Jumat, 21 Juli 2017

Misteri jodoh dilihat dari "Tulisan dan Pembaca"


“TULISAN DAN PEMBACA”

             Tidak ada tulisan yang jelek dan begitu juga dengan pembaca, tidak ada pembaca yang buruk. Tulisan hanya akan dikatakan demikian karna dibaca oleh orang yang tidak membutuhkannya. Sama halnya seorang dokter disuruh membaca buku mengenai politik dalam hal umum dia akan langsung  menolaknya, berbeda halnya jika ia diberikan buku dengan judul “Langkah sukses menjadi dokter profesional” tanpa  berfikir panjang dokter akan membaca buku itu. baru lah tulisan dan pembaca menjadi pasangan yang serasi.

Seperti kata seorang R.W Rolling, mulailah membaca dan menulis dari yang kamu sukai. Karna sejatinya tidak orang yang tidak hobby membaca. Pembaca Hanya saja belum menemukan bacaan yang pas untuknya. Jadi bagi pembaca mulailah mencari tulisan yang cocok, yang pas, sesuai dengan kebutuhan kamu dari sekarang . Karna tidak mungkin tulisan yang akan datang padamu.



Karna begitu juga antara “Aku dan Kamu”.
Kamu (lelakiku) adalah pembaca yang telah menemukan aku (perempuanmu) sebagai tulisanmu. Kita jodoh karna kita menemukan sesuatu yang saling kita butuhkan. Apa yang ada pada diriku adalah kebutuhan terhadap apa yang belum ada pada dirimu. Kita cocok karna aku merasa kekurangan aku adalah kelebihanmu.

Jadi, jangan risau buat tulisan (perempuan) yang belum menemukan pembacanya. Karna sekarang pembacamu (pasanganmu) sedang mencarimu. Tidak mungkin pula tulisan mencari pembaca.
........................
........................
........................
Nah intinya, mari kita sukseskan bazar buku karya penulis-penulis Rokanhulu yang berbakat pada perhelatan HPI (Hari Puisi Indonesia) di Rokanhulu pada tanggal 11-12 Agustus 2017. Disana akan berdiri Stan yang dipenuhi dengan semua jenis tulisan dan pembaca boleh memilih sesuai kebutuhannya. Temukan segera tulisanmu!!!






NEGERI SERIBU SULUK
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Negeri seribu suluk
Negeri berdiri sedari nasib sendiri
Antah berantah dulu, sunyi tak berbunyi
Tiada satupun  singgah bertamu
Sesiapa tiada tahu Rokahulu sudah berseri

Negeri ribuan umat
Kini megah  berdiri kebanggaan negeri
Tertata rapi disudut pematang baih
Islamic center bijak berperi
Silahkan jika hendak berhenti
Dalam hingga luar negeri

Kini semua berkata Rokan Hulu negeriku
Negeri yang lama kutinggali
Dimana jejak lumpur melekat dikaki
Disitu ada ilham ilahi

                                                                                                                    Pasir pangaraian, Juni 2017



YANG TERTINGGAL DARIMU TRADISI
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Sorak sorai mengatasnamakan tradisi
Kesenangan yang kau buat entah darimana asalnya
Berpuncak  kegilaanmu pemuda pendosa
Yang katanya menjalankan tradisi

Sungai kebanggaan negeri ternodai
Rusak sebelanga niat suci
Akibat dari perbuatan keji tak terpuji
Tradisi terkikis oleh keangkuhan diri

Lihat yang tertinggal dari tradisi ini
Sebab rusaknya mulia bulan suci
Tawamu  diatas sampan mengalirkan fitnah sepanjang zaman
Warga ikut menikmati gema kesalahan

Lihatlah kotoran yang tertinggal itu
Berserakan akibat tradisi yang tak diundang
Keserakahan atas kehilangan nilai
Lama tertinggal hingga terkubur disungai Rokan

Bolimau Cono di Sungai Rokan, Juni 2017


PASA LAMO DALAM KOTA YANG BARU
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Tengoklah pasa lamo wak ko
Lah lamo betambah usang
Toko pertamo mengajak awak mengingek kisah
Cerito tentang sejarah sebelum awak bosuo

Sepanjang jalan dipasa lamo
Asmara bokombang menjadi cinto
Sojak dulu sampai kinin lah totap ndo boubah
Jejeran pedagang bogelimpangan ditrotoar
Membagi senyum monambah soki
Dari pagi lantak sonjo ai
Pasa lamo totap togak bodiri

Tokonang bayang kodai boatok daun didopan simpang dulu
Kinilah batuka jo genteng bewarna sigha
Pasa lamo kinin dikota yang baru
Tetap kenangan indo kan telupo

Ujungbatu, Mei 2017



GULAI LINGKITANG
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Hitam lagang batu
Lidahnyo membuek wak jadi goli
Kadang lai yang jojok menengoknyo
Ado londie dalam cangkang yang kuat

Sudah dimasak padek lomaknyo
Sado uwang nak mencubo gulai lingkitang ko
Dicucuit kuat bia dagiengnyo kolua
Gurih rasonyo lobieh lomak dari makan apopun

Begelimang dengan acik ubi, kuah boku bekari
Digilieng samo bumbu becampuo lado kutu
Dimasak dengan ponuoh cinto
Gulai lingkitang menyoba owun sepanjang kampuong

Melilie keringek, menahan podeh
Tapi lingkitang masih mengoda didalam kuali
Sekali-kali tecucuit kosiek anak lingkitang
Tapi totap ondak betambuo liek
Pematang Tebih, Maret 2017



KUTEMUKAN DIRIMU DILANGIT SENJA UJUNGBATU
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Teduh pandanganmu seteduh langit Ujungbatu kala itu
Wangi senja masih kuat melekat dalam ingatan
Dibatas kota ini tersimpan memori
Sepotong kisah kini berubah setumpuk lembaran cerita

Sepekan drama berjalan dipanggung sudirman
Hidayah berkumandang diatas lamunan
Kau menjadi istimewa sejak itu
Bermain hati hanya sekejap

Tak sempat mengeyam manisnya berdua
Tertatihku dalam do’a
Ternyata dirimu yang kupinta
Telah berbalas kasih bersanding cinta

Kutemukan dirimu dilangit senja kota ini
Saat sang mega mulai merekah
Disudut bangunan kudus
Kita berjanji untuk bersama

Al-hidayah, 27 Rajab 1430 H




Nur Atika Roesli Rohul

Mahasiswa Semester 7B Jurusan Sastra Melayu
Fakultas Ilmu Budaya  Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Tempat/Tanggal Lahir : Sibiruang XIII Koto Kampar, 02-12-1988
Tempat Tinggal : Rk Harapan Kompleks Syuhada, Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokanhulu Riau.
Pekerjaan : Guru
Hobby: Penulis dan penikmat sastra
Motto: Perubahan hanya soal kata-kata
Nomor hp : 082388859812



Rabu, 12 Juli 2017

ARTIKEL REUNI

“TREN REUNI ?”



            Satu sekolah dan satu angkatan adalah alasan yang pas untuk diadakannya reuni, nuansa halal bihalal saat ramadhan dan idulfitri dijadikan momen yang pas untuk mengadakan acara berkumpul bersama teman. Sulitnya menghubungi teman-teman baik seangkatan ataupun satu sekolah membuat rencana terkadang kandas ditengah jalan, pertemuan yang diharapkan tak kunjung jadi. Berbagai alasan yang membuat sebagian teman yang sangat memiliki jiwa kekeluargaan merasa jengkel. Bagi mereka tidak ada alasan apapun untuk menunda pertemuan yang hanya diadakan sekali dalam setahun itu. Namun banyak juga yang tidak menghiraukan ancaman dari teman-temannya seperti tak akan datang dalam pesta pernikahannya, tak mau menyapa sat berpapasan dijalan bahkan ada yang memutuskan hubungan silahturahmi dan sebagainya. Karna tiada daya mereka untuk melakukan perjalanan menuju tempat yang telah ditentukan untuk reuni tersebut. akibat terikat dengan tanggungjawab pekerjaan di instansi pemerintah yang memiliki hari libur hanya beberapa hari itupun digunakan khusus untuk bertemu dengan keluarga. Pekerjaan mereka seperti polisi, pengacara, dokter, bank, dan kantor pemerintah lainnya. Berbeda dengan mereka yang berprofesi sebagai seorang guru yang mendapatkan hari libur lumayan panjang untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Lain cerita dengan mereka yang berprofesi sebagai buruh harian, sopir, bisnis, pengusaha, dagang dan usaha lainnya dapat mengatur jadwal pekerjaan mereka sendiri.
            Mereka yang baru menamatkan sekolahnya baik tingkat SLTP dan SLTA bisa sedikit mudah karna masih belum banyak beraktivitas, jumlah yang datang lumayan banyak sekitar 75 persen atau lebih dari setengah mereka. namun kebanyakan dari anak sekolahan jika baru resmi menyandang status kelulusan mereka akan sibuk dengan kegiatan masing-masing, jikapun ada niat berkumpul itu hanya dengan teman terdekatnya saja. Biasanya mereka belum mau mengadakan reuni besar, mungkin karna masih segar diingatan mereka teman-temannya yang sudah lama bergaul atau bisa dikatakan sudah muak melihat wajah mereka setiap hari disekolah. Mereka lebih asik dengan pergaulan bersama teman barunya. Namun lain cerita dengan yang sudah tamat sekitar lima tahun keatas yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Keinginan yang kuat untuk reuni timbul akibat rasa rindu dengan teman sepermainan disekolah dulu, diliputi rasa penasaran atas kehidupan yang sudah dijalani oleh teman-teman mereka, muncul pula rasa persaudaraan karna sama-sama lulusan dari sekolah yang mereka cintai. Saat sudah bertahun-tahun inilah rasa yang sudah lama hilang ingin kembali dihadirkan oleh mereka. Berbagai usaha dan upaya dilakukan agar dapat menghadirkan para teman-temannya, jauh-jauh hari yang bertindak sebagai panitia atau yang berinisiatif sudah mulai mencari tahu nomor telphone yang bisa dihubungi, mendata dimana mereka sekarang, berapa orang yang akan hadir, mengurus tempat reuni yang pas untuk bernostalgia atau tempat yang santai untuk berbagi rasa hingga menentukan menu-menu penggugah selera.
            Saat hari itu tiba, semuapun saling memandang satu sama lain. Bertatapan dengan waktu yang lama menyelami binar mata para teman yang sudah sangat jauh berubah. Baik dari segi penampilan fisik, bahasa ataupun sendi kehidupan mereka. Yang sudah hidup sejahtera, wajah mereka berseri karna memiliki modal untuk merawat wajah dan tubuh mereka juga terlihat kemewahan disetiap barang miliknya. Datang dengan mobil mewah sambil turun menenteng tas branded, pakaian yang wah dan perhiasan dilengannya. Bagi yang berkehidupan sederhana hanya datang dengan kerendahan hatinya, tiada apa-apa yang dapat dilihatkan pada rekan-rekan sejawatnya dulu. Kenyataan seperti ini kadang membuat mata kita terbelanga ada rasa simpati juga terkesan dengan berbagai perubahan dalam sendi kehidupan yang dijalani teman-teman kita saat beberapa tahun atau belasan tahun bahkan puluhan tahun tidak bertemu. Yang dikelasnya dulu pendiam sederhana sekarang sudah berubah lebih baik, yang dikelas dulu sangat mewah dan berlagak kini ia hanyalah seorang yang biasa saja. Yang dulunya memiliki banyak pengemar bahkan dicap sebagai playboy saat reuni dia masih betah sendiri. Keharuan dan kelucuan yang dirasakan seakan membuat kita percaya bahwa takdir sudah ada yang mengatur.
Reuni sudah menjadi hal yang penting didalam pergaulan kita dewasa ini, karna dapat diambil nilai yang fositif dalam berbagai sendi kehidupan kita, diantaranya menjalin kembali hubungan yang lama terputus membuat kita semakin merasa sebagai satu keluarga dengan saling mengenalkan pasangan hidup mereka masing-masing juga mengenalkan anak-anak mereka. Maka jadikanlah acara reuni sebagai ajang menjalin silahturahmi bukan sebagai ajang bergengsi seperti memilih-milah teman yang diajak reuni. Tetaplah rendah hati dan penuh kesederhaan karna saat bertemu hanya cerita lama yang akan dibicara, kisah-kisah saat remaja disekolah bernostalgia dengan tempat yang sudah tidak dikenal lagi. Dengan berbagai profesi yang digeluti dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk tolong menolong antar sesama diberbagai keperluaan dalam kehidupan kelak karna kita satu sekolah, kita bersaudara dan kita adalah keluarga besar.


Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...