Rabu, 17 Januari 2018
DOKUMENTASI MALAM DAN UNDERWATAER WISATA -SEI KIJANG
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
Pengresmian objek wisata Sei Kijang 13-14 2018
Maticboy backpacker dan Lenggok Media Production membuka objek wisata dengan konsep literasi.
13-14 Januari 2018. Komunitas sadar wisata Maticboy backpacker bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu yang di ketuai oleh Nur atika membuka objek wisata di Cipang Kiri Hulu tepatnya di Sei Kijang Kecamatan Rokan IV Koto.
Menurut Kades Cipang Kiri Hulu hadirnya para relawan dari maticboy ini sangat membawa dampak fositif bagi masyarakat desa, bukit bekas Pon Paralayang beserta properti berupa mushallah dan rumah singgah dulu sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh tim maticboy.
Bang Zamri sebagai kelompok cinta alam Sei Kijang turut senang telah hadirnya maticboy backpacker beliau bersama Kades memberikan SK kepada maticboys backpacker yang merupakan pemuda setempat juga karna mereka berjasa menyadarkan pemuda lain dan mengajak bekerjasama, ia juga mengatakan objek wisata desanya kelak akan dikelola bersama maticboy backpacker. Beberapannya adalah Bukit Pon Paralayang, Lereng tungkus nasi, Hulu Mentawai, Air terjun Corocei manih, Penggilingan Nilam, Sejarah Desa, Seni silat tradisi.
Jeko, seorang pemuda asli Sei Kijang dan juga tergabung di Tim Maticboy Backpacker menyebutkan sudah lebih dua bulan lamanya ia dan 8 rekannya yg lain telah bertungkus lumut bekerja dan akan menjadikan desanya sebagai desa wisata bernuansa literasi dan akan terus memantau perkembangan desanya. sesuai dengan visi dan misi mereka sebagai komunitas sadar wisata Rokan Hulu yaitu: membangkitkan perekonomian masyarakat desa, menjaga kearifan lokal, melestarikan tradisi dan budaya, menjunjung tinggi nilai adat dan adab. Karna itu mereka selalu bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu untuk menyebarkan literasi didesanya melalui objek wisata tersebut. Pengunjung tidak hanya akan menukmati alam tetapi juga harus mengetahui segala sejarah dan kearifan lokal desanya, dan diharapkan sepulang dari berwisata disana mereka akan semakin cinta akan budaya dan menjadi pribadi yang sadar lingkungan.
Kegiatan wisata bermuansa literasi ini disambut dengan suka cita oleh komunitas penulis lenggok media Rokan Hulu. Selama kegiatan berwisata lenggok media terus mengisi waktu wisatawan dengan literasi seperti, berpuisi di Negri atas awan, musikalisasi puisi pada malam puncak api unggun, diskusi sastra serta pencerahan kultum Tadabur alam setelah magrib. Ucap Andrimar Wakil ketua Lenggok media yang pada acara pengresmian membacakan puisi di lereng tungkus nasi.
Setelah dilaksanakan pengresmian objek wisata ini oleh Kades dan Perangkat desa disana pada tanggal 13 tersebut dengan jumlah peserta lebih dari 70 orang yang terdiri dari panitia, tamu peranfkat desa serta para pemudanya dan para pencinta alam dari berbagai daerah seperti komunitas rumah sunting pekanbaru, Mtma Rohul, dan pecinta alam kampar kiri. Di Desa ini akan terus dilakukan pembenahan untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan cara melakukan pelatihan sebulan sekali kepada para pemuda setempat oleh tim maticboy dan lenggok media Rokan Hulu. Adapun agenda wisata akan terus dipertahan dengan jadwal dan kegiatan terstruktur yang sudah disusun secara matang dan bernilai oleh panitia pemandu wisata MBBP (Maticboy Backpacker). Kades juga berharap semua peserta atau wisatawan yang hadir untuk mengikuti aturan dan agenda dari panitia.
Laporan Nur atika Roesli.
13-14 Januari 2018. Komunitas sadar wisata Maticboy backpacker bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu yang di ketuai oleh Nur atika membuka objek wisata di Cipang Kiri Hulu tepatnya di Sei Kijang Kecamatan Rokan IV Koto.
Menurut Kades Cipang Kiri Hulu hadirnya para relawan dari maticboy ini sangat membawa dampak fositif bagi masyarakat desa, bukit bekas Pon Paralayang beserta properti berupa mushallah dan rumah singgah dulu sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh tim maticboy.
Bang Zamri sebagai kelompok cinta alam Sei Kijang turut senang telah hadirnya maticboy backpacker beliau bersama Kades memberikan SK kepada maticboys backpacker yang merupakan pemuda setempat juga karna mereka berjasa menyadarkan pemuda lain dan mengajak bekerjasama, ia juga mengatakan objek wisata desanya kelak akan dikelola bersama maticboy backpacker. Beberapannya adalah Bukit Pon Paralayang, Lereng tungkus nasi, Hulu Mentawai, Air terjun Corocei manih, Penggilingan Nilam, Sejarah Desa, Seni silat tradisi.
Jeko, seorang pemuda asli Sei Kijang dan juga tergabung di Tim Maticboy Backpacker menyebutkan sudah lebih dua bulan lamanya ia dan 8 rekannya yg lain telah bertungkus lumut bekerja dan akan menjadikan desanya sebagai desa wisata bernuansa literasi dan akan terus memantau perkembangan desanya. sesuai dengan visi dan misi mereka sebagai komunitas sadar wisata Rokan Hulu yaitu: membangkitkan perekonomian masyarakat desa, menjaga kearifan lokal, melestarikan tradisi dan budaya, menjunjung tinggi nilai adat dan adab. Karna itu mereka selalu bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu untuk menyebarkan literasi didesanya melalui objek wisata tersebut. Pengunjung tidak hanya akan menukmati alam tetapi juga harus mengetahui segala sejarah dan kearifan lokal desanya, dan diharapkan sepulang dari berwisata disana mereka akan semakin cinta akan budaya dan menjadi pribadi yang sadar lingkungan.
Kegiatan wisata bermuansa literasi ini disambut dengan suka cita oleh komunitas penulis lenggok media Rokan Hulu. Selama kegiatan berwisata lenggok media terus mengisi waktu wisatawan dengan literasi seperti, berpuisi di Negri atas awan, musikalisasi puisi pada malam puncak api unggun, diskusi sastra serta pencerahan kultum Tadabur alam setelah magrib. Ucap Andrimar Wakil ketua Lenggok media yang pada acara pengresmian membacakan puisi di lereng tungkus nasi.
Setelah dilaksanakan pengresmian objek wisata ini oleh Kades dan Perangkat desa disana pada tanggal 13 tersebut dengan jumlah peserta lebih dari 70 orang yang terdiri dari panitia, tamu peranfkat desa serta para pemudanya dan para pencinta alam dari berbagai daerah seperti komunitas rumah sunting pekanbaru, Mtma Rohul, dan pecinta alam kampar kiri. Di Desa ini akan terus dilakukan pembenahan untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan cara melakukan pelatihan sebulan sekali kepada para pemuda setempat oleh tim maticboy dan lenggok media Rokan Hulu. Adapun agenda wisata akan terus dipertahan dengan jadwal dan kegiatan terstruktur yang sudah disusun secara matang dan bernilai oleh panitia pemandu wisata MBBP (Maticboy Backpacker). Kades juga berharap semua peserta atau wisatawan yang hadir untuk mengikuti aturan dan agenda dari panitia.
Laporan Nur atika Roesli.
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
OPEN TRIP SABTU-MINGGU BUKIT PARALAYANG, LERENG TUNGKUS NASI 1500 MDPL.
OPEN TRIP
SABTU-MINGGU BUKIT PARALAYANG, LERENG TUNGKUS NASI.
DESA CIPANG KIRI HULU
DUSUN 6 SEI KIJANG
KECAMATAN ROKAN IV KOTO
KECAMATAN ROKAN IV KOTO
Kami Maticboy backpacker membuka
trip tiap sekali seminggu tepatnya hari sabtu dan minggu dengan agenda seperti
biasa, sejak diresmikan.
EKSPLORE ROKAN
AGENDA
Sabtu
Pukul
|
Kegiatan
|
Tempat
|
11.00-13.30
|
Berkumpul
|
Ujungbatu,
kompleks syuhada
|
13.30-15.30
|
Perjalanan
|
Ujungbatu-Desa
Sei Kijang
|
15.30-16.30
|
Nanjak
|
Ke Bukit Paralayang
|
17.30-19.00
|
ISHOMA
|
Bukit
Paralayang
|
19.00-22.00
|
Api
Unggun
Menikmati
kebersamaan
-
Tadabur alam
-
Makan malam
-
Malam keakraban
-
Sejarah
-
Menyaksikan penampilan teman-teman
-
Berpuisi
-
Musikalisasi
|
Bukit
Paralayang
|
22.00-06.00
|
Tidur
|
Tenda
Bukit paralayang
|
Minggu
Pukul
|
Kegiatan
|
Tempat
|
06.00-07.00
|
Berkemas-kemas
|
Bukit
paralayang
|
07.00-09.00
|
Minum
teh sambil
Menikmati
Panorama alam
-
Samudra awan
-
Sejarah
-
Baca puisi
-
Kodak-kodak
|
Lereng
tungkus nasi
|
09.00-10.00
|
Jalan
kaki menuruni bukit
|
Lereng
tungkus nasi- Lubuk ulek
|
10.00-12.00
|
Menikmati
wisata dan mandi
- Mandi di Hulu Mentawai |
Hulu Mentawai
|
12.00-14.30
|
Perjananan
|
Ke Ujungbatu
|
14.30
|
Kembali kerumah masing-masing
|
Desa
sei kijang letaknya nun didalam perkampungan yang masih asri. Bahasa, budaya,
tradisi, keindahan alam dengan segala karifan lokal yang dimilinya membuat saya
beserta Tim tertarik mengekspos desa ini. Bersama tim matic boy yang sudah ada
sejak 2 tahun lalu saya beranikan diri memberikan motivasi kepada penduduk
lokal untuk menjadikan kampung mereka sebagai tempat wisata dengan melibatkan
aparat desa dan pemudanya. Dan mungkin akan ada banyak kekurangannya namun saya
dan tim akan mengolah dan bekerja keras memikirkannya agar segala sesuatu bisa
disiasati nanti.
DESKRIPSI PERJALANAN DAN KEGIATAN
#MEDAN JALAN
DAN TRANSPORTASI# :
Dari titik kumpul kita akan menuju
Desa Sei Kijang dengan jarak tempuh sekitar 2 jam-an bisa lebih jika
teman-teman tidak on time dan jika ada yang rempong. Kendaraan memakai kenderaan
sendiri biasanya kami menggunakan sepeda motor. Kami belum bisa menghendel
kendaraan untuk menuju ke tempat wisata karna belum bisa memperkirakan biayanya
yang lumayan fantastis. Jadi, teman-teman diharapkan memakai kendaraan sendiri.
Bisa sepeda motor/mobil (selain mobil sedan). Selama dalam perjalanan akan kami
pandu. Untuk diketahui medan jalan menuju ke Desa Sei Kijang 50% jalan tanah,
saat hujan akan berlumpur serta licin dan sangat seru menurut kami.
#BIAYA# :
Kami hanya memberi tarif 50.000 karna
kendaraan tidak kami tanggung namun teman-teman akan mendapat fasilitas :
- Tiket
masuk
- Menikmati
wisata dan pertunjukan seni silat tradisi dan Tausiah dipuncak paralayang
- Makan
malam (Nasi dan sambal kampung seadanya)
- Kopi
- Snack
pagi
- Tenda
- Mushalla
- MCK
seadanya (ala dalam hutan)
Biaya belum termasuk stiker- seharga 5000 rupiah. bagi sepeda motor yang belum memiliki stiker MBBP dikenakan biaya tersebut. bisa dibayar saat di parkiran.
Biaya belum termasuk stiker- seharga 5000 rupiah. bagi sepeda motor yang belum memiliki stiker MBBP dikenakan biaya tersebut. bisa dibayar saat di parkiran.
#PERLENGKAPAN#
- Perlengkapan
Camp adalah perlengkapan standar pribadi yaitu pakaian untuk nanjak (sepatu,
training, sendal, jaket), obat-obatan, perlengkapan mandi, selimut,
perlengkapan shalat.
- Uang
belanja diharapkan membawa uang tunai atau tarik ATM saat berada di Ujungbatu
Kota.
- Komunikasi
akan terputus sejak perjalanan pertama menuju Sei Kijang, karna tidak ada
sinyal sama sekali. Diharapkan menghubungi dan menginformsikan kepada kerabat,
kolega dan temannya masing-masing sebelum berangkat.
#Tata krama
selama di tempat wisata dalah standar tata krama dihutan. Diharapkan semua
teman trip agar menjaga sopan santun, perbaiki niat (hanya untuk melihat
keindahan dan kekuasaan sang pencipta), tidak berpencar-pencar atau sendiri.
-
Jangan mengambil apapun kecuali
pengalaman
-
Jangan meninggalkan apapun kecuali
jejakmu
Kita jaga hutan kita, jaga sikap kita, nikmati alam kita dan
semakin bertambah iman kita.
Untuk jenis wisata lainya selain sabtu-minggu silahkan buka link
berikut............
https://mytripadventure-rohul01.blogspot.co.id/2018/01/keindahan-puncak-bukit-paralayang.html
https://mytripadventure-rohul01.blogspot.co.id/2018/01/trip-rokan-iv-koto-13-14-januari-2018.html
https://mytripadventure-rohul01.blogspot.co.id/2018/01/keindahan-puncak-bukit-paralayang.html
https://mytripadventure-rohul01.blogspot.co.id/2018/01/trip-rokan-iv-koto-13-14-januari-2018.html
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
Selasa, 16 Januari 2018
HARGAILAH PROSES-MATICBOY BACKPACKER
HARGAILAH PROSES
Sulit bagi kami untuk memberikan judul tulisannya. Sepertinya ini lebih kepada curhatan hati. Setelah pengresmian objek wisata di dusun Cipang kiri hulu desa Sei Kijang oleh tim sadar wisata Maticboy backpacker bersama komunitas penulis lenggok media production Rokan Hulu yang berjalan lancar dan sangat memuaskan. Sehari setelah selesai kegiatan kami dikejutkan dengan informasi dan wacana-wacana dari berbagai sumber, melihat dan menghadapi langsung chat dari berbagai pihak yang berargument bahwa sistem kami yang tidak valid, kontribusi 50.000 itu terlalu tinggi, mereka sampai menanyakan apakah kami pribumi atau tidak.
Kami yang hanya penggerak ekowisata ini tak mengerti pertanyaan ini mengarah kemana?
Pertama jika soal harga 50.000 itu sebagai kontribusinya terbilang mahal dengan fasilitas yang kami berikan :
• Wisata samudra awan
• Puncak paralayang
• Bukit tungkus nasi dengan beberapa spot foto sederhana
• Hulu mentawai dengan keindahan airnya
• Penggilingan nilam, dengan nilai sejarahnya
• Air terun cacorei manih
• Tenda Camping malam, api unggun, bakar ubi
• Pertunjukan tradisi silat oleh pendekar setempat
• Pembacaan puisi alam dan musikalisasi puisi
• Sejarahwan, seniman nasional dan internasional,diskusi budaya
• Makan malam, snack dan teh/kopi pagi
• Pemandu wisata
• Keamanan
Jika 50.000 itu mahal, baiklah kami akan beri gratis untuk fasilitas semua diatas sana. Tapi kami hanya minta ganti rugi atas :
• Waktu yang sudah dua bulan lama kami bersembilan orang bertungkus lumut dari tempat kerja di Ujungbatu pergi-pulang ke sana dengan jarak tempuh lebih kurang 2 jam berhujan panas hingga pulang tengah malam.
• Peralatan. Paku (yang sampai sekarang masih menghutang dikedai) kayu dll
• Tenaga. Membuat rumah pohon, tempat duduk, membersihkan sampah orang dan kelompok yang katanya pecinta alam terkenal diIndonesia Raya ini, fasilitas seperti mushallah yang dijadikan tempat bakar api unggun dan coretan carutan dan kata-kata yang kotor lainnya. Jalan yang licin akibat longsor yang sudah bertahun-tahun hingga tim kami mengalami luka dan cidera lainnya. Sampai menghadapi ancaman harimau yang lewat disisi tenda kami.
• Materi : Pernahkah terfikirkan oleh (sensor) kami yang menahan lapar semalaman berkemah menata tempat itu? siapakah yang membiayai kami ? kami mengeluarkan uang sendiri. Sampai sekarang ini tenda kami didonasikan oleh salah seorang tim kami seharga 1 juta 2 ratus rupiah yang belum bisa kami tebus. Minyak motor yang kami beli sendiri setiap pergi dan pulang. Makan cari sendiri.
• Belum lagi urusan kerja yang menuntut kami harus tepat waktu untuk bekerja. karna kami juga harus menghidupi keluarga kami.
• Bisakah kalian mengantikan upaya kami memberikan pengertian selama ini kepada pemuda setempat akan kesadaran potensi desanya. Dan akhirnya salah seorang pemuda lulusan sarjana sejarah mau ikut berpartisipasi memajukan desanya dengan menetap kembali dari kota ke desanya yang jauh dari kata mewah meninggalkan jabatannya dikota demi tanggungjawab sebagai orang yang berilmu didesanya.
Kami kira siapapun tidak akan bisa mengantikan itu semua. Nominal angka berupa Rupiah tidak akan mampu membayar lelah fikiran, tenaga dan waktu kami.
Saat kegiatan pengresmian yang lalu, ada sekelompok wisatawan yang protes akan kehadiran mereka sebelum-sebelumnya tidak apa-apa alias tidak ada komen dari masyarakat kampung. Lalu saya bertanya? Masyarakat disini adalah mereka yang beradab apakah kalian sudah minta izin ke salah satu perangkat desa untuk camping disana, mondar mandir dikampungnya, menyebarkan sampah disana? Mereka tak mampu menjawabnya. Saya juga menanyakan apakah kalian tahu pantang larang diatas sana yang masih kuat mengandung magis? Jika sampai kalian melanggarnya maka sesuatu akan terjadi?.
Baiklah kami harap siapapun yang ingin masuk dan menikmati alam desa kami harus menjunjung tinggi sportifitas dalam bertamu. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”. Saat berada dikampung kami patuhi dan hormatilah aturan kami. Toh itu semua demi keamanan, kenyamanan wisatawan terhadap desa yang masih kental dengan adat, adab, budya dan tradisinya.
Kami kemanapun kami berwisata kami juga memberikan kontribusi yang sama, sekalipun atas nama urusan pemerintah yang pernah sekitar 4 bulan lalu kami membawa para wartawan, teman budayawan dan seniman penyair dari provinsi untuk mengenalkan Rokan Hulu ini kami juga dikenai tiket masuk disemua objek wisata. Mereka pihak pemerintahan mengatakan “Kalian harus bayar juga, kapan lagi kalian mengabdi dan memberi kepada pemerintah kalian” nah sekarang kami juga akan mengembalikan kata-kata itu kembali “Kalian juga harus bayar, kapan lagi kalian akan mengabdi dan memberi kepada rakyat kalian”. DEAL ????
Ini bukan dendam, ini juga bukan pembalasan. Tapi ini bentuk sportifitas dan keadilan. Kami juga bukan ustad, bukan alim ulama, bukan guru yang mau mengajari apalagi mendikte pihak manapun. Kami hanya pemuda-pemuda yang yakin bahwa desa kami sangat besar potensinya untuk objek wisata yang tentunya dengan segala budaya dan tradisinya mampu membangkitkan ekonomi mereka.
Kami hanya ingin menjaga alam dan lingkungan kami. Membangkitkan perekonomian masyarakat, melestarikan budaya, menjaga tradisi desa dan membangkitkan kesadaran pentingnya literasi desa.
Jika berkenan silahkan hubungi kami dan kita akan berdiskusi. SETUJU? 082388859812.
Baik dari pihak komunitas, kelompok, pribadi, pemerintah atau presiden sekalipun. Jika tidak mau membayar kontribusi seharga 50 ribu tersebut silahkan berikan kami kontribusi yang lain yang bermanfaat bagi perekonomian masyarakat desa kami, bukan kata-kata manis atau sanjungan seperti proposal yang sudah hampir 10 tahun diajukan pihak desa tak kunjung cair. Kami tidak lagi mengharapkan uluran tangan atau dana apapun lagi, kami akan terus bergerak demi perekonomian desa kami.
Sebagai informasi juga untuk tiket masuk ke objek wisata kami akan kami naikkan. Jika ada yang bilang kami keras kepala, ego tinggi dll kami terima karna kami memang begitu, jika tidak keras kepala kami tidak akan bisa membujuk para pemuda disana bekerjasama, jika tidak ada ego kami tidak akan mampu bertahan tanpa siapapun sampai sekarang ini.
Jikapun setelah ini ada pihak yang ingin memberikan kontribusi lebih kami persilahkan, jika tidak ada kami tidak pernah meminta.
Jangan pernah lagi memberikan janji-janji manis “besok akan ini, besok akan itu” Atau janji ingin mempromosikan kami. Berikan saja yang bisa kami gunakan saat ini. Karna kami tak butuh gelar, ketenaran, jabatan dan pangkat untuk menjadikan kami kelompok yang ingin memajukan ekonomi masyarakat desa yang tanpa internet hidup setiap hari dalam ketakutan isu wacana desa mereka akan ditenggelamkan untuk sebuah waduk. Kami tak perlu di ekspos lagi karna kami sudah sangat familiar dan terkenal baik didalam atau diluar kota. kami buat web sendiri yang untuk satu artikel mengenai objek wisata ini belum 24 jam pembaca kami sudah 1345. Whatsap kami juga sudah dipenuhi dengan mereka yang mencintai alam bukan hanya ingin mengeksplor namun juga cinta akan tradisi dan budayanya serta mengormati adab dan adat juga.
