Senin, 30 November 2020

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia"

Oleh, Nur Atika Rusli.


Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, diam adalah upaya untuk melihat persoalan secara lebih jernih, mengolah dan menganalisisnya lewat batin dan pikiran. Pelajaran dari diam adalah untuk tidak terburu-buru dalam berkata atau mengomentari sesuatu. Sebab, seringkali, perkataan atau komentar yang terburu-buru justru salah dan luput, bahkan menimbulkan fitnah baru dan dosa.

Filosofi "lidah tak bertulang" menjadi gambaran tajam dan lenturnya mulut dalam berbicara. Anarkisme banyak terjadi karena saling ejek dan perang kata-kata kasar. Di satu sisi, kita menuntut kebebasan berbicara dengan alasan menghargai kebebasan berpendapat.

Di lain sisi, kebebasan tersebut justru tampak banal, pendapat atau pernyataan yang dilontarkan tak sesuai realitas alias mengada-ada. Dalam hadis, Nabi Muhammad bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau lebih baik diam".

Artinya, apabila ucapan tidak membawa manfaat dan kebaikan, alangkah lebih bijak jika diam. Diam berarti memuliakan lidah.

"Diam itu adalah teknik yang tersulit untuk dipelajari, melebihi pengetahuan akan produk atau hal lain," 

"Karena diam itu melawan insting alami, kita selalu ingin mengisi kekosongan."

(Brilio.net )- Setiap orang berhak untuk menyuarakan pikiran dan pendapatnya. Namun apakah semua pikiran harus disampaikan? Belum tentu kan, pasalnya nggak semua orang dapat memahami apa yang ingin di suarakan. Terlebih lagi, ada beberapa perkataan maupun kalimat yang mungkin harus dijaga sebelum diungkapkan ke orang lain. Ya jangan sampai menjadi orang yang lepas kendali ketika berbicara. Pasalnya ucapan terkadang lebih tajam dari senjata. Karena perkataan yang sudah kamu sampaikan kepada orang lain tidak dapat kamu tarik kembali. Meskipun kata-kata tersebut kita batalkan, pesan tersebut sudah membekas di pikiran orang lain. Akhirnya terkadang banyak orang memilih untuk diam.

Diam merupakan sebuah tindakan yang mana tidak bersuara dan tidak bicara sepatah kata pun. Terkadang nggak semua pertanyaan harus dijawab dengan kata-kata.

Kalimat ini saya fikir mendukung kondisi diamnya si Dia, karna memang dia adalah sosok yang suka berbuat dan bukan bukan banyak bicara.

Bahkan ada pepatah kuno berbunyi diam adalah emas dan bicara adalah perak. Terlepas setuju maupun tidak dengan pepatah tersebut, kadang kita seringkali pada akhirnya menyesal karena terlalu banyak bicara. Terlebih lagi terkadang diam juga mencerminkan seseorang yang dewasa, karena berhati-hati dalam berkata. Sumber tulisan ( brilio.net kumpulkan dari berbagai sumber 40 kata-kata bijak tentang diam, singkat dan penuh makna, pada Kamis 23/7).


Ada beberapa kata bijak tentang diam yang saya ambil dari berbagai sumber :

1. "Lebih baik diam tapi tahu, daripada bicara tapi tak mengerti apa yang dibicarakan."

2. "Jika sekiranya diam itu bijak, lakukanlah! Tapi ketika bijak itu diinjak bicaralah agar mereka diam."

3. "Diam lebih baik daripada dusta, dan kejujuran lisan itu awal dari kebahagiaan."

4. "Bilamana kau berkata maka akan menyakiti hati orang lain. Lebih baik kau diam membisu seribu bahasa."

5. "Terkadang, diam itu lebih baik , daripada bicara tapi tak dihargai, tak dianggap ada."

6. "Lebih baik tersenyum dan diam seolah semuanya baik-baik saja ketimbang marah dan menangis, lalu banyak orang menanyakan mengapa."

7. "Mulailah membiasakan diri untuk tidak bicara seenaknya, lebih baik diam daripada bicara yang tak bermanfaat."

8. "Diam adalah emas tapi bicara baik adalah berlian. Maka berbuat baiklah!"

9. "Terkadang lebih baik diam daripada menjelaskan apa yang kita rasa, karena menyakitkan ketika mereka hanya bisa mendengar tapi tak bisa mengerti."

10. "Diam lebih baik daripada mengucapkan kata-kata yang hanya mengandung omong kosong."

11. "Lebih baik membisu dan bisa menikmati metode dirimu berdaya upaya."

12. "Seandainya membisu lebih baik, maka biarkanlah pembuktian yang berbicara."

13. "Berkata-kata itu lebih bagus daripada diam, melainkan membisu itu lebih baik daripada berkata perkara yang menyakitkan hati orang lain.

14. "Apabila lebih bagus membisu ketimbang mengatakan sesuatu yang tanpa kau sadari membikin seluruh orang hasilnya tahu kebodohanmu."

15. "Diam bukan berarti tak melakukan apa-apa, berdaya upaya ketika membisu juga adalah perbuatan."

16. "Orang pendiam itu bukan berarti takut bicara, tetapi lebih berharap selektif dalam menyuarakan kata-kata."

17. "Kadang, diam itu jauh lebih baik dibandingkan mesti banyak omong dan menjadi pribadi yang sok tahu."

18. "Orang banyak bicara itu memuakkan, orang pendiam itu menenangkan."

19. "Adakalanya lebih baik diam ketimbang menyebutkan masalahmu, sebab kamu tahu sebagian orang hanya penasaran, bukan karena mereka peduli."

20. "Bilamana kamu berkata karenanya akan menyakiti hati orang lain. Lebih baik kau membisu diam seribu bahasa.",a

21. "Diam jauh lebih elegan daripada sibuk menghakimi dan mengumbar kesalahan orang lain, kemudian lupa bercermin."

22. "Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berpikir." - Imam Syafii

23. "Tidak semua jawaban harus dikatakan, terkadang diam adalah jawaban yang paling keras bagi seseorang."

24. "Lebih baik diam dan kelihatan bodoh, daripada banyak bicara dan bodohnya lebih kelihatan." - Cak Lontong

25. "Diam itu emas ketika kamu tidak memiliki jawaban yang bagus." - Muhammad Ali

26. "Kadang diam dan menunggu lebih bernilai daripada bergerak tanpa arah." - Bong Chandra

27. "Diam adalah lebih baik daripada mengucapkan kata-kata yang tanpa makna." - Pythagoras

28. "Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja." - Iwan Fals, Awang-Awang

29. "Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan." - Fiersa Besari

30. "Kurasa tak ada yang perlu lagi untuk dijelaskan. Seberapa panjang kata yang ku lontarkan belum tentu membuatnya paham. Aku diam." - Dwitasari

31. "Bersabar dan diam lebih baik. Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya. Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik." - Tere Liye

32. "Terkadang diam lebih bijak dalam menyikapi keadaan dari pada bersikeras memaksa orang lain untuk sekadar memahami." - Enninasya

33. "Diam bukan berarti tidak melakukan apa-apa, berpikir ketika diam juga merupakan tindakan."

34. "Jika tidak tahu, lebih baik diam. Tapi memilih diam, bukan berarti tidak tahu."

35. "Salah satu yang menyakitkan adalah memilih untuk diam dan terlihat salah, walau sebenarnya kamu yang benar."

36. "Terkadang aku lebih memilih untuk diam, bukan karena aku tak mempunyai kata. tapi karena itu lebih mudah daripada harus menjelaskan segalanya."

37. "Ada dua hal yang amat baik jika dilakukan, yaitu bicara yang baik atau diam."

38. "Lebih baik diam dengan apa adanya, daripada banyak bicara namun tak sesuai dengan kenyataan yang ada."

39. "Lebih baik diam dengan rasa sayang, daripada tersakiti dengan harapan."

40. "Diam, terkadang diam adalah pilihan terbaik di saat hati dan lidah lelah untuk berkata." 

Orang yang memiliki karakteristik berkepribadian pendiam rupanya memiliki segudang istimewa. Dibalik pendiamnya, rupanya orang pendiam tidak selamanya diam, ada saatnya ia akan bicara. Dan jika ia sudah berbicara, akan ada banyak orang-orang terpukau dengannya.

Tipe orang pendiam itu memang tipikal lebih suka menjadi pendengar ketimbang harus berbicara sebuah hal yang tidak terlalu penting buat mereka. Orang pendiam memang sering dipandang sebelah mata. Namun ada banyak hal yang mereka tidak tahu dengan diamnya orang pendiam bahwa mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, hanya saja mereka sembunyikan kemampuan dan kelebihannya itu.


Rasulullah juga  tidak banyak bicara, karena baginya banyak bicara itu bisa menyebabkan kelupaan dan kekeliruan. Beliau lebih banyak menganjurkan banyak berpikir, bukan berangan-angan. Berpikir dan berangan-angan itu berbeda. Berpikir itu memakai akal yang sehat, sedangkan berangan-angan hanya banyak berandai-andai dengan kalimat jikalau, andaikata, seumpama dan lain sebagainya, sama sekali tidak produktif..

Ada Jargon yang berbunyi, sedikit bicara banyak bekerja. Jargon itu masih berlaku di Indonesia, tapi sepertinya tidak relevan lagi di jaman sekarang ini, dimana manusia di hargai bukan atas pencapaian nya, tapi lebih ke apa yang bisa dilihat orang lain.

Tampilan luar, itulah yang menjadi pokok penilaian orang lain terhadap kita, seberapapun baik dan berprestasinya Anda, jika tampilan anda dekil, berambut gondrong, dan memakai celana bolong, maka Anda akan tetap dicurigai sebagai orang jahat. Begitu juga sebaliknya.

Yang lebih relevan adalah banyak bicara sedikit bekerja, terkesan seperti bos, yang kadang hanya bisa bicara, memerintah, marah, tapi tidak mau melakukannya sendiri. Tapi inilah fakta yang kita hadapi sekarang ini, semakin banyak orang yang bersikap seperti pemimpin, tapi untuk memimpin diri sendiri masih membutuhkan bantuan.

Kita tidak bisa 100% menyalahkan pendapat tersebut, karena memang konsep sedikit bicara banyak bekerja, tidak memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk tampil ke depan untuk dilihat orang lain. Jadi yang terlihat dan dihargai orang lain adalah yang banyak bicara walaupun sejatinya hanya sedikit bekerja.

peribahasa 'Tong kosong nyaring bunyinya' benar-benar terbukti secara ilmiah. Studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat membenarkan bahwa orang yang banyak bicara terkadang tidak banyak tahu. 

Seperti dilansir dari New York Post, menurut penelitian terbaru diketahui bahwa orang yang banyak bicara cenderung lebih sedikit tahu namun merasa lebih banyak tahu. Hal itu diketahui berdasar polling dari Pew Research Center dan diterbitkan di jurnal Nature.

Adakalanya, penting untuk menahan diri dengan cara diam. Di Jawa, ada ajaran pasa bisu atau puasa diam. Puasa semacam itu mengharuskan seseorang untuk beberapa waktu tak berkata apapun dan mengomentari apapun. Puasa ala Jawa tersebut lebih mengedepankan tindakan daripada ucapan.

Konon puasa itulah yang paling berat di antara puasa-puasa lokal lain, semisal ngeli, pendem, mutih, geni, dan nyenen-kemis. Kemampuan untuk tidak mengeluarkan pernyataan apapun melatih diri lebih bijak dan arif dalam memandang sesuatu.


Ujungbatu, 30/11/2020 (Debat membuka cakrawala).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...