membuat yang diajak bicara
diam karena mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al
Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah
adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah
kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk
sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baikitufi'il, isim) atau lebih, baik berfaidah
atau tidak.
B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah
ini senatiasa menambah wawsan serta pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi
motivasi, baik bagi penyusun mau pun rekan-rekan sekalian.
Dengan penuh pengharapan kepada
Allah Swt. Semoga makalah ini bisa menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu
yang lebih banyak dan manfaat lagi guna untuk kehidupan yang akan datang.
Wallâhua‘lam bi ash – shawâb …
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. Mochammad. IlmuNahwu.
Syarah Nadzomil
Maqshud.
Amtsilatutashrifiyyah.
Abdul Chaer,
Linguistik Umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar