Rabu, 06 Desember 2017

Falsafah melayu-kata bijak-kata mutiara

Bagi Anda yang sedang mencari kata-kata motivasi, atau kata-kata bijak untuk memotivasi, baik itu buan teman-teman anda atau pun anda yang tengah di rindung kesulitan dan permasalahan,atau pun sedang Galau Kata-kata mutiara bijak ini sebagai bahan renungan.
KATA-KATA BIJAK
Description: renungan kata-kata bijak 2013
 Kata Bijak Hari Ini
Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian.

Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.

Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.

Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.

Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.

Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya.
Kata Kata bijakSemua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia. Mereka datang untuk mendidik manusia.
Kata Kata bijak
Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan orang yang tidak dipercaya dan menghasratkan apa yang tak dimiliki.

Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.
Kata Kata bijak
Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.

Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
Kata Kata bijak
Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.
Kata Kata bijak
Setiap orang seharusnya melakukan 2 hal dengan kesungguh-sungguhan : mengerjakan hal yang sangat ia sukai, dan mengerjakan hal yang sangat ia benci.
Kata Kata bijak
Kemarahan adalah keadaan dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran, dan tindakan lebih cepat dari nurani.
Kata Kata bijak
Tak ada yang mampu mengubah masa lalu, tapi anda dapat merusak masa depan dengan menangisi masa lalu dan merisaukan masa depan.
Kata Kata bijak
Kekayaan sejati tidak diukur dari seberapa banyak investasi yang dia lakukan untuk memperoleh uang, tetapi seberapa besar investasi yang dia lakukan untuk memperoleh akhirat.
Kata Kata bijak
Senyum adalah anugrah Tuhan bagi setiap manusia yang mengandung cahaya kebaikan dan kesucian, membawa kedamaian bagi yang melihat, dan menumbuhkan welas asih bagi yang memberi. Maka tersenyumlah kepada semua orang.

Lebih mudah untuk melawan ribuan orang bersenjata lengkap dibandingkan melawan kesombongan diri sendiri.

Apa yang anda lakukan hari ini, merupakan kunci kebaikan ataupun juga kehancuran hari esok anda. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini.

Betapa sulitnya manusia bersyukur atas nafas yang masih berhembus di badan. Namun betapa mudahnya manusia mengeluh hanya karena kakinya menginjak kotoran.

Apapun yang terjadi pada anda esok hari itu karena apa yang anda lakukan hari ini.

Tuhan tidak menurunkan takdir begitu saja. Tuhan memberikan takdir sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jika kita maju dan berusaha, Tuhan akan memberikan takdir kesuksesan. Jika kita lengah dan malas, maka Tuhan akan memberikan takdir kegagalan.

Kepada orang bodoh sekalipun TUHAN mengirimkan keberuntungan, kepada orang gila sekalipun TUHAN memberikan rejeki kehidupan.

Saat kita menatap ke belakang sesungguhnya kita telah tertinggal dengan orang yang merangkak ke depan. Sesungguhnya masa lalu adalah guru bagi kita untuk menatap dan membangun masa depan.

Hal tersulit dalam kehidupan ini bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri.

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Duri dalam kaki sulit ditemukan, Apalagi duri dalam hati. Jika ada orang yang melihat duri di hatinya, mana mungkin kesedihan akan berkuasa?

Kata Kata Bijak - Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan.Ada tangan kanan,ada tangan kiri.Ada yang pintar,ada yang bodoh.Jangan bilang kau tak pernah mengecap manisnya keberhasilan,jangan bilang kau gak pernah mengecap pahitnya kegagalan.Tapi biarlah semua seperti air mengalir dan lakukanlah yang terbaik didalam keseharianmu

Jika kamu takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. Niscaya akan kau temukan, bahwa setiap manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaik lah yang mampu bangkit dari ke jatuhannya.

Tuhan adalah sebagaimana yang kamu pikirkan, Jika kau berpikir Tuhan itu Baik, maka Tuhan akan baik padamu. Namun jika kamu pikir Tuhan itu Buruk, maka Tuhan akan memperlakukan mu dengan Buruk.

Jika kamu tidak suka apa yang ada di sekeliling mu, ubahlah, setidaknya ubahlah dirimu sendiri. Ingat, kamu bukan sebatang pohon.

Manusia terbaik adalah yang selalu berusaha membuat orang lain senang. Lakukanlah walaupun kamu harus meninggalkan mereka dan sendirian.

Kelebihan kita adalah, kita mampu memulai, dan kita juga mampu untuk MENGAKHIRI.

Kita Selalu punya pilihan tiap hari. Tinggal kita memilih, memulai niat baik yang kemarin, ataukah menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan besok.

Jika kamu melihat dunia, maka lihatlah kebawah, karena jika kau menengadah, maka yang kau dapatkan adalah sakit leher dan mata yang berkunang-kunang.

Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki.

Sebaik-baiknya perdagangan, adalah menjual amal baik untuk ditukarkan dengan surga.

Yang terbaik adalah : "Aku telah mencobanya", dan yang terburuk adalah : "Aku akan mencobanya"

Kadang kita lupa, bahwa untuk melihat diri kita, jalan terbaik adalah melalui mata orang lain.

Ingatlah, kepedihan kita hari ini akan terasa indah dan manis saat kita mengingatnya kelak.

Kumpulkanlah kesalahan saat ini, karena kelak kumpulan kesalahan yang bernama pengalaman itu akan membawamu kepada puncak ke suksesan.

Tuhan sebenarnya tengah bermain catur dengan kehidupan kita. Dia menggerakkan bidak-bidaknya bernama tantangan, cobaan dan godaan, kemudian duduk kembali melihat reaksi kita. Jadi buatlah langkah terbaik sebelum Tuhan memberi kita Skak Mat.

Perlakukanlah setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat yang tulus, meski mereka berlaku buruk padamu.lngatlah bahwa penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tapi karena siapakah dirimu.

Burung Hantu dijadikan simbol kebijakan, karena Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak mencoba menjadi seperti burung hantu yg bijaksana itu?

Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan.

Berbuatlah dan jalankan semua impianmu, karena sebenarnya dalam dirimu telah terdapat energi dan kemampuan untuk melakukan apapun.

Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengamati dan mengurusi kesalahan orang lain.


Orang yang gagal selalu mencari jalan untuk menghindari kesulitan, sementara orang yang sukses selalu menerjang kesulitan untuk menggapai kesuksesan.

Sebenarnya kegagalan kita bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat langkah kita, Tetapi karena ketidak beranian untuk melawan rasa takut dalam diri.

Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.

Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi.

Anda bisa memiliki apa pun yang Anda inginkan, jika Anda mampu menghilangkan keyakinan bahwa anda tidak akan mendapatkan yang anda inginkan.

Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum anda miliki, maka Anda akan harus melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan.

Kebesaran Seseorang Tidak Terlihat Ketika Dia Berdiri Dan Memberi Perintah, tetapi ketika dia berdiri sama tinggi dengan orang lain, dan membantu orang lain untuk mencapai yang terbaik dari diri mereka.

Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.

Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.

Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.

Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.

Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.

Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.

Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.

Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.

Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.

Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.

Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.

Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.

Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, akan mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.


Kata-kata mutiara bijak 2013
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

Kata-kata mutiara bijak Islami
Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina : orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.

Tiada musibah yang lebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.

Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.

Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.

Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memaafkan.

Dengannya Allah kuburkan kedengkian, Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang tinggi direndahkan.

Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.

Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.
Update Kata-Kata Biak

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.
______________________________________________________________
KATA-KATA BIJAK, MOTIVASI, MUTIARA
Jika Kamu Ingin Sukses , Kamu Harus Bisa Menjadi Pecundang Terlebih Dahulu .
Berharap Bisa Mengapainya , walapun banyak Halangan dan rintangan
SESUATU YG ANDA CINTAI , PASTI AKAN PERGI UTK SELAMANYA .
Love is like the sun coming out of the clouds and warming your soul
Ketika hal buruk terjadi, percayalah hal baik juga akan datang. Hadapi tanpa rasa takut, cepat atau lambat semuanya akan lebih baik.
Tuhan jawab doa dalam 3 cara: YA, Dia berikan yang kamu minta; TIDAK, Dia akan beri yang lebih baik; TUNGGU, Dia akan beri yang terbaik
Pria Sejati adalah dia yang bisa menjaga perasaan wanitanya. Memperlakukannya seperti PRINCESS, karena dia telah dibesarkan QUEEN. -
Sesulit apapun masalah yang kita hadapi, ia harus diselesaikan, bukan dihindari
Cinta sejati tak datang begitu saja. Banyak proses yg harus dilalui bersama, menderita, menangis, dan tertawa bersama.
Tetap menjadi dirimu sendiri dlm dunia yg tak henti berusaha tuk buatmu berubah ini adalah prestasi terbesar dirimu.
Sahabat adalah dia yg tahu apa yg dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yg menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.
Indahnya persahabatan adalah saat kita memberi tak mengharapkan balasan. Ada tawa saat dalam kesedihan.
Dalam cinta, jika kamu mencarinya, dia akan menghindarimu, tp jika kamu jadi orang yg pantas dicinta, dia akan mengelilingimu.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
“Siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi. Dan siapa yang tidak mau memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan (diampuni).”
“Keutamaan yang paling utama adalah kamu menyambung orang yang telah memutusmu, kamu memberi orang yang tidak pernah memberimu dan mememaafkan orang yang mencelamu“.
Kadangkala kamu tidak
menghargai orang yang mencintai
kamu sepenuh hati, sehingga kamu
kehilangannya.
Yang menentukan masa depan Adalah
Pilihan Anda , Bukan Kesempatan :))
Berharap Bisa Mengapainya , walapun banyak Halangan dan rintangan
Doaku hari ini: Tuhan, jagalah hatiku agar aku bisa menyayangi. Semoga aku bisa menolong mereka yg membutuhkan aku
Kata Bijak
Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.

Update Kata Bijak MARET 2013
Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.


Tanawangko kampungku

semua tentang tanawangko, tombariri, minahasa. baik secara sejarah, kehidupan, agama, budaya dan makhluk di dalamnya ,.,
Subscribe: Posts / Comments / Email
RSS

Kata Mutiara Bahasa Melayu Malaysia beserta makna bahasa Inggris

5:10 AM yang da post tommy damima

Kata Mutiara Melayu Malaysia beserta makna bahasa Inggris. Bahasa Melayu Malaysia memang sedikit aneh terdengar di telinga warga Indonesia,. tapi taukah anda kalau kata2 mutiara bahasa Melayu juga ada yang terdengar cukup indah,. so berikut ditampilkan Kata Bijak bahasa Melayu,. cekidot:

  •  “Orang baik jarang mengaku jahat, tapi orang jahat seronok mengaku baik.” translatenya dalam bahasa Inggris "Good Guys rarely admit be an evil guys , but the bad guys confess be a good man." Makna yang terkandung: memang banyak orang baik yang tidak mau di sebut orang jahat,. tapi BANYAK di dunia ini dimana orang2 jahat ingin disebut orang baik,. perhatikan aja saat org2 melakukan Teroris (bom bunuh diri) mereka ingin dikatakan sebagai orang baik/ org suci yang membela kaum lemah, dimana kenyataannya mereka itu orang jahat yang membunuh orang2 yang tidak tau apa2,. am I right?
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT28QWOZpKXmlEOK-nTMGQT0rgvrLk3FR2p_ggg6hAoVUqGYIS2

  • Jika anda ingin berjaya janganlah hanya melihat anak tangga saja, akan tetapi, berusahalah untuk menaiki tangga tersebut.,.,. yg dlm bahas Inggrisnya "If you want to be succeed do not only see the stairs, however, make an effort to climb the stairs". maknanya: jika kita ingin naik/maju dalam hidup janganlah hanya melihat tangga/ rintangan tanpa berbuat apa2,. tapi naikilah tangga/rintangan itu sehingga saat anda mencapai ujung tangga maka anda akan sukses pula,. 

  • Hadiah yang paling berharga buat teman adalah: bertimbang rasa dan sedia mema'afkan kesalahannya.,.Bhs Inggrisnya,.The most precious gift for friends is: considerate and ready forgive their mistakes. makna terkandung didalamnya,. kalau sebagai teman sejati maka kita akan senantiasa memaafkan teman yang melakukan kesalahan,. karena setiap persahabatan pasti ada pertengkaran dan setiap pertengkaran pasti ada yang benar dan salah, dan sebagai sahabat yang baik kita pastilah memaafkan sahabat kita asalkan dipun menyadari kesalahannya :)

Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSJ_EuMT8CgwNy9R78mrukwQx6vdDjpOWGQf_gscXVbrypff16UFQ
  • “Jangan fikirkan yang sedap saja, kadang-kadang kita kena juga telan yang pahit sebab kadang-kadang yang pahit itu ubat sedang yang sedap itu racun.”bahasa Inggrisnya"Do not always think of a good things, sometimes we have to swallow the bitter also, because sometimes the the bitter is medicine and taste good is poison." maknanya: kita jangan melihat yang sedap2 saja dari perkataan orang,. karena kadang orang yang selalu berkata manis didepan kita 'mungkin' juga adalah musuh dalam selimut,. so be wise-lah dalam menilai seseorang dan bedakanlah dengan bijak mana yang memang manis jujur dan manis racun,. okay?
Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSyBYaCk30AZJpnmOVm4CdFv_7tnrdandNAi8YDdQKTG_b84xpMmQ Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQS5VoPyaQcztBgJRpETLTSHZ-6g5ufcvDH8P_QPJRJjH5Yh6gC

  • “Mempertajam kapak seminit itu lebih baik daripada menghayun kapak yang dempak sepanjang hari.”  bahasa Inggrisnya "Sharpen the ax in a minute is better than the stocky ax swinging through the day." maknanya,. dalam hidup kita harus menggunakan otak sob,. kadang kita tergesa2 melakukan sesuatu tanpa perencanaan dan akibatnya amburadul,. dimana kita sebaiknya menyusun rencana dalam hidup,. dan nasihat diatas memang benar dimana menajamkan Kapak akan lebih berguna daripada memotong seharian dengan kapak tumpul,. 


  • Tak semua yang nampak rugi itu sepanjangnya rugi, kadang-kadang untung menanti di hujung.” arti bahasa Inggrisnya "Not everybody who saw the loss during which loss, profit sometimes waiting at the end." maknanya: dalam hidup kadang kita memandang sesuatu dengan pesimistis walaupun telah melakukan semua daya upaya,. tapi ingat kadang hasil jeripayah kita akan terlihat di akhir dari upaya kita selama ini,. dimana seperti kata rohani kristen,. TUHAN PASTI BUKA JALAN,. 








Jumat, 03 Juni 2011
BUDAYA KERJA MASYARAKAT MELAYU

I.  Pendahuluan
A. Arti Definisi / Pengertian Budaya Dan Kebudayaan
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
B. Arti Definisi / Pengertian Budaya Kerja
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. (Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM )
C. Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1.meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
II. Pembahasan
A. Pengenalan
         Dalam kehidupan orang Melayu, etika atau budaya kerja mereka telah diwariskan oleh orang tuanya secara turun temurun. Masyarakat Melayu dulunya memiliki budaya kerja yang disebut “semangat kerja” yang tinggi, semangat yang mampu mangangkat hakikat dan martabat kaumnya “ untuk duduk sama rendah tegak sama tinggi” dengan masyarakat dan bangsa lain. Sedangkan, budaya kerja masyarakat Melayu yang lazim disebut dengan “pedoman kerja Melayu”, diakui oleh banyak ahli, karena hal ini sangat ideal dengan budaya kerja yang universal, terutama didunia islam. Dengan modal “pedoman kerja Melayu”, tersebut masyarakat Melayu mampu membangun negri dan kampung halaman, mereka juga mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat dan menghadapi persaingan.
         Orang-orang tua Melayu dulu mengatakan “berat tulang ringanlah perut”, maksudnya, orang yang malas bekerja hidupnya akan melarat. Sebaliknya, “ringan tulang beratlah perut” yang bearti barang siapa yang bekerja keras, hidupnya pasti akan tenang dan berkecukupan.
Didalam untaian ungkapan masyarakat Melayu dikatakan:
Kalau hendak menjadi orang
Rajin-rajin membanting tulang
Manfaatkan umur sebelum petang
Pahit dan getir usah dipantang

Kalau hendak menjadi manusia
Ringankan tulang habiskan daya
Kerja yang barat usah dikira
Pahit dan manis supaya dirasa

Kalau tak mau mendapat malu
Ingatlah pesan ayah dan ibu
Bekerja jangan tunggu-menunggu
Manfaatkan hidup sebelum layu

         Unkapan diatas, dahulunya disebarluaskan ketengah-tengah masyarakat dijabarkan, diuraikan, dan dihayati secara keseluruhan oleh anggota masyarakat. Penyebarluasan ungkapan tersebut melalui beberapa cara seperti didalam cerita-cerita, nasihat, upacara adat, nyanyian rakyat, dll. Hal ini dilakukan agar dapat menumbuhkan semangat kerja yang tinggi, sehingga setiap anggota masyarakat mampu mencari dan memanfaatkan peluang yang ada, bahkan mampu pula menciptakan usaha-usaha baru yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka masing-masing.
         Dalam adat Melayu, banyak menyerap nilai-nilai agama islam, terdapat suatu ungkapan yang mengatakan “adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabbullah. Menurut ungkapan ini orang yang tidak bekerja, apalagi yang sengaja tidak mau bekerja, dianggap melalaikan kewajiban, melupakan tanggung jawab, menafikan ajaran agama dan tuntunan adat-istiadat serta mengabaikan tunjuk ajar yang banyak member petuah amanah tentang budaya kerja. Sikap malas dan lalai, dianggap sikap tercela oleh masyarakat Melayu yang disebut “tak ingat hidup akan mati, tak ingat hutang yang disandang, tak ingat beban yang dipikul”. Oleh karena itu dalam masyarakat Melayu orang pemalas direndahkan oleh masyarakatnya. Itulah sebabnya orang tua-tua dula mengatakan:
Kalau malu direndahkan orang
Bantinglah tulang pagi dan petang
Bekerja jangan lang kepalang      
Gunakan akal mencari peluang

Kalau malu hidup terhina
Dalam bekerja jangan berlengah
Manfaatkan peluang mana yang ada
Kuatkan hati lapangkan dada

Kalau tak mau hidup melarat
Carilah kerja cepat-cepat
Jangan dikira ringan dan berat
Asal sesuai dengan syariat
         Orang tua-tua dulu juga mengingatkan, bahwa dalam mencari peluang kerja, jangan memilih-milih. Maksudnya jangan mencari kerja yang senang, dan tidak mau berkerja keras, itu bukanlah sikap orang Melayu yang ingin maju. Kerja yang perlu dipilih adalah kerja jangan “menyalah”, maksudnya jangan menyimpang dari ajaran agama dan adat-istiadat. Sesuai dengan pepatah petitih masyarakat Melayu yang mengatakan “kalau kerja sudah menyalah, dunia akkhirat aib terdedah.
         Keutamaan kerja masyarakat Melayu, tercermin pula dalam memilih menantu atau jodoh. Orang yang belum bekerja, lazimnya dianggap belum mampu “menghidupkan anak bininya”. Orang seperti ini tidak akan dipilih untuk menjadi menantu atau pun jodoh anaknya. Beberapa pernyataan diatas memberikan petunjuk bahwa orang Melayu telah menanamkan budaya kerja dalam kehidupan masyarakatnya.
B. Pandangan Orang Melayu Terhadap Kerja
         Orang Melayu yang mendasarkan budayanya dengan teras islam selalu memandang bahwa bekerja merupakan ibadah, kewajiban dan tanggung jawab. Bekerja sebagai ibadah merupakan hasil pemahaman orang Melayu terhadap Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad saw. Di dalam Al-Qur’an mengatakan, “apabila kamu telah selesai melaksanakan shalat, bertebaranlah kamu dimuka bumi (untuk mencari rezeki dan rahmat Allah). Pada ayat lain juga dikatakan “maka apabila telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS Alam Nasyrah :7). Beberapa hadits nabi yang mendukung budaya kerja Melayu diantaranya, “bekerjalah kamu untuk duniamu, seakan-akan kamu hidup untuk selama-lamanya, dan bekerjalah kamu, seakan-akan kamu mati besok pagi” (H.R. Muslim). Hadits lain juga mengatakan “sesungguhnya Allah sukakepada hamba yang bekerja dan terampil, barang siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid dijalan allah azza wajalla”(H.R. Ahmad). Selaras dengan itu, terdapat ungkapan Melayu, yang dianggap sebagai ungkapan tunjuk ajar tentang budaya kerja, didalam ungkapan tersebut dikatakan:
Apa tanda orang yang beradat
Wajib bekerja ianya ingat

Kalau mengaku orang Melayu
Wajib bekerja ianya tahu
         Unkapan-ungkapan diatas mencerminkan bagaimana utamanya kedudukan kerja dalam pandangan orang Melayu. Orang Melayu harus mau bekerja keras karena dianggap sebagai tanggung jawab, baik bagi diri sendiri, keluarganya,  masyarakat, agama, adatistiadat serta norma-norma social yang mereka jadikan pegangan dan sandaran. Sebaliknya apabila orang itu malas, culas dan memilih-milih kerja, disebut bebal, dan tak tahu diri. Orang yang seperti ini akan menjadi ejekan masyarakatnya, seperti yang tertuang dalam pantun berikut ini:
Tak ada guna berbaju tebal
Hari panas badan berpeluh
Tak ada guna Melayu bebal
Diri pemalas kerja bertangguh

Tak ada guna kayu diukir
Bila dipakai dimakan ulat
Tak ada guna Melayu pintar
Bekerja lalai makannya kuat

Apa guna merajut baju
Kalau ditetas butangnya lepas
Apa guna disebut Melayu
Kalau malas bekerja keras
         Dari sisi lain, orang Melayu memandang kerja bukan semata-mata untuk kepentingan hidup didunia, tetapi juga untuk keselamatan hidup diakhirat. Oleh karenannya, kerja haruslah mampu membawa peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan duniawi, selain itu juga dapat menjadi bekal hidup di akhirat. Untuk itu pekerjaan haruslah yang halal, dilakukan secara ikhlas. Dalam ungkapan orang melayu dikatakan:
Apabila kena menurut sunnah
Manfaatnya sampai ke dalam tanah
Apa bila kena menurut syariat
Berkah melimpah dunia akhirat

Apabila kerja niatnya ikhlas
Dunia akhirat Allah membalas
         Acuan ini, menyebabkan orang tua-tua mengatakan bahwa, “bila bekerja karena Allah, disitulah ia menjadi ibadah”. Ungkapan ini menunjukan pula, bahwa orang Melayu  memandang pekerjaan yang halal dan dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas dapat menjadi ibadah bagi seseorang. Pandangan ini tentu akan mengokohkan keutamaan kerja dalam kehidupan orang Mealyu.
C. Budaya Kerja Orang Melayu ( Dulu dan Sekarang)
         Konsep budaya kerja sangat penting dalam masyarakat Melayu sekarang. Orang Melayu dianjurkan untuk melihat dan meniru budaya kerja bangsa lain yang telah maju seperti Eropa, Jepang, Korea dan Cina, tentu dengan catatan dengan nilai agama dan falsafah hidup masyarakat Melayu.
         Para ahli antropologi dan sosiologi yang telah melakukan kajian terhadap budaya kerja orang Melayu, yang kemudian menarik suatu kesimpulan bahwa orang Melayu “pemalas” dalam bekerja, baik kerja tani, buruh, pegawai, dan dunia perdagangan. Itulah kesimpulan yang telah diambil oleh Cortesau, (1940), Raflfles (1935), dan Wheeler (1928). Sedangkan G.D. Ness dalam buku nya yang berjudul Bureaucracy and Rulal Development in Malaysia (1967) yang mengatakan orang Melayu dibandingkan dengan orang Cina kurang berorientasi pada hasil dan kesuksesan hidup.
         Kajian Swift (1965), melakukan pengamatan bahwa orang Melayu banyak yang memiliki tanah, supaya dapat hidup selasa dan sejahtera, tanpa bekerja keras. Hasil kajian Djamour (1959) hampir senada dengan Swift yang berkesimpulan bahwa orang Melayu ingin hidup senang, kenyang, dan tenang tanpa harus bekerja keras. Apalagi bagi orang Melayu di Malaysia dulu. Kebanyakan masyarakat Melayu dulu tidak mau bekerja di perusahahaan timah, bauksit, dan kebun karet, malah banyak kaum pendatang yang bekerja. Wilson (1967) mengatakan, meskipunn orang melayu sadar bahwa mereka tidak dapat mengalahkan Cina dalam Berbisnis, tapi mereka tidak tertarik untuk mengikuti cara kerja Orang Cina tersebut. Beberapa budaya kerja Melayu dtempo dulu, dapat dipahami dari ungkapan dan pribahasa berikut ini:
a.      Biar Lambat Asal Selamat.
b.      Tidak Lari Gunung di Kejar.
c.       Alang-alang Berdawat Biarlah Hitam.
d.       Kerja Beragak-agak Tidak Menjadi, Kerja Berangsur-angsur tidak Bertahan.
e.        Sifat Padi Semakin Berisi Semakin Tunduk.
f.        Baru Berlatih Hendak Berjalan, Langsung Tersemban.
g.       Selera Bagai Taji Tulang Bagai Kanji, Menanti Nasi Tersaji di Mulut.
h.       Kerja Janganlah Berulah dan Degil.
i.         Hemat dan Cermat Dalam Bekerja.

D. Kaitan Kerja Dengan Status Sosial
         Bagi masyarakat Melayu Pekerjaan dapat mengangkat status social seseorang. Seseorang yang memiliki pekerjaan akan di hormati oleh masyrakatnya, dan di jadikan tauladan. Sebaliknya, apabila orang yang malas bekerja, atau bekerja asal jadi, tentu akan dilecehkan. Apabila didalam masyarakat Melayu ada tukang yang kerjannya asal jadi, disebut juga “tukang pak Sendul”. Didalam unkapan di katakana:
         Kalau kerja tukang pak sendul
         Yang gelegar menjadi bendul

         Kalau tukang tidak senonoh
         Belum di tunngu rumahpun roboh

         Kalau tukang tidak semenggah
         Paginya tegak petangya rebah
         Orang yang bekerja dengan keahliannya, bekerja dengan cermat dan pengetahuan yang memadai, maka akan mendapatkan kedudukan yang terhormat dalam masyarakat Melayu. Apapun bentuk keahlian dan bidang kerjanya mereka dijadikan tempat bertanya dan tempat petuah amanah. Orang tua-tua dulu mengtakan:
         Kaluu kerja hendak semenggah
         Carilah orang yang amanah
         Ungkapan-ungkapan diatas menunjukan, bahwa masyarakat Melayu menghormati ilmu pengetahuan dan keahlian seseorang dalam bekerja. Namun, bila ada seseorang yang memiliki keahlian dan ilmu pengetahuan tinggi, tetapi malas bekerja dan tidak mau mengamalkan ilmunya, di anggap terbuang oleh masyarakatnya, bahkan cenderung dilecehkan. Dalam Ungkapan Melayu di katakana:
         Apa tanda orang yang malang
         Ilmu di dada terbuang-buang
         Apa tanda orang merugi
         Ilmu dituntut tak ada arti
         Apa tanda orang yang cacat
         Ilmu ada tidak bermanfaat
         Ungkapan tersebut secara tegas menggambarkan bahwa pekerjaan menjadi salah satu tolak ukur untuk mengangkat harkat dan martabat seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
E. Kesimpulan
         Seperti yang telah kita bahas bersama-sama tadi, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa gambaran tentang Budaya kerja masyarakat Melayu, serbagian besar masih terdapat dalam masyarakat Melayu, baik yang tinggal dikota maupun dikampung-kampung. Nilai luhur budaya Melayu ini tentulah akan member manfaat apabila disimak, di cerna, dan dihayati dengan baik dan benar. Mudah-mudahan dengan apa yang telah kami paparkan, kita semua dapat mengenal dan mengetahui bahwa masyarakat Melayu memiliki budaya kerjanya sendiri. Secara teoritis dan filosofis, orang Melayu memiliki budaya kerja yang hampir sempurna, walaupun banyak anggapan bahwa orang Melayu serba ketinggalan, perajuk dan sebagainya. Apalagi dalam era globalisasi sekarang ini, berbagai perubahan dan pergeseran nilai budaya terus berlangsung dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam masyarakat Melayu. Apabila kita sebagai pewaris budaya tidak mau atau tidak memiliki keinginan untuk menggali dan menjaga nilai budaya, maka tentulah kita tidak dapat membina dan mengembangkan budaya yang kita miliki.

Daftar Pustaka
Tenas, Efendi. 1989. Ungkapan Tradisional Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
Dahril, Tengku.2000. Tamadun Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
Husein, Ismail, dkk.2003. Etos Kerja DalamAcuan Budaya Melayu. Jakarta: Gema Insani Press
Diposkan oleh Irvan di 09.38





Falsafah

1. Melayu itu Islam, yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah.

2. Melayu itu berbudaya, yang sifatnya nasional dalam bahsa, sastra, tari, pakaian, tersusun dalam tingkah laku, dan lain-lain.

3. Melayu itu beradat, yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika, dengan tepung tawar, balai pulut kuning dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda.

4. Melayu itu berturai, yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan, hidup berdampingan dengan harga menghargai timbal balik, bebas tapi terikat dalam masyarakat.

5. Melayu itu berilmu, artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik), agar bermarwah dan disegani orang, untuk kebaikan umum.

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa dan dilihat. Ia mengetahui, bahwa :

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan.

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan, bukan individualistis.

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri, yang ingin kebenaran, keadilan dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan.

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan masyarakatnya. pengabdian adalah pada Allah, manusia dan lingkungan, untuk kebahagiaan diri sekarang dan nanti. ( Buku Butir Butir Adat Melayu Pesisir Sumatera Timur yang disusun oleh T.H.M. Lah Husny).

4.   Falsafah Adat Orang Melayu

Sebuah nilai adalah sebuah konsepsi , eksplisit atau implisit yang menjadi milik khusus seorang atau ciri khusus suatu kesatuan sosial (masyarakat) menyangkut sesuatu yang diingini bersama (karena berharga) yang mempengaruhi pemilihan sebagai cara, alat dan tujuan sebuah tindakan.
Nilai nilai dasar yang universal adalah masalah hidup yang menentukan orientasi nilai budaya suatu masyarakat Melayu, yang terdiri dari hakekat hidup, hakekat kerja, hakekat kehidupan manusia dalam ruang waktu, hakekat hubungan manusia dengan alam, dan hakekat hubungan manusia dengan manusia.
a.       Hidup dalam Falsafah Melayu
Tujuan hidup bagi orang Melayu adalah untuk berbuat jasa. Kata pusaka orang Melayu mengatakan bahwa
1.       “hidup berjasa, mati berpusaka”.
Jadi orang Melayu memberikan arti dan harga yang tinggi terhadap hidup.

2.       ntuk analogi terhadap alam, maka pribahasa yang dikemukakan adalah :

Gajah mati meninggakan gading
Harimau mati maninggakan belang
Manusia mati meninggakan nama
Dengan pengertian, bahwa orang Melayu  itu hidupnya jangan seperti hidup hewan yang tidak memikirkan generasi selanjutnya, dengan segala yang akan ditinggalkan setelah mati. Karena itu orang Melayu bekerja keras untuk dapat meninggalkan, mempusakakan sesuatu bagi anak cucunya dan masyarakatnya. Mempusakakan bukan maksudnya hanya dibidang materi saja, tetapi juga nilai-nilai adatnya. Oleh karena itu semasa hidup bukan hanya kuat mencari materi tetapi juga kuat menunjuk mengajari anak cucunya sesuai dengan norma-norma adat yang berlaku.
Ungkapan adat juga mengatakan;
Pulai bertingkat naik meninggalkan ruas dan buku,
manusia bertingkat turun meninggakan nam dan pusaka.
Dengan adanya kekayaan segala sesuatu dapat dilaksanakan, sehingga tidak mendatangkan rasa malu bagi dirinya ataupun keluarganya. Banyaknya seremonial adat seperti perkawinan dan lain-lain membutuhkan biaya. Dari itu usaha yang sungguh-sungguh dan kerja keras sangat diutamakan Orang Melayu.
Nilai hidup yang baik dan tinggi telah menjadi pendorong bagi orang Melayu untuk selalu berusaha, berprestasi, dinamis, kreatif dan inovatif

b.       Kerja dalam Falsafah Melayu
Sejalan dengan makna hidup bagi orang Melayu, yaitu berjasa kepada kerabat dan masyarakatnya, kerja merupakan kegiatan yang sangat dihargai. Kerja merupakan keharusan. Kerjalah yang dapat membuat orang sanggup meninggalkan pusaka bagi anak kemenakannya. Dengan hasil kerja dapat dihindarkan “

3.       hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tidak beremas’. Artinya harga diri seseorang akan hilang karena miskin, oleh sebab itu bekerja keras salah satu cara untuk menghindarkannya.
Dengan adanya kekayaan segala sesuatu dapat dilaksanakan sehingga tidak mendatangkan rasa malu bagi dirinya atau keluarganya. Banyaknya seremonial adat itu seperti perkawinan membutuhkan biaya. Dari itu usaha yang sungguh-sungguh dan kerja keras sangat diutamakan. Orang Melayu disuruh untuk bekerja keras, sebagaimana yang diungkapkan juga oleh fatwa adat sbb:

Kayu hutan bukan andalas
Elok dibuat untuk lemari
Tahan hujan berani berpanas
Begitu orang mencari rezeki
Dari etos kerja ini, anak-anak muda yang punya tanggungjawab di kampung disuruh merantau. Mereka pergi merantau untuk mencari apa-apa yang mungkin dapat disumbangkan kepada kerabat dikampung, baik materi maupun ilmu. Misi budaya ini telah menyebabkan orang Melayu terkenal dirantau sebagai makhluk ekonomi ulet.
Etos kerja keras yang sudah merupakan nilai dasar bagi orang Melayu ditingkatkan lagi oleh pandangan ajaran Islam yang disabdakan Nabi saw:
“‘i’mallidunyaka kaanaka tamuusu abada, wa’mal li akhiratika tamuutu ghada”
Jadi masyarakat dituntut bekerja keras seakan-akan dia hidup untuk selama-lamanya, dia harus beramal terus seakan-akan dia akan mati besok.
c.       Waktu dalam Falsafah Melayu
Bagi orang Melayu waktu berharga merupakan pandangan hidup orang Melayu. Orang Melayu harus memikirkan masa depannya dan apa yang akan ditinggalkannya serta bekal apa yang dibawa sesudah mati. Mereka dinasehatkan untuk selalu menggunakan waktu untuk sesuatu yang bermakna.
Dimensi waktu, masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang merupakan ruang waktu yang harus menjadi perhatian bagi orang Melayu.
Melihat contoh ke yang sudah.
Bila masa lalu tak menggembirakan dia akan berusaha  memperbaikinya.
Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarah merupakan manifestasi untuk mengisi waktu dengan sebaik-baiknya pada masa sekarang. Membangkit batang terandam merupakan refleksi dari masa lalu sebagai pedoman untuk berbuat pada masa sekarang. Sedangkan mengingat masa depan adat berfatwa;
“hemat sebelum habis,sediakan paying sebelum hujan”.

d.       Alam dalam Falsafah Melayu
Pepatah adat menyebutkan: "Menyimak alam, mengkaji diri" Nilai ini mengajarkan agar dalam merancang dan melaksanakan pembangunan, haruslah diawali dengan penelitian yang cermat terhadap alam dan semua potensi yang ada (sumber daya alam), serta mengkaji pula kemampuan diri (sumber daya manusia). Melalui kajian inilah dibuat rancangan yang diharapkan dapat memenuhi harapan semua pihak. Orangtua-tua mengakatan: "menyimak alam luar dan dalam, mengkaji diri untuk mengukur kemampuan sendiri"; atau dikatakan: "mengkaji alam dengan mendalam, diri diukur dengan jujur".

Nilai di atas memberi peluang terjalinnya hubungan kerjasama dengan berbagai pihak yang dianggap ahli dan berkemampuan, termasuk pemodal luar sepanjang tidak merugikan masyarakat dan menjatuhkan harkat, martabat, tuah dan marwahnya. Orangtua-tua mengatakan: bila tidak mampu, cari yang mampu; bila tidak pandai, cari yang pandai; bila tidak tahu, cari yang tahu; atau dikatakan: untuk membangun yang berfaedah, jangan malu merendah (maksudnya, untuk mewujudkan pembangunan, jangan malu-malu menggunakan tenaga luar yang dianggap patut dan layak). Dengan demikian, pembangunan dapat berjalan tanpa memaksakan diri bila benar-benar tidak memiliki daya dan kemampuan.

Perhatian orang Melayu terhadap alam sekitarnya sangat tinggi. Orang Melayu selalu menjaga keseimbangan dan harmonisasi alam tersebut, sehingga alam merupakan bagian dari tata kehidupan mereka. Seperti dalam ungkapan berikut:

kalau terpelihara alam lingkungan,
banyak manfaat dapat dirasakan:

ada kayu untuk beramu
ada tumbuhan untuk ramuan
ada hewan untuk buruan
ada getah membawa faedah
ada buah membawa berkah
ada rotan penambah penghasilan


Membangun jangan merusak, membina jangan menyalah. Nilai ini mengajarkan, agar dalam merancang dan melaksanakan pembangunan jangan sampai menyalahi ketentuan agama dan nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial masyarakatnya. Agama dan budaya hendaklah dijadikan Å“roh, teraju, pucuk jala pumpunan ikan dalam merancang pembangunan. Karenanya, para perancang dan pelaksana pembangunan haruslah memahami seluk beluk agama dan budaya serta norma-norma sosial masyarakatnya, agar pembangunan itu benar-benar bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Orangtua-tua mengingatkan: bila membangun tidak senonoh, hasil tak ada masyarakat bergaduh; atau dikatakan: apabila membina tidak semenggah, lambat laun menjadi musibah. Ungkapan adat menegaskan: adat membangun negeri, jangan lupakan diri; adat membangun desa, jangan lupakan agama; adat membangun masyarakat, jangan tinggalkan adat. Ungkapan lain mengatakan: dalam melaksanakan pembangunan, agama dimuliakan, budaya diutamakan, adat dikekalkan. Selanjutnya dikatakan: apabila agama tidak dipakai, alamat masyarakat akan meragai (sengsara dunia akhirat); apabila budaya tidak dipandang, alamat negeri ditimpa malang; apabila adat tidak diingat, lambat laun sengsaralah umat. Ungkapan adat juga mengatakan: apabila pembangunan hendakkan berkah, agama jangan dipermudah; apabila membina hendak bermanfaat, jangan sekali meninggalkan adat. Ungkapan yang lain menjelaskan:

apabila alam sudah binasa,
balak turun celaka tiba
hidup melarat terlunta-lunta
pergi ke laut malang menimpa
pergi ke darat miskin dan papa

apabila alam menjadi rusak,
turun temurun hidup kan kemak
pergi ke laut di telan ombak
pergi ke darat kepala tersundak
hidup susah dada pun sesak
periuk terjerang nasi tak masak

siapa suka merusak alam,
akalnya busuk hatinya lebam
siapa suka membinasakan alam,
akal menyalah hati pun hitam

siapa suka merusak lingkungan,
tanda hatinya sudah menyetan

Alam Melayu yang indah, bergunung-gunung, berlembah, berlaut dan berdanau, kaya dengan flora dan fauna telah memberi inspirasi kepada masyarakatnya. Mamangan, pepatah, petitih, ungkapan-ungkapan adatnya tidak terlepas daripada alam.
Alam mempunyai kedudukan dan pengaruh penting dalam adat Melayu, ternyata dari fatwa adat sendiri yang menyatakan bahwa alam hendaklah dijadikan guru.
Yang dimaksud dengan adat sebenar adat adalah yang tidak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas biasanya ketentuan-ketentuan alam atau hukum alam, atau kebenarannya yang datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu adat Melayu falsafahnya berdasarkan kepada ketentuan-ketentuan dalam alam, maka adat Melayu itu akan tetap ada selama alam ini ada.



Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar, yaitu :

1. Melayu itu Islam,
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah.

2. Melayu itu berbudaya,
yang sifatnya nasional dalam bahsa, sastra, tari, pakaian, tersusun dalam tingkah laku, dan lain-lain.

3. Melayu itu beradat,
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika, dengan tepung tawar, balai pulut kuning dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda.

4. Melayu itu berturai,
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan, hidup berdampingan dengan harga menghargai timbal balik, bebas tapi terikat dalam masyarakat.

5. Melayu itu berilmu,
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik), agar bermarwah dan disegani orang, untuk kebaikan umum.

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa dan dilihat.
Ia mengetahui, bahwa :

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan.

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan, bukan individualistis.

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri, yang ingin kebenaran, keadilan dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan.

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan masyarakatnya. pengabdian adalah pada Allah, manusia dan lingkungan, untuk kebahagiaan diri sekarang dan nanti.
Dalam buku Falsafah Hidup yang ditulis oleh Hamka, yang notabane merupakan karya filsafat-agama, begitu banyak kata-kata ibarat, kiasan, pantun yang digunakannya, sehingga kekentalan rasa sastrasnya jelas dapat dicicipi dan tentu saja menjadi tulisan wacana berat tetapi tidak terasa hambar.

Beberapa kata kiasan dan pantun itu saya kumpulkan seperti di bawah ini:

Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga
Artinya: Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan.

Encer otak
Artinya: Pandai/ cerdas.

Tertumbuk biduk dibelokkan, tertumbuk kata difikiri
Artinya: Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi.

Tua renta, gatal mulut, tua nyinyir
Artinya: Orang tua yang hobi memberi nasehat, orang tua yang hobi menjaga gengsi dan kebesaran sehingga sering mengatur-atur kaum muda.

Kalau tidak ada sebab sesuatu yang penting, tidaklah perempuan itu akan suka mempertukarkan tepung yang telah halus dengan beras yang telah ditumbuk.
Kalau tidak berada-ada, tidak tempua bersarang rendah
Berjejak bak bakik, bersurih bak sipasin, berbau bak ambacang, tertangkap tangan, kecendrungan mata orang banyak
Artinya: Manusia melakukan sesuatu karena ada tujuan dan maksudnya. Bisa jadi menghindari bahaya atau mencari keuntungan, jadi apabila seseorang berbuat suatu yang tidak lazim, bila ia waras, maka itu pasti punya maksud tertentu.

Kusut di ujung tali, tiliklah ke pangkal tali
Artinya: Apabila bertemu dengan masalah, lihat pangkal awal penyebabnya untuk membuat keputusan guna menyelesaikannya.

Karena hanya jauhari jua yang mengenal manikan
Artinya: Jika hendak bicara atau bertindak mesti pandai membaca dan melihat situasi, perkataan dan tindakannya dibatasinya.

Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain
Artinya: Kesalahan-kesalahan kecil apabila dilakukan berulang-ulang akhirnya menjadi kesalahan besar pula.

Berpahit-pahit dahulu bermanis-manis kemudian
Artinya: Bekerja keras dan berusaha maksimal terlebih dahulu, pasti suatu saat akan mendapatkan hasil.

Siapa pandai meniti buih, selamat badan ke seberang
Artinya: Dalam mengarungi kehidupan manusia harus memperbanyak pengalaman, merenungi makna penderitaan, penuh keawasan dan kehati-hatian dalam bertindak, maka akan selamatlah hidupnya, penuh dengan martabat dan derajad mulia.

Katak hendak jadi lembu
Artinya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dicapai.

Laksana kayu surian yang akan bertukar daun, jatuh juga daun-daun tua ke bawah, karena hendak berganti dengan yang baru
Artinya: Manusia pasti mati, hampir sama maknanya dengan “patah tumbuh hilang berganti”.

Laut ditimba lagi kering
Artinya: Laut pun kalau ditimba pasti bisa kering, apalagi dalam membelanjakan uang, pasti lebih mudah. (digunakan untuk menyindir orang agar jangan bersifat boros)

Kisah beralih hanya lagi, sungguh beralih di sana jua
Artinya: Nama zaman saja yang berubah, tetapi keborosan (kejelekannya) tetap sama saja, bahkan bisa jadi lebih jelek.

Kari di dalam
Artinya: Alim/ pandai hanya dalam hati saja, tapi tidak dikeluarkan.

Bertukar monyet dengan beruk
Artinya: Yang menggantikan tidak lebih baik daripada yang digantikan.

Dimana ada gula di situ ada semut
Artinya: Segala sesuatu hanya akan didekati bila memberikan manfaat, dan orang-orang akan menghindar apabila bertemu sesuatu yang hanya akan mencelakakan.

Hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tak beremas
Artinya: Kesehatan menjadi perhiasan warna muka, dan emas menjadi perhiasan dalam pergaulan. Digunakan untuk menunjukkan aspek lahiriah saja pada suatu hal.

Asal sabut terapung, asal batu terbenam
Artinya: Dalam hidup pasti ada manusia yang memuji dan membenci, tetapi segala sesuatu akan kembali menemui kematian.

Hitam di atas putih
Artinya: tertulis/ tercatat.

Dagang bertepatan
Artinya: Segala sesuatu itu ada yang memiliki kecocokan satu sama lain, begitu pula dalam persahabatan, karena itu sebaiknya dicari sahabat yang cocok dalam pergaulan.



Ada pula beberapa pantun yang disertakannya dalam buku ini:

Mengapa payah berlayar jauh
Mencari mutiara di laut dalam
Sudahlah patut kapal bersauh
Bawalah menung di malam hening

Bilalah larut malam gulita
Bilalah sepi dunia keliling
Dengar suara di jiwa kita
Jelas terdengar meskipun hening

Makna terkandung: Dalam membaca semesta, kitab kecil (ringkasan/sari) adalah manusia itu sendiri. Kenal akan rahasia diri menyebabkan kita kenal akan rahasia alam. Begini indah dan cantiknya, mengapa hati kita akan selalu tertutup. Mengapa kita akan putus asa akan hidayah Tuhan.

Biarlah bumi berkalang kabut
Huru-hara meliputi alam
Aku tenang tidaklah ribut
Hati tetap, jiwaku tentram

Makna terkandung: Bikinlah jiwa itu laksana batu karang di ujung pulau, jadi empasan segala ombak gelombang. Ajari jiwa berjuang, menghadapi kesusahan, bencana dan balak, halangan dan rintangan, karena mesti demikianlah kerja kita dalam hidup. Semua dinanti, ditunggu dengan dada lebar dan tangan terbuka sehingga tidak terkejut jika datang yang lebih besar dan hebat. Sebesar-besarnya musuh yang datang dan bencana yang tiba, bentengnya telah ada, yaitu hati kita sendiri.

Bukit tinggi boleh didaki
Lurah dalam berkala-kala
Penat kaki boleh berhenti
Berat beban siapa membawa

Makna terkandung: Beban itu terletak di atas pundak seseorang, bukan di pundak yang lain. Karena itu manusia harus punya cita-cita. Umat yang kalah dan lemah, akan tegak kembali karena didorong cita-cita. Dia tidak akan berhenti berusaha sebelum tercapai cita-citanya. Umur umat bukan umur orang seorang. Sebab itu, jika jatuh kini, besok tentu akan tegak dan berjalan pula. Satu generasi habis, namun cita-cita disambung oleh generasi kemudian.

Putus tali layang-layang
Robek kertasnya tentang bingkai
Hidup yang usah mengepalang
Tidak kaya, berani pakai

Makna terkandung: Melakukan suatu perbuatan itu harus berani, jangan tanggung-tanggung dan harus sampai tuntas.

Setali pembeli kemenyan
Sekupang pembeli ketaya
Sekali lancung keujian
Seumur hidup orang tak percaya

Makna terkandung: Sekali kita jatuh maka payah kita akan tegak kembali, sebelum masyarakat menghukum kita pun harus menghukum diri sendiri, banyak-banyak membaca diri.

Tak usah kami diberi kain
Dipakai kain akan luntur
Tak usah kami diberi nasi
Dimakan nasi akan habis
Berilah kami hati yang suci,muka jernih
Budi baik dibawa mati…

Makna terkandung: Manusia harus pandai membalas jasa, pandai menarik hati dan menempatkan diri. Berikanlah kepada seseorang itu apa yang diharapkan dan diinginkannya, itulah salah satu cara untuk menarik hati.
Di-posting oleh PuisiKita


Hikayat
Transkrip Teks Hikayat Si Miskin
            Hikayat Si Miskin
Ini hikayat ceritera orang dahulu kala sekali peristiwa Allah SWT menunjukkan kekayaaNnya kepada hambaNya. Maka adalah seorang miskin laki-biniberjalan mencari rizqinya berkeliling negara antah berantah. Adapun nama raja di dalam negara itu maharaja Indera Dewa. Namanya terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah Dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.
            Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka segala tubuhnyapun berlumur dengan darah. Maka orangpun gemparlah. Maka titah baginga “Apakah yang gempar di luar itu?”. Sembah segala raja-raja itu “ Ya tuanku Syah Alam, orang melempar Si Miskin tuanku”. Maka titah baginda”Suruh usir jauh-jauh!”. Maka diusir oranglah akan Si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itupu kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya. Adapun akan Si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka iapun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari rizqinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang . Apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia. Maka diusirlah dengan kayu. Maka Si Miskin itupun larilah ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu Si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melontari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka Si Miskin itupun larilah tunggang langgang, tubuhnya habis berlumur dengan darah. Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya. Maka iapun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia di sana. Maka dicaharinyalah di dalam sampah yang tertimbun itu barang yang boleh dimakan. Maka didapatinyalah ketupat yang sudah basidibuangkan oleh orang pasar itu dengan buku tebu lalu dimakannya ketupat yang sebiji itu laki-bini. Setelah sudah dimakannya ketupat itu maka barulah dimakannya buku tebu itu. Maka adalah segar sedikit rasanya tubuhnya karena beberapa lamanya tiada merasai nasi. Hendak mati rasanya. Ia hendak meminta ke rumah orang takut. Jangankan diberi orang barang sesuat hampir kepada rumah orang itupun tiada boleh. Demikianlah Si Miskin itu sehari-hari.
Hatta, maka haripun petanglah. Maka Si Miskin pun berjalanlah masuk ke dalam hutan tempatnya sediakala itu. Di sanalah ia tidur. Maka disapunya lah darah-darah yang ditubuhnya tiada boleh keluar karena darah itu sudah kering. Maka Si Miskin itupun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah pagi-pagi hari maka berkatalah Si Miskin kepada isterinya”Ya tuanku, matilah rasaku ini. Sangatlah sakit rasanya tubuhku ini”. Maka tiadalah beradaya lagi hancurlah rasanya anggotaku ini. Maka iapun tersedu-sedu menangis. Maka terlalu belas rasa hati isterinya melihat laku suaminya demikian itu. Maka iapun menangis pula seraya mengambil daun kayu lalu dimamahnya. Maka disapukannyalah seluruh tubuh suaminya sambil ia berkata” Diamlah, tuan jangan menangis. Sedihlah dengan anteng kita. Maka selaku ini adapun akan si miskin itu aslinya daripada raja keinderaan. Maka kena sumpah Batara Indera maka jadilah ia demikaian itu. Maka adalah suaminya itu pun segarlah sedikit tubuhnay setelah itu maka suaminyapun masuk ke dalam hutan mencari ambat yang muda ayng patut dimakannya. Maka dibawanyalahkepada isterinya. Maka demikianlah laki-bini.
Hatta beberapa lamanya maka isteri Si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itupun terketukkan antingnyatatkalaia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada isterinya, “Ayo, hay adinda tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu jangankan hendak meminta barang suatu. Hampir kepada kampung orang tiada boleh”. Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada tuan”. Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah kepasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di kedi orang berjual buah mempelam. Maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, “Hai miskin. Apa kehendakmu?” maka sahut Si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan serat Rahim tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan”. Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya maka ada yang memberi buah mempelam ada yang memberikan nasi ada yang memberikan kain baju ada yang memberikan buah-buahan. Oleh anak yang daid makan oleh isterinya itu. Maka si Miskin itupun heranlah akan dirirnya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hampirpun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka iapun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, “Inilah tuan, buah memepelam dan segala buah-buahan dan makan-makanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam taman raja itu. Biarlah aku mati sekali. Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan kelakuan isterinya itu seperti orang yang hendak mati. Rupanya tiadalah berdai lagi. Maka suaminya itu pun pergilah menghadap maharaja Indera Dewa itu. Maka baginda itupun sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja. Maka si Miskin datanglah. Lalu masuk kedalam sekali. Maka titah baginda, “hai Miskin, apa kehendakmu. Maka sahut si Miskin, ada juga tuanku lalui sujud kepalanya lalu diletakkannya ketanah, “ampun tuanku, beribu-ribu ampun tuanku jikalau ada karenanya dauli Syah Alam akan patulah hamba orang yang hina ini hendaklah memohonkan daun mempelam sah alam yang sydah gugur ke bumi itu barangkali tuanku. Maka titah baginda, “hendak engkau buatkan apa daun mempelam itu?”  Maka sembah si Miskin, “hendak dimakan tuanku.” Maka titah baginda, “ambilkanlah barang setangkai berikan kepada si Miskin ini”. Maka diambilakn oranglah diberikan kepada si Miskin itu. Maka diambillah oleh si Miskin itu seraya menyembah kepada baginda itu. Lalu keluar ia berjalan kembali. Setelah itu maka baginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya. Maka segala raja-raja dan menteri hulu-balang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya arkin. Maka si Miskin pun sampailah kepada tempatnya. Setelah dilihat oleh isterinya akan suaminya dating itu membawa buah mempelam setangkai. Maka ia tertawa-tawa. Seraya disambutnya lalu dimakannya.
Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun menangis pula hendak makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Maka si Miskin itu pun pergilah pula memohonkan kepada baginda itu. Maka sujudlah pula ia kepada baginda. Maka titah baginda, “apa pula kehendamu hay miskin?” Maka sahut si Miskin, “ya tuanku, ampun beribu-ribu ampun” sahut ia sujud kepalanya lalu diletakkannya ke tanah. Sahut ia berkata pula, “hamba ini orang yang miskin. Hamba minta daun nangka yang gugur ke bumi, barang sehelai. Maka titah baginda, ”hay Miskin, hendak kau buatkan apa daun nagka? Baiklah aku beri buahan barang sebiji” Maka diberikan kepada si Miskin itu. Maka ia pun sujud seraya bermohon kembali mendapatkan isterinya itu.
Maka ia pun sampilah setelah dilihat oleh isterinya itu, suaminya datng itu. Maka disambutnya buah nangka itu. Lalu dimakan oleh isterinya itu.  Adapun selama isterinya si Miskin hamil maka banyaklah makn-makanan dan kain baju dan beras padi dan segala perkakas-perkakas itu diberi orang kepadanya.
Hatta maka dengan hal yang demikian itu maka genaplah bulannya. Maka pada ketika yang baik dan saat yang sempurna pada malam empat belas hari bulan. Maka bulan itu pun sedang terang. Maka pada ketika itu isteri si Miskin itu pun beranaklah seorang anak laki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Maka dinamainya akan anaknya itu Markaromah artinya anak didalam kesukaran. Maka dipeliharakannyalah anaknya itu. Maka terlalu amat kasihsayangnya akan anak itu tiada boleh bercari barang seketika jua pun dengan anaknya Markaromah itu.
Hatta, maka dengan takdir Allah SWT menganugarahi kepada hambanya. Maka si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada sebuah telaju yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka isterinya pun datanglah melihat akan emas itu. Seraya berkata kepada suaminya, “adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja. Maka terlalu sukacita hatinya laki isteri itu. Maka oleh isterinyadiambilnya emas itu dibawanya kepada suaminya. Maka si Miskin itupun pergilah kepada saudagar-saudagar yang di dalam negeri antah-berantah itu. Setelah itu maka bertemulah ia dengan saudagar itu. Maka segeralah ia ditukar oleh saudagar itu. Seraya katany, “marilah tuanhamba duduk dekat hamba disini, dari mana tuan datang ini dan apakah maksud tuan hamba dating kepada hamba ini?” Maka kata si Miskin itu seraya tersenyum, “ada juga kehendak hamba ini kepada tuan hamba jikalau tuan hamba boleh menolong akan hamba katakanlah. Maka sahut saudagar itu, “katakanlah hajat tuan hamba 



