Selasa, 24 November 2020

Selamat Hari Pernikahan Mama dan Abah

 Renovasi kamar Mama dan Abah.


Sudah lama kami berlima anak Rusli ingin merovasi kamar ini, lihatlah kamarnya begini, aku sedih karna rumah anak-anaknya dibuat seindah mungkin oleh Abah, kamar kami sewaktu masih lajang juga disusun dan diisi lengkap oleh Mama, tapi untuk kamar mereka sendiri jauh dari kata indah, mungkin lebih tepat seperti memandang sebuah gudang, catnya yg buram, loteng kelam, perkakas semberaut bahkan tempat tidurnya pun sudah dimakan anai-anai dan lapuk.












Sudah beberapa kali kami membicarakan perihal renovasi ini, tapi belum ada waktu yang pas. Nah, tgl 20 kemaren Mama cus ke Sebalieng pulang ampung dia, Aku libur kuliah 3 hari dan Abah sedang pergi kerja jauh. Mulailah pergerakan ini, dibantu oleh anak Rusli yang lain Ana dan Doni, Aku bergegas mengeluarkan semua barang-barang, Aku tahu ini akan membuat Abah marah, karna dia sangat tidak senang siapapun menyentuh barang miliknya, makanya kamar itu selalu dikunci dan tidak boleh ada yang masuk, kebetulan aku tahu tempat persembunyian kuncinya, kali ini Aku bukan ingin perang dengannya, tapi kalau diberitahu takan mau mereka.

Dua kurcaci, menolong mengumpulkan sampah.



Hari itu juga kepala suku anak Rusli Ana, ditunjuk untuk memilih cat, kami ke toko bangunan, 2 kaleng cat dengan warna hijau sebagai warna kesukaan Abah akhirnya kami boyong kerumah. Tak bitih waktu berlama lama menatap kamar yanh sudah kosong itu, Aku langsung mengecat dinding yang berumur hampir 30 tahun itu. Dan belum seperempat pekerjaan itu Abah pulang. Sontak dia berkerut kening, "Mengapo kalian???" Aku berusaha tenang, "Komai Bah lu, taraaaa, ancak warna nyo Bah?, duik Bah aman, barang yang lain aman, tu dalam baskom".







Debu membuat loteng gelap.

Alhamdulillah Abah tenang, walau aku tahu dia kesal, tapi kalau sudah terlanjur seperti ini biasanya Abah ngak marah lagi, daripada dia yang menyelesaikannya, lebih baik dibiarkannya aku, karna mau cepat selesai dan keburu besok Mama pulang, kami sewa tukang cat sekaligus untuk beres-beres yang lain juga. Mengelap loteng, pasang gorden dan lainnya. 

Tiga kali bongkar pasang tempat tidur, yang cocok cuma tempat tidur pengantin baru. Haha.


Akhirnya Abah luluh, lihat lantai sudah berkarpet dia memperbaiki pintu agar tak merusak karpet katanya.

Sprei ini udah 6 tahun aku belikan buat Mama, ngak dipakai katanya ngak cocok dengan kasur dan dipannya jelek.


Kata Abah, itu warna orang india, akibat temanny dulu di Malaysia orang itu aja, padahal orang melayu, batak, minang juga pake warna itu. Entahlah Abahhhh.

Semua barang kami taruh ditempatnya semula termasuk tivi kecil itu yang sudah dilap.


3 hari Abah tidur dikamar lain. Hihi. Lalu terakhir kamar mandi kami cat warna pink keunguan, karna Mama suka warna itu, tak lupa kami tukar tempat tidurnya dengan yang bagus sekaligus dipasang bad cover yang sudah lama kami beli, dan terakhir karpet lantainya. Alhamdulillah selesai, esoknya Mama pulang. 

Deg degan lihat ekspresi Mama, ternyata benar. Mama senang bukan kepalang, wajahnya berseri-seri. Dia berkaca-kaca "Apo ajak ko? ondaik-ondaikkkkk ancak leeee" kalimat kagum itu diulanginya terus menerus, Aku hanya fokus memvideokan gerak gerik Mama yang berputar-putar dikamarnya saat pertama kali membuka kunci pintu itu, dilihatnya keatas loteng yang sudah mengkilap, juga gorden yang bersih dan wangi, apalagi kamar mandi yang diidamkannya sudah cerah. 

Semoga Mama dan Abah nyaman dikamar dan ini hanya sebagian kecil dari jerih payah Abah yang semoga Allah masih memberikan kami waktu untuk memberikan lebih banyak senyuman tercipta dari wajah-wajah tua Abah dan Mama.

foto Mama kaget itu ngak ada, karna aku videokan aja.

Love Mama and Abah dari anak-anakmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...