Rabu, 12 Juli 2017

ARTIKEL REUNI

“TREN REUNI ?”



            Satu sekolah dan satu angkatan adalah alasan yang pas untuk diadakannya reuni, nuansa halal bihalal saat ramadhan dan idulfitri dijadikan momen yang pas untuk mengadakan acara berkumpul bersama teman. Sulitnya menghubungi teman-teman baik seangkatan ataupun satu sekolah membuat rencana terkadang kandas ditengah jalan, pertemuan yang diharapkan tak kunjung jadi. Berbagai alasan yang membuat sebagian teman yang sangat memiliki jiwa kekeluargaan merasa jengkel. Bagi mereka tidak ada alasan apapun untuk menunda pertemuan yang hanya diadakan sekali dalam setahun itu. Namun banyak juga yang tidak menghiraukan ancaman dari teman-temannya seperti tak akan datang dalam pesta pernikahannya, tak mau menyapa sat berpapasan dijalan bahkan ada yang memutuskan hubungan silahturahmi dan sebagainya. Karna tiada daya mereka untuk melakukan perjalanan menuju tempat yang telah ditentukan untuk reuni tersebut. akibat terikat dengan tanggungjawab pekerjaan di instansi pemerintah yang memiliki hari libur hanya beberapa hari itupun digunakan khusus untuk bertemu dengan keluarga. Pekerjaan mereka seperti polisi, pengacara, dokter, bank, dan kantor pemerintah lainnya. Berbeda dengan mereka yang berprofesi sebagai seorang guru yang mendapatkan hari libur lumayan panjang untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Lain cerita dengan mereka yang berprofesi sebagai buruh harian, sopir, bisnis, pengusaha, dagang dan usaha lainnya dapat mengatur jadwal pekerjaan mereka sendiri.
            Mereka yang baru menamatkan sekolahnya baik tingkat SLTP dan SLTA bisa sedikit mudah karna masih belum banyak beraktivitas, jumlah yang datang lumayan banyak sekitar 75 persen atau lebih dari setengah mereka. namun kebanyakan dari anak sekolahan jika baru resmi menyandang status kelulusan mereka akan sibuk dengan kegiatan masing-masing, jikapun ada niat berkumpul itu hanya dengan teman terdekatnya saja. Biasanya mereka belum mau mengadakan reuni besar, mungkin karna masih segar diingatan mereka teman-temannya yang sudah lama bergaul atau bisa dikatakan sudah muak melihat wajah mereka setiap hari disekolah. Mereka lebih asik dengan pergaulan bersama teman barunya. Namun lain cerita dengan yang sudah tamat sekitar lima tahun keatas yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Keinginan yang kuat untuk reuni timbul akibat rasa rindu dengan teman sepermainan disekolah dulu, diliputi rasa penasaran atas kehidupan yang sudah dijalani oleh teman-teman mereka, muncul pula rasa persaudaraan karna sama-sama lulusan dari sekolah yang mereka cintai. Saat sudah bertahun-tahun inilah rasa yang sudah lama hilang ingin kembali dihadirkan oleh mereka. Berbagai usaha dan upaya dilakukan agar dapat menghadirkan para teman-temannya, jauh-jauh hari yang bertindak sebagai panitia atau yang berinisiatif sudah mulai mencari tahu nomor telphone yang bisa dihubungi, mendata dimana mereka sekarang, berapa orang yang akan hadir, mengurus tempat reuni yang pas untuk bernostalgia atau tempat yang santai untuk berbagi rasa hingga menentukan menu-menu penggugah selera.
            Saat hari itu tiba, semuapun saling memandang satu sama lain. Bertatapan dengan waktu yang lama menyelami binar mata para teman yang sudah sangat jauh berubah. Baik dari segi penampilan fisik, bahasa ataupun sendi kehidupan mereka. Yang sudah hidup sejahtera, wajah mereka berseri karna memiliki modal untuk merawat wajah dan tubuh mereka juga terlihat kemewahan disetiap barang miliknya. Datang dengan mobil mewah sambil turun menenteng tas branded, pakaian yang wah dan perhiasan dilengannya. Bagi yang berkehidupan sederhana hanya datang dengan kerendahan hatinya, tiada apa-apa yang dapat dilihatkan pada rekan-rekan sejawatnya dulu. Kenyataan seperti ini kadang membuat mata kita terbelanga ada rasa simpati juga terkesan dengan berbagai perubahan dalam sendi kehidupan yang dijalani teman-teman kita saat beberapa tahun atau belasan tahun bahkan puluhan tahun tidak bertemu. Yang dikelasnya dulu pendiam sederhana sekarang sudah berubah lebih baik, yang dikelas dulu sangat mewah dan berlagak kini ia hanyalah seorang yang biasa saja. Yang dulunya memiliki banyak pengemar bahkan dicap sebagai playboy saat reuni dia masih betah sendiri. Keharuan dan kelucuan yang dirasakan seakan membuat kita percaya bahwa takdir sudah ada yang mengatur.
Reuni sudah menjadi hal yang penting didalam pergaulan kita dewasa ini, karna dapat diambil nilai yang fositif dalam berbagai sendi kehidupan kita, diantaranya menjalin kembali hubungan yang lama terputus membuat kita semakin merasa sebagai satu keluarga dengan saling mengenalkan pasangan hidup mereka masing-masing juga mengenalkan anak-anak mereka. Maka jadikanlah acara reuni sebagai ajang menjalin silahturahmi bukan sebagai ajang bergengsi seperti memilih-milah teman yang diajak reuni. Tetaplah rendah hati dan penuh kesederhaan karna saat bertemu hanya cerita lama yang akan dibicara, kisah-kisah saat remaja disekolah bernostalgia dengan tempat yang sudah tidak dikenal lagi. Dengan berbagai profesi yang digeluti dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk tolong menolong antar sesama diberbagai keperluaan dalam kehidupan kelak karna kita satu sekolah, kita bersaudara dan kita adalah keluarga besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...