Terjemahan
Hikayat Si Miskin
Hikayat ini menceritakan orang pada zaman dahulu sekali. Suatu peristiwa yang mana Allah SWT menunjukkan kekayaanNya kepada hambaNya. Menceritakan orang miskin suami-isteri yang mencari rizki ke negara antah berantah. Nama raja dalam negara tersebut adalah Indera Dewa. Beliau teramat mahsyur. Raja-raja di tanah Dewa tersebut takluk kepada Baginda dan membayar upeti setiap tahunnya.
            Suatu hari baginda sedang berkumpul bersama raja-raja, menteri dan hulubalang serta rakyatnya. Lalu Si Miskin menuju ke tempat berkumpul tersebut.  Orang-orang melihatny, Si miskin suami-isteri tersebut berpakaian usang seperti habis dimamah anjing. Orang-orang tertawa melihatnya sambil mengambil kayu dan batu. Si Miskin dilempari tubuhnya dan bengkak serta berdarah. Baginda berkata” ada apakah gerangan di luar itu?”. Para raja menjawab” ya taunku Syah Alam, orang melempari Si Miskin tuanku”. Baginda berkata” usirlah jauh-jauh!”.Diusirlah oleh orang-orang Si Miskin tersebut hingga ke tepi hutan dan orang-orang kembali.
            Setelah hari mulai malam, baginda masuk ke dalam istananya. Seluruh raja, menteri dan hulubalang serta rakyat pulang ke rumahnya. Sedangkan Si Miskin ketika malam ia tidur di dalam hutan. Setelah siang hari ia masuk ke dalam negeri mencari rizkinya. Ketika sampai di dekat kampung, apabila warga kampung melihatnya ia diusir dengan kayu dan Si Miskin lari ke dalam pasar. Apabila orang pasar melihat Si Miskin datang maka orang pasar melemparinyadenagn batu bahkan memukulnya dengan kayu. Si miskin menangis kencang sepanjang jalan karena lapar dan haus seperti hendak mati.
Ketika bertemu tempat sampah ia berhenti. Dicarinya makanan di atas tumpukan sampah. Didapatinya ketupat basi dan sebuku tebu lalu dimakan bersama isterinya. Setelah dimakannya ia merasa badannya agak segara karena telah beberapa hari tidak makan nasi karena Ia takut hendak meminta kepada orang. Jangankan diberi, datang ke rumahnya pun diusir. Begitulah kehidupan Si miskin setiap hari.
            Ketika hari sudah petang, si miskin masuk ke dalam hutan tempatnya sediakala. Di sanalah ia tidur. Ia menyapu darah di tubuhnya yang sudah kering lalu tidur. Setelah pagi datang, Ia berkata kepada Isterinya” Ya tuanku, matilah rasanya. Tubuhku sangat sakit, rasanya tubuhku hancur”. Katanya sambil menangis. Isterinya merasa iba melihat suaminya. Sang isteri ikut manangis sambil memamah daun untuk dioleskan ke tubuh suaminya sambil berkata” diamlah taun, jangan menangis! Seduhlahg dengan anting kita!”. Sebenarnya Si Miskin adalah raja Keinderaan yang terkena kutukan Batara Indera hingga seperti itu. Suaminya itupun segera sembuhdan masuk ke dalam hutan mencari ambatmuda yang bisa dimakan dan dibawa kepada isterinya. Seperti itulah suami isteri itu.
            Setelah beberapa lama, Isteri Si miskin hamil tiga bulan. Isterinya menangis meminta buah mangga yang ada di taman raja. Suaminya terinagt antingnya ketika menjadi raja ia tidak mau memiliki anak dan sekarang telah menjadi hal genting dan berkata kepada isteinya” hai adinda, apakah emngkau hendak membunuhku?, lupakah engkau masalah kita. Jangankan meminta barang, masuk ke dalam kampung saja tidak boleh.  Setelah isterinya mendengan hal itu, ia makin menangis. Suaminya berkata” diamlah tuan, jangan menangis! Aku akan pergi mencarikan adinda buah mempelam dan aku berikan kepada adinda”. Barulah isterinya diam mendengar hal tersebut. Maka si suami pergi ke pasar mencari buah mangga. Setelah sampai di kedai tempat orang berjual buah mangga, Si Miskin berhenti hendak meminta namun takut dipukuli. Orang yang berjualan berkata” hai miskin, mau apakah engkau?”. Si miskin menyahut” aku hendak memohon belas kasihanmu, kasihanilah aku yang miskin ini. Bolehkah saya meminta buahmangga yang busuk itu sebiji saja?”. Orang itu mearasa iba mendengar perkataan Si Miskin. Ketika itu ada yang memberi buah mangga, ada yang memberi nasi, ada yang memberi baju dan buah-buahan. Karena itulah, Si Miskin merasa heran kepada dirinya karena orang-orang pasar banyak memberinya. Karena dahulu ia tidak boleh masuk ke dalam kampung dan dilempari orang-orang. Setelah ia berpikir mengenai hal itu, ia masuk ke hutan dan menceritakan kejadian ketika di pasar. Isterinay menangis mendengae cerita suaminya karena tidak mau memakan jika buah mangga tersebut bukan berasal dari taman raja. Suaminay merasa sebal melihat kelakuan isterinya namun ia tek berdaya. Maka ia menghadap indera Dewa ketika sedang ramai berkumpul bersama raja-raja. Si Miskin datang dan masuk ke dalam. Baginda bertanya” hai mkiskin, apa kehendakmu?”. Si miskin menjawab sambil bersujud” ampun tuanku, beribu ampun, hamba orang miskin hendak meminta daun mangga Syah Alam yang sudah jatuh tuanku”. Baginda berkata” akan kau gunakan apa daun mangga itu?”. Si miskin menjawab” hendak di makan tuanku”. Baginda berkata” ambilkanlah setangkai untuk si miskin ini”!. Si miskin diambilkan dan dibawanya seraya menyembah kepada baginda dan berjalan ke luar.
            Setelah itu, baginda masuk ke dalam istananya. Seluruh raja-raja, menteri dan hulubalang beserta rakyat pulang ke rumahnya masing-masing. Si miskin sampai ke tempatnya. Setelah isterinya melihat kedatangannya membawa buah mangga setangkai, Sang Isteri menyambut sambil tertawa lalu dimakannya buah mangga itu. Setelaj tiga bulan lamanya, si isteri menangis hendak makan buah nangka yang ada di dalam istana raja. Si miskin pergi meminta kepada baginda. Ia bersujud kepada baginda. Baginda bertanya” apa lagi kehendakmu hai miskin?”. Si miskin menjawab” ya tuanku, ampun beribu ampun” sambil bersujud” hamba yang msikin ini hendak meminta daun nangka yang gugur itu sehelai “. Baginda berkata” hendak kau apakan daun nagka? Baiklah aku beri buahnya sebiji”. Lalu diberikan kepada si miskin. Lalu si miskin bersujud seraya bermohon hendak kembali kepada isterinya.  Setelah sampai di tempatnya dan dilihatnya isterinya. Disambutnya buah nangka itu lalu dimkannya.
Ketika isterinya hamil menjadi banyak makanan dan kain baju, beras, padi, dan segala perkakas diberi orang. Karena itu, setelah genap sembilan bulan, pada malam empat belas bualn temaram isterinya melahirkan seorang putera yang tampan. Diberi nama Markaromah yang berarti “anak susah”. Anak itu dirawatnya denagn baik dan penuh kasih sayang.
Karena takdir Allah SWT kepada hambanya. Si miskin menggal tanah untuk tinggal bertiga bersama anaknya. Digalilah tanah itu untuk menancapkan tiang. Ia menemukan bongkahan emas yang banyak. Ketika isterinya melihat emas itu seraya berkata” emas ini cukup baut anak cucu kita dan tidak akan habis untuk belanja”. Keduanya merasa sukacita. Diambilnya emas itu dan dibawa ke saudagar di negeri entah berantah. Ia segera menukarnya. Sudagar itu berkata” duduklah taunku, darimana tuan datang dan apa maksud kedatangan tuan?”si miskin menjawab sambil tersenyum” hamba hendak meminta tolong” saudagar menyahut”” katakan saja kehendakmu tuan...


Jika kita membaca secara lengkap cerita hikayat Melayu klasik, setidaknya kita memperoleh hal–hal positif. Hal–hal positif tersebut merupakan amanat nan ada dalam cerita. Dan, amanat tersebut meliputi hal-hal berikut.
  1. Dalam kehidupan kita, orang lain selalu berusaha mempengaruhi kita, maka jangan gampang terpengaruh apa nan dikatakan oleh orang lain. Jajak terlebih dahulu dan pelajari sebaik–baiknya.
  2. Jika kita menjadi seorang pemimpin, maka haruslah adil dan pemurah.
  3. Rintangan dan cobaan ialah hal biasa dalam hidup, maka hadapi dengan sabar dan luas hati.
  4. Semua manusia ialah sama, maka lihatlah seseorang dari hatinya, jangan penampilan luarnya.
  5. Terhadap orang nan mengalami kesulitan hidup, kita harus selalu siap menolong mereka.
  6. Ketika menghadapi persoalan hidup, maka jangan terlalu gampang menyerah. Kita harus terus berjuang buat menyelesaikan masalah.
  7. Percayalah bahwa Tuhan nan mengatur semua, baik dan buruk, hayati dan kematian, senang dan kesedihan. Kita hanyalah menjalankan takdir nan diatur-Nya.


Nilai–Nilai dalam Hikayat Si Miskin
Seperti telah kita uraikan di depan, setiap cerita hikayat membawa misi dan nilai–nilai kehidupan. Demikian juga halnya dengan Hikayat Si Miskin. Nilai–nilai nan terkandung di dalam cerita hikayat ini ialah sebagai berikut.


Nilai Moral
Nilai moral nan bisa kita peroleh dari Hikayat Si Miskin ialah sikap bijaksana dalam menghadapi setiap permasalahan dalam hayati ini. Untuk kondisi tersebut, maka jangan pernah memaksakan keinginan kita terhadap orang lain. Semua sudah ada jalannya masing–masing.


Nilai Budaya
Salah satu budaya hayati di wawasan timur ialah sikap hormat kepada orang tua. Artinya kita harus menghormati keberadaan orang tua. Di samping itu, sebagai anak kita juga harus selalu berbakti kepada orang tua.


Nilai Sosial
Sebagai hasil karya manusia, maka cerita hikayat juga tak jauh dari urusan kemanusiaan. Urusan humanisme itu ialah urusan sosial. Dan, jika cerita Hikayat Si Miskin kita apresiasi, maka nilai sosial nan kita dapatkan ialah bahwa kita harus saling tolong menolong tanpa pamrih buat orang nan membutuhkan donasi kita. Kita harus selalu siap membantu orang lain buat meringankan beban hidupnya.


Nilai Religius
Sebagai makhluk kreasi Tuhan, maka nan patut kita percaya ialah Dia. Oleh sebab itu, jangan pernah mempercayai segala macam ramalan nan dilakukan atau dikatakan seseorang. Ramalan itu sesuatu nan tak jelas, jadi kebenarannya tak bisa dipertanggungjawabkan. Tuhanlah nan menentukan nasib manusia, jadi percayakan semua pada-Nya.


Nilai Pendidikan
Dalam cerita Hikayat Melayu Si Miskin ada nilai–nilai pendidikan nan perlu kita pahami dan jadikan sebagai hasil apresiasi karya sastra ini. Ada nilai–nilai positif kehidupan di dalam cerita tersebut.
Nilai positif tersebut ialah sikap peduli terhadap orang lain dan bersiap melakukan kegiatan hayati sosial dengan berlandaskan keikhlasan hati. Dan, hal nan krusial lagi ialah terbentuknya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri dan meningkatkan keimanan terhadap Tuhan.
Jika kita memperhatikan uraian di atas setidaknya kita semakin konfiden betapa para sastrawan sejak dahulu telah berusaha buat menanamkan nilai karakter personal. Dan, kita seharusnya menjadikan semua itu sebagai acuan hayati lebih baik.
Bottom of Form



Pantun empat kerat – dagang
Tanam delima ditengah padang,
Raja berarak dari asahan,
Terimalah saya anaknya dagang,
            Dating dengan kain basahan.

Buah langsat gendong di kain,
Pokok rendang bergantung-gantung,
Bukan dagang datang bermain,
Dagang datang mencari untung.

Kedidi di pasir gosong,
Anak Murai putih dadanya,
Tarik nafas kenangkan untung,
Jatuh berderai air matanya.

Ada anjung tingkapnya empat,
satu pintu hadap ke laut,
anak dagang datang mencari tempat,
sebagai ajal ditunda maut.

Sengkalang kayu sengkawang,
Ketiga dengan kayu kelat,
Dagang saya sudah terbuang,
Sebagai ikan di luar belat.

Anwar Ridhwan ( penelenggara )
Hati Mesra Pantun Melayu Sebelum 1914,2004
Dewan Bahasa dan Pustaka

Maksud pantun/ tema
Pantun ini bertemakan kemanusiaan dan kemasyarakatan yang berkaitan dengan kehidupan anak dagang. Mengupas untung nasib, perasaan, perlakuan, dan penerimaan masyarakat terhadap anak dagang.

Rangkap 1
Penulis menyatakan bahawa anak dagang harus sentiasa merendah diri agar masyarakat dapat menerima kehadiran dirinya, anak dagang yang hidup merempat dan hina.

Rangkap 2
Penulis menyatakan bahawa anak dagang merantau bukanlah untuk membuang masa tetapi untuk mencari kekayaan atau kesenangan bagi membaiki taraf hidup mereka.

Rangkap 3.
Pada rangkap ketiga penulis menyatakan bahawa ada ketikanya seseorang anak dagang ( perantau ) merasa sedih apabila mengenang kan untung nasibnya yang tidak menentu.

Rangkap 4
Pada rangkap keempat penulis menyatakan bahawa anak dagang ( perantau ) terpaksa menempuhi kegetiran hidup mencari tempat tinggal yang sesuai. Anak dagang berusaha dengan keras memperjudikan untung nasib hidupnya bagi mencari tempat yang sesuai untuk mengumpulkan kekayaan dan memperbaiki taraf hidup.

Rangkap 5
Rangkap terakhir anak dagang menyatakan kesedihannya dan mearasa terhina apabila kehadirannya tidak dipedulikan oleh masyarakat sebab miskin dan melarat.


Pantun empat kerat – Adat dan Etika
Anak cina bertimbang madat
Dari Mekasar langsung ke Deli,
Hidup di dunia biar beradat,
Bahasa tidak terjual beli.

Apalah tanda batang putat,
Batang putat bersegi buahnya,
Apalah tanda orang beradat,
Orang beradat tinggi maruahnya.

Batu kucubung warna unggu,
Ditatah berlian batu bermutu,
Adat melayu menyambut tetamu,
Hamparkan tikar lebarkan pintu.

Daun sireh sudah disusun,
Siap dengan gambir dan kapur,
Adat semang pulang ke dusun,
Adat belut pulang ke lumpur.

Harun Mat Piah ( penyelenggara )
Puisi Melayu Tradisional : nasihat dan pengajaran,2004
Dewan Bahasa dan Pustaka


Maksud pantun/ tema
Bertemakan kemanusiaan dan kemasyarakatan yang berkaitan dengan adat dan etika. Untuk mencapai kehidupan yang baik, manusia perlu mengikut aturan hidup yang ditetapkan dan diterima umum oleh ahli masyarakat sebagai sebahagian peraturan, adat, dan etika kehidupan.

Rangkap 1
Maksudnya cara berbahasa seseorang mencerminkn nilai dirinya. Seseorang yang bercakap dengan sopan dan santun di anggap sebagai berbudi bahasa.

Rangkap 2
Maksudnya tingkah laku mencerminkan maruah diri seseorang. Orang yang pandai menjaga tingkah lakunya dipandang tinggi dan bermaruah.

Rangkap 3
Maksudnya bagi orang melayu, meraka mengalu alukan tetamu yang datang berkunjung ke rumah 
Dengan membentangkan tikar baru untuk alas duduk tetamu dan membukakan pintu rumah serta menjemput tetamu masuk. Lambing memuliakan tetamu.

Rangkap 4
Walau kemana sekalipun anak dagang merantau, akhirnya akan kembali semula ke tempat asal. Lamabang tidak melupakan asal usul.



Pantun Empat Kerat-Nasihat
Ada kolam ada masjid,
Tempat orang sembahyang raya,
Tengah malam bulan terbit,
Bintang sebiji membawa cahaya.

Air surut memungut bayam,
Sayur diisi di dalam kantung,
Jangan diikut resmi ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.

Alang-alang menjeruk asam,
Biar lebih kurang jangan,
Alang-alang menyeluk perkasam,
Biar sampai ke pangkal lengan.

Ambil golok di atas puan,
Hendak berakit ke Kuala Kedah,
Usah dijolok sarang tebuan,
Badan sakit sesal tak sudah.

Harun Mat Piah ( penyelenggara )
Puisi Melayu Tradisional : nasihat dan pengajaran,2004
Dewan Bahasa dan Pustaka

Maksud/tema pantun.
Pantun ini memberikan nasihat kepada manusia kea rah membentuk peribdai yang mulia.

Rangkap 1
Nasihat agar suka menolong orang,membantu dalam kesusahan dan kesulitan. Seperti sebiji bintang yang menyinari langit gelap pada waktu malam untuk memandu arah perjalanan manusia.

Rangkap 2
Nasihat agar kita jangan suka membuat kecoh atau heboh apabila mendapat sesuatu atau berhadapan dengan masalah yang kecil.

Rangkap 3
Maksudnya apabila melakukan sesuatu pekerjaan lakukan dengan bersungguh-sungguh sehingga Berjaya dan hasilnya maksimun.

Rangkap 4
Maksudnya mendapat susah kerana melakukan sesuatu perkara yang tidak elok dan tidak berfikir semasa bertindak. Apabila sudah berlaku, tidak guna menyesal. Sama seperti perbuatan memusnah kan sarang tebuan, menyebabkan badan sakit kerana disengat tebuan berbisa tersebut.

Pantun empat kerat – budi

Akar keladi melilit selasih,
Selasih tumbuh di hujung taman,
Kalungan budi junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman.

Ambil galah jolok ramunia,
Kait mari sampai berdiri,
Kita hidup atas dunia,
Buat baik taburkan budi.

Ambilkan saya buah delima,
Masak sebiji di balik daun,
Budi tuan saya terima,
Jadi kenangan bertahun-tahun.

Anak dara berkain cukin,
Dari daik bulan puasa,
Tidak kira kaya miskin,
Asalkan baik budi bahasa.

Harun Mat Piah ( penyelenggara )
Puisi Melayu Tradisional : nasihat dan pengajaran,2004
Dewan Bahasa dan Pustaka

Maksud/tema
Berkaitan dengan kepentingan budi, jasa, kesopanan tutur kata, dan tingkah laku dalam kehidupan manusia.

Rangkap 1
Seseorang yang menerima budi dan jasa baik seseorang akan sentiasa mengenangnya sepanjang masa

Rangkap 2
Semasa hidup di dunia, manusia digalakkan berbuat baik, banyak menabur budi dan jasa kerana manusia akan dihormati sewaktu hidup dan dikenang sesudah mati.

Rangkap 3
Budi baik yang diberikan kepada seseorang akan sentiasa diingat, dikenang dan dihargai sepanjang masa.

Rangkap 4
Masyarakat melayu sangat menyanjung nilai budi bahasa, iaitu kesopanan mengatasi soal kebendaan, kekayaan atau kemiskinan seseorang.

Pantun empat kerat-cindai

Naik bukit membeli inai,
Inai tidak berbunga lagi,
Kain songket bertepi cindai,
Cindai tidak berguna lagi.

Kapal berlayar menimbang arus,
Patah kemudi meyusur pantai,
Tuan laksana cindai yang halus,
Sama padan maka dipakai.

Kapal belayar menimbang arus,
Patah kemudi menyusur pantai,
Sudah jumpa songket yang bagus,
Kalah membeli menang memakai.

Dari Makasar pergi Palembang,
Lalu di Ambon ke Majapahit,
Sungguh kasar kainnya jarang,
Kalau ditenun menjadi baik.

Anwar Ridhwan ( penelenggara )
Hati Mesra Pantun Melayu Sebelum 1914,2004
Dewan Bahasa dan Pustaka


Maksud/tema
Pantun ini bertemakan cindai iaitu lambing sesuatu yang perlu sentiasa menjaga mutu atau maruah diri sepanjang masa agar terus dipandang mulia dan berharga.

Rangkap 1
Maksudnya sesuatu ( barangan atau sifat manusia ) yang baik atau bernilai tidak akan terserlah nilainya atau tidak berguna, jika diletakkan pada tempat yang tidak sesuai.

Rangkap 2
Maksudnya disebabkan sesuatu itu baik, indah bermutu, bernilai tinggi, maka disukai dan digunakan oleh orang.

Rangkap 3
Maksudnya sesuatu yang baik, indah, dan bermutu akan tetap dibeli dan diguna pakai orang walaupun harganya tinggi, mahal atau sukar untuk didapati.

Rangkap 4
Maksudnya sesuatu yang asalnya kelihatan tidak elok, tidak sempurna, andainya diperbaik dengan teliti akan kelihatan baik, cantik dan bernilai.
Description: http://www.mylivesignature.com/signatures/54490/149/AD4218C68F5DCC93DAFBE6C07E01A298.png
- See more at: http://shamarsetia.blogspot.co.id/2012/04/pantun-dan-maksud.html#sthash.pWVkOdxw.dpuf


SAINS
Musik Melayu adalah musik tradisional yang khas di Wilayah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia, di mana didominasi permainan rebana, petikan gambus, pukulan gong, dan alunan serunai. Gaya ini dapat dijumpai di Riau, Palembang, Deli, Aceh, Singapura, hingga Malaysia. Dengan melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu, awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi tarian. Pada waktu sejak dibuka Terusan Suez terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan bermain Musik Arab. Pengaruh ini juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai, dsb. Kemudian sekitar tahun 1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sebagai musik hiburan nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai diperkenalkan pengeras suara, gitar elektri, bahkan perkembangan keyboard. Dan tak kalah penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950.

Sumber :
http://didit-pekiringan.blogspot.co.id/2014/08/musik-melayu-apresiasi-musik-asia.html
Ciri Khas Musik : Lagu Melayu selalu dinyanyikan dengan mendayu-dayu. Hal ini membuat para pendengar merasa terhibur dan menikmati setiap lagu yang dinyanyikan. Beberapa ciri lagu Melayu adalah: Ada rentak irama yang meliuk (cengkok) dalam alunan musiknya. Tetapi terkadang ada yang hanya nyaris datar. Syair-syair lagu melayu baik yang bertemakan percintaan, persahabatan, maupun yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial memiliki kalimat sanjak yang memiliki nilai kesusastraan. Syairnya tidak cengeng dan membawa pesan moral yang baik. Contoh-Contoh Instrumen Musik : Musik merupakan salah satu hiburan bagi manusia. Dengan musik perasaan menjadi tenang dan damai. Sejak zaman dahulu musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Tidak terkecuali di tanah Melayu Riau. Tanah Melayu adalah salah satu daerah yang memiliki musik yang unik. Alat musik melayu dapat digolongkan menjadi empat jenis yaitu: Aerofons adalah alat musik tiup. Cordofons adalah instrumen musik yang memiliki senar yang dimainkan dengan cara dipetik. Idiofons adalah instrumen musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul. Membranofons, alat musik yang terbuat dari kulit atau membran yang membentang di atas instrumen untuk menghasilkan suara yang bila dipukul. Pada budaya Melayu, alat musik digunakan untuk mengiringi tarian atau lagu-lagu tradisional Melayu. Berikut beberapa alat musik tradisional MelayuRiau: 1. Rebana Ubi Alat musik ini sangat terkenal sejak zaman kerajaan Melayu Kuno. Rebana ubi sering digunakan saat upacara pernikahan.Selain itu Rebana ubi juga digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakt saat itu. 2. Kompang Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer saat ini, kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari kemerdekaan. Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus. Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya. 3. Sape Sape adalah seruling tradisional masyarakat Melayu. Alat musik dibuat dengan bambu panjang yang dilubangi sehingga menghasilkan nada yang indah. Alat musik ini dapat dimainkan dengan cara ditiup. Sape digunakan untuk melengkapi musik tarian tradisional Melayu. Selain itu, sape juga digunakan sebagai pelengkap musik pengiring dari lagu tradisional Melayu. Sampai saat ini alat musik ini masih sering digunakan. Salah satunya adalah untuk mengirinya musik dangdut (perkembangan dari musik Melayu). 4. Gambus Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Riau. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Kini, orkes gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar, bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota Medan pimpinan Ahmad Baqi. 5. Kordeon Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau. Alat musik ini bisa dimainkan dengan cara dipompa. Alat musik ini termasuk sulit untuk dimainkan. Tidak banyak yang dapat memainkannya. 6. Gendang Gendang adalah instrumen Riau yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu: kendhang kosek. Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda nuansanya. 7. Gong Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan. 8. Marwas Marwas adalah sebuah gendang berukuran lebih kecil dari gendang biasanya, terbuat dari kulit kambing, kayu cempedak, dan rotan. Marwas termasuk alat dalam tarian musik zapin. Dalam musik zapin, marwas berfungsi menjaga kestabilan intro dan melahirkan harmoni musikal. Tokoh-Tokoh Musik Melayu : 1. Husein Bawafie 2. Muhammad Mashabi 3. Amir Hamzah 4. Said Effendi

Sumber :
http://didit-pekiringan.blogspot.co.id/2014/08/musik-melayu-apresiasi-musik-asia.html


Perkakas-perkakas Masyarakat Melayu Riau
1.Peralatan Rumah Tangga
Sebelum pemakaian kursi meja,ranjang, dan lain-
lain di ruang tamu seperti sekarang ini.
Ruang tamu masyarakat melayu dulu dihamparkan tikar terbuat dari pandan yang mutunya
sederhana. Jika ada tamu yang disegani atau dihormati datang berkunjung,
digeraikan pula tikar yang lebih halus mutunya dan diletakkan diatas tikar tadi.
Perkembangan kemudian telah membudaya pula bagi mereka yang mampu
menggunakan permadani atau ampar.Pemakaian permadani ini telah lama
dikenal,yaitu sejak masuknya pedagang-pedagang Arab diperkirakan sejak abad ke-11 Masehi.

Demikian pula halnya dengan tempat tidur.Kalau pada mulanya
dipergunakan tikar pandan yang berlapis-lapis hingga dua belas lapis dan pinggir
tikar-tikar tersebut dihiasi dengan kain warna warni, kemudian telah berganti
dengan kasur atau tilam.Tetapi tilam ini masih digerajikan diatas lantai atau
tempat yang lebih tinggi dari lantai yang dinamakan “ambin”.

Dengan masuknya
pedagang-pedagang cina,telah ikut pula masuk ranjang kayu buatan
cina, biasanya bereat atau lak merah dengan dihiasi burung dan bunga-bunga
berukir yang di cat dengan air mas.Tempat tidur begini dapat dijumpai hampir
tiap rumah tangga orang-orang yang mampu.

Pada umumnya rumah-rumah tidak mempunyai bilik atau kamar,maka
ruangan yang dijadikan tempat tidur,di dinding dengan tabir yang terbuat dari
kain berwarna warni dan berjalur-jalur.
Untuk tempat menyimpan pakaian-pakaian yang baik-baik serta barang-
barang berharga,digunakan peti atau koper terbuat dari besi yang dapat dikunci.
Disamping itu dipergunakan pula apa yang disebut “bangking”. Bangking ini juga
berasal dari cina,terbuat dari kayu kapok,terbentuk bundar,besar diatas dan
mengecil ke dasarnya dengan tertutup bundar pula.

Untuk penerangan dipakai “pelita” yang terbuat dari tembaga dan
kemudian ada yang memakai lampu gantung bersemprong dan pakai kap dari
kaca putih susu.

2.Peralatan dapur
Dapur dimana diletakkan tungku untuk memasak yang diatasnya diberi
tanah atau abu dan diatas tanah inilah diletakkan tungku-tungku.Alat-alat dapur
yang utama adalah periuk dari tembaga dan belanga dari tanah bakar.Sendok
keperluan memasak terbuat dari tempurung kelapa dengan diberi bergagang kayu,
disebut “senduk”.
Tempat air terbuat dari labu yang dikeringkan,tetapi labu yang seperti ini
hanya masih dipakai di dearah pedalaman.Labu ini kemudian dengan masuknya
kebudayaan baru telah berganti dengan kendi yang terbuat dari tanah bakar.Kendi
ini pun kemudian berangsur hilang digantikan oleh kendi yang terbuat dari kaca
yang disebut “kelalang”.

Tempat persediaan air dipergunakan gentong besar yang
disebut “Tempayan”. Tempayan ini juga berasal dari Cina,terkadang diberi
hiasan motif naga di luarnya.

2.Pelamin khusus bagi pengantin
Khusus bagi perlengkapan tempat tidur pengantin,maka untuk itu di
tengah rumah dibangun sebuah “pelamin”,berbentuk pentas dengan anak tangga
(gerai) mulai tiga sampai tujuh tingkat.Tinggi rendahnya pelamin ini bergantung
dari tinggi rendahnya kedudukan seseorang dalam masyarakat.Diatas pelamin ini
kedua pengantin duduk bersanding.Kolong pelamin yang berbentuk bilik,
dijadikan ruangan tidur pengantin.
Dengan demikian alat-alat rumah tangga yang terpenting adalah:tabir,
tikar,bantal,permadani,katil,ambin, peti besi, bangking, alat-alat dapur (pernik,
belanga, tungku, piring mangkok, kelalang, kendi, labu, dan tempayan),dan
pelamin dengan alat-alat kelengkapannya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...