Bersambung..............
Sulit bagi kami untuk memberikan judul tulisannya. Sepertinya ini lebih kepada curhatan hati. Setelah pengresmian objek wisata di dusun Cipang kiri hulu desa Sei Kijang oleh tim sadar wisata Maticboy backpacker bersama komunitas penulis lenggok media production Rokan Hulu yang berjalan lancar dan sangat memuaskan. Sehari setelah selesai kegiatan kami dikejutkan dengan informasi dan wacana-wacana dari berbagai sumber, melihat dan menghadapi langsung chat dari berbagai pihak yang berargument bahwa sistem kami yang tidak valid, kontribusi 50.000 itu terlalu tinggi, mereka sampai menanyakan apakah kami pribumi atau tidak.
Kami yang hanya penggerak ekowisata ini tak mengerti pertanyaan ini mengarah kemana?
Pertama jika soal harga 50.000 itu sebagai kontribusinya terbilang mahal dengan fasilitas yang kami berikan :
• Wisata samudra awan
• Puncak paralayang
• Bukit tungkus nasi dengan beberapa spot foto sederhana
• Hulu mentawai dengan keindahan airnya
• Penggilingan nilam, dengan nilai sejarahnya
• Air terun cacorei manih
• Tenda Camping malam, api unggun, bakar ubi
• Pertunjukan tradisi silat oleh pendekar setempat
• Pembacaan puisi alam dan musikalisasi puisi
• Sejarahwan, seniman nasional dan internasional,diskusi budaya
• Makan malam, snack dan teh/kopi pagi
• Pemandu wisata
• Keamanan
Jika 50.000 itu mahal, baiklah kami akan beri gratis untuk fasilitas semua diatas sana. Tapi kami hanya minta ganti rugi atas :
• Waktu yang sudah dua bulan lama kami bersembilan orang bertungkus lumut dari tempat kerja di Ujungbatu pergi-pulang ke sana dengan jarak tempuh lebih kurang 2 jam berhujan panas hingga pulang tengah malam.
• Peralatan. Paku (yang sampai sekarang masih menghutang dikedai) kayu dll
• Tenaga. Membuat rumah pohon, tempat duduk, membersihkan sampah orang dan kelompok yang katanya pecinta alam terkenal diIndonesia Raya ini, fasilitas seperti mushallah yang dijadikan tempat bakar api unggun dan coretan carutan dan kata-kata yang kotor lainnya. Jalan yang licin akibat longsor yang sudah bertahun-tahun hingga tim kami mengalami luka dan cidera lainnya. Sampai menghadapi ancaman harimau yang lewat disisi tenda kami.
• Materi : Pernahkah terfikirkan oleh (sensor) kami yang menahan lapar semalaman berkemah menata tempat itu? siapakah yang membiayai kami ? kami mengeluarkan uang sendiri. Sampai sekarang ini tenda kami didonasikan oleh salah seorang tim kami seharga 1 juta 2 ratus rupiah yang belum bisa kami tebus. Minyak motor yang kami beli sendiri setiap pergi dan pulang. Makan cari sendiri.
• Belum lagi urusan kerja yang menuntut kami harus tepat waktu untuk bekerja. karna kami juga harus menghidupi keluarga kami.
• Bisakah kalian mengantikan upaya kami memberikan pengertian selama ini kepada pemuda setempat akan kesadaran potensi desanya. Dan akhirnya salah seorang pemuda lulusan sarjana sejarah mau ikut berpartisipasi memajukan desanya dengan menetap kembali dari kota ke desanya yang jauh dari kata mewah meninggalkan jabatannya dikota demi tanggungjawab sebagai orang yang berilmu didesanya.
Saat kegiatan pengresmian yang lalu, ada sekelompok wisatawan yang protes akan kehadiran mereka sebelum-sebelumnya tidak apa-apa alias tidak ada komen dari masyarakat kampung. Lalu saya bertanya? Masyarakat disini adalah mereka yang beradab apakah kalian sudah minta izin ke salah satu perangkat desa untuk camping disana, mondar mandir dikampungnya, menyebarkan sampah disana? Mereka tak mampu menjawabnya. Saya juga menanyakan apakah kalian tahu pantang larang diatas sana yang masih kuat mengandung magis? Jika sampai kalian melanggarnya maka sesuatu akan terjