Jumat, 21 Juli 2017







NEGERI SERIBU SULUK
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Negeri seribu suluk
Negeri berdiri sedari nasib sendiri
Antah berantah dulu, sunyi tak berbunyi
Tiada satupun  singgah bertamu
Sesiapa tiada tahu Rokahulu sudah berseri

Negeri ribuan umat
Kini megah  berdiri kebanggaan negeri
Tertata rapi disudut pematang baih
Islamic center bijak berperi
Silahkan jika hendak berhenti
Dalam hingga luar negeri

Kini semua berkata Rokan Hulu negeriku
Negeri yang lama kutinggali
Dimana jejak lumpur melekat dikaki
Disitu ada ilham ilahi

                                                                                                                    Pasir pangaraian, Juni 2017



YANG TERTINGGAL DARIMU TRADISI
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Sorak sorai mengatasnamakan tradisi
Kesenangan yang kau buat entah darimana asalnya
Berpuncak  kegilaanmu pemuda pendosa
Yang katanya menjalankan tradisi

Sungai kebanggaan negeri ternodai
Rusak sebelanga niat suci
Akibat dari perbuatan keji tak terpuji
Tradisi terkikis oleh keangkuhan diri

Lihat yang tertinggal dari tradisi ini
Sebab rusaknya mulia bulan suci
Tawamu  diatas sampan mengalirkan fitnah sepanjang zaman
Warga ikut menikmati gema kesalahan

Lihatlah kotoran yang tertinggal itu
Berserakan akibat tradisi yang tak diundang
Keserakahan atas kehilangan nilai
Lama tertinggal hingga terkubur disungai Rokan

Bolimau Cono di Sungai Rokan, Juni 2017


PASA LAMO DALAM KOTA YANG BARU
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Tengoklah pasa lamo wak ko
Lah lamo betambah usang
Toko pertamo mengajak awak mengingek kisah
Cerito tentang sejarah sebelum awak bosuo

Sepanjang jalan dipasa lamo
Asmara bokombang menjadi cinto
Sojak dulu sampai kinin lah totap ndo boubah
Jejeran pedagang bogelimpangan ditrotoar
Membagi senyum monambah soki
Dari pagi lantak sonjo ai
Pasa lamo totap togak bodiri

Tokonang bayang kodai boatok daun didopan simpang dulu
Kinilah batuka jo genteng bewarna sigha
Pasa lamo kinin dikota yang baru
Tetap kenangan indo kan telupo

Ujungbatu, Mei 2017



GULAI LINGKITANG
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Hitam lagang batu
Lidahnyo membuek wak jadi goli
Kadang lai yang jojok menengoknyo
Ado londie dalam cangkang yang kuat

Sudah dimasak padek lomaknyo
Sado uwang nak mencubo gulai lingkitang ko
Dicucuit kuat bia dagiengnyo kolua
Gurih rasonyo lobieh lomak dari makan apopun

Begelimang dengan acik ubi, kuah boku bekari
Digilieng samo bumbu becampuo lado kutu
Dimasak dengan ponuoh cinto
Gulai lingkitang menyoba owun sepanjang kampuong

Melilie keringek, menahan podeh
Tapi lingkitang masih mengoda didalam kuali
Sekali-kali tecucuit kosiek anak lingkitang
Tapi totap ondak betambuo liek
Pematang Tebih, Maret 2017



KUTEMUKAN DIRIMU DILANGIT SENJA UJUNGBATU
Oleh : Nur Atika Roesli Rohul

Teduh pandanganmu seteduh langit Ujungbatu kala itu
Wangi senja masih kuat melekat dalam ingatan
Dibatas kota ini tersimpan memori
Sepotong kisah kini berubah setumpuk lembaran cerita

Sepekan drama berjalan dipanggung sudirman
Hidayah berkumandang diatas lamunan
Kau menjadi istimewa sejak itu
Bermain hati hanya sekejap

Tak sempat mengeyam manisnya berdua
Tertatihku dalam do’a
Ternyata dirimu yang kupinta
Telah berbalas kasih bersanding cinta

Kutemukan dirimu dilangit senja kota ini
Saat sang mega mulai merekah
Disudut bangunan kudus
Kita berjanji untuk bersama

Al-hidayah, 27 Rajab 1430 H




Nur Atika Roesli Rohul

Mahasiswa Semester 7B Jurusan Sastra Melayu
Fakultas Ilmu Budaya  Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Tempat/Tanggal Lahir : Sibiruang XIII Koto Kampar, 02-12-1988
Tempat Tinggal : Rk Harapan Kompleks Syuhada, Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokanhulu Riau.
Pekerjaan : Guru
Hobby: Penulis dan penikmat sastra
Motto: Perubahan hanya soal kata-kata
Nomor hp : 082388859812



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...