Rabu, 10 Januari 2018

"MENGENAL SASTRA MELALUI OBJEK WISATA"

NAH ini materi lenggok bersama harmoni selama bulan Januari yah.
Buat nara sumber baru dapat berkolaborasi dengan tim lenggok kami silahkan hubungi kami untuk yang berminat merasakan sensasi berbincang lewat udara dengan kami.
Mari budayakan terus mendengar radio di Rokan Hulu.

Materi selama bulan Januari 2018
Jadwal kamis, 11/02/2018
Tema : Gerakan satu juta pohon yang jatuh pada tanggal 10 Januari 2018.

Judul :
“MENGENAL SASTRA MELALUI OBJEK WISATA”
Oleh : NUR ATIKA
Kali ini lenggok media berkolaborasi dengan tim penggerak sadar wisata maticboy back packer Rokan Hulu.

Isu tentang hutan dan lingkungan tak akan pernah habis dibahas dan dibicarakan. Upaya pelestarian non fisik yang tidak banyak disebut adalah upaya melalui tulisan khususnya sastra, meskipun hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat khususnya para penulis yang peduli lingkungan.  Upaya ini memang tidak secara langsung berdampak terhadap kelestarian hutan dan lingkungan. Namun kekuatan kata-kata juga bisa besar pengaruhnya terhadap perilaku manusia terhadap hutan dan lingkungan. Seperti hadirnya puisi-puisi dan cerpen yang mengisahkan tentang alam dan rasa cinta atau simpati terhadap pohon dan lingkungan hidup.

Pohon dan hutan adalah sumber karya sastra
mulai mengamati lingkungan sebagai bahan untuk menuliskan karya. Pengamatan akan lingkungan ini akan memmbangun dan menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan yang pada gilirannya akan mendorong pelakunya untuk tidak sekedar mengamati tetapi juga berbuat atau melakukan sesuatu guna kelestariannya. Kegiatan komunitas penulis Lenggok media Rokan Hulu ini tidak hanya menghasilkan karya sastra yang bertemakan lingkungan, pohon atau hutan dan alam tetapi juga melakukan kegiatan langsung menyentuh pada hutan seperti mengerakan pemeliharaan hutan dan pembersihan sampah ditempat wisata yang telah dilakukan selama sebulan di desa Sei-kijang Rokan IV Koto. Pada tanggal 13-14 Januari 2018 akan dibuka secara resmi objek wisata disana dengan berbagai keindahan alam yang mampu melahirkan berbagai karya sastra.


Cinta Menulis dan Cinta Lingkungan
Banyak cara bisa dilakukan untuk mencintai dan  melestarikan hutan dan lingkungan. Tulisan dapat memberikan efek yang luar biasa, karenanya sungguh tepat bila gerakan cinta dan pelestarian juga dikampanyekan melalui tulisan. Karya sastra adalah salah satu bentuk tulisan untuk itu. Mengkampanyekan pelestarian lingkungan melalui tulisan sama dengan mengasah pisau dua sisi. Kecintaan akan menulis dan kecintaan akan lingkungan akan terasah kedua-duanya.
Pemerintah dapat memanfaatkan media ini sebagai salah satu sarana penyuluhan mengenai hutan dan lingkungan. Ke depan, dapat dirancang kegiatan-kegiatan bersama lenggok media, antara lain melalui penyelenggaraan pelatihan maupun lomba penulisan bertema hutan dan lingkungan.
Melalui media tulisan ini kita akan terbiasa mengamati lingkungan sebagai sumber inspirasi. Dengan demikian kepedulian  dan kecintaan juga akan semakin terpupuk dan pada gilirannya akan menumbuhkan gerakan-gerakan lain untuk merawat dan melestarikan lingkungan.

Maticboy backpacker dan Lenggok Media Production membuka objek wisata dengan konsep literasi.

13-14 Januari 2018. Komunitas sadar wisata Maticboy backpacker bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu membuka objek wisata di dusun Cipang Kiri Hulu tepatnya Desa Sei Kijang Kecamatan Rokan IV Koto. 

Menurut Kades Cipang Kiri Hulu hadirnya para relawan dari maticboy ini sangat membawa dampak fositif bagi masyarakat desa, bukit bekas Pon Paralayang beserta properti berupa mushallah dan rumah singgah dulu sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh tim maticboy.

Bang Zamri sebagai kelompok cinta alam Sei Kijang telah mengeluarkan SK untuk maticboy backpacker yang ditanda tandatangani Kades karna mereka berjasa menyadarkan pemuda setempat dan mengajak bekerjasama,  ia juga mengatakan objek wisata desanya kelak akan dikelola bersama maticboy backpacker. Beberapannya adalah Bukit Pon Paralayang, Lereng tungkus nasi, Hulu Mentawai, Air terjun Corocei manih, Penggilingan Nilam, Sejarah Desa, Seni silat tradisi.

Jeko, seorang pemuda asli Sei Kijang dan juga tergabung di Tim Maticboy Backpacker menyebutkan sudah lebih dua bulan lamanya ia dan 8 rekannya yg lain telah bertungkus lumut bekerja dan akan menjadikan desanya sebagai desa wisata bernuansa literasi dan akan terus memantau perkembangan desanya. sesuai dengan visi dan misi mereka sebagai komunitas sadar wisata Rokan Hulu yaitu: membangkitkan perekonomian masyarakat desa, menjaga kearifan lokal, melestarikan tradisi dan budaya, menjunjung tinggi nilai adat dan adab. Karna itu mereka selalu bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu untuk menyebarkan literasi didesanya melalui objek wisata tersebut. Pengunjung tidak hanya akan menukmati alam tetapi juga harus mengetahui segala sejarah dan kearifan lokal desanya, dan diharapkan sepulang dari berwisata disana mereka akan semakin cinta akan budaya dan menjadi pribadi yang sadar lingkungan.

Kegiatan wisata bermuansa literasi ini disambut dengan suka cita oleh komunitas penulis lenggok media Rokan Hulu. Selama kegiatan berwisata lenggok media terus mengisi waktu wisatawan dengan literasi seperti, berpuisi di Negri atas awan, musikalisasi puisi pada malam puncak api unggun, diskusi sastra serta pencerahan kultum Tadabur alam setelah magrib. Ucap Andrimar Wakil ketua Lenggok media yang pada acara pengresmian membacakan puisi di lereng tungkus nasi.

Setelah dilaksanakan pengresmian objek wisata ini oleh Kades dan Perangkat desa disana pada tanggal 13 tersebut dengan jumlah peserta lebih dari 70 orang yang terdiri dari panitia, tamu peranfkat desa serta para pemudanya dan para pencinta  alam dari berbagai daerah seperti komunitas rumah sunting pekanbaru, Mtma Rohul, dan pecinta alam kampar kiri. Di Desa ini akan terus dilakukan pembenahan untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan cara melakukan pelatihan sebulan sekali kepada para pemuda setempat oleh tim maticboy dan lenggok media Rokan Hulu. Adapun agenda wisata akan terus dipertahan dengan  jadwal dan kegiatan terstruktur yang sudah disusun secara matang  dan bernilai oleh panitia pemandu wisata MBBP (Maticboy Backpacker).  Kades juga berharap semua peserta atau wisatawan yang hadir untuk mengikuti aturan dan agenda dari panitia.

Laporan Nur atika Roesli.

Mari jaga hutan sebagai rumah kita



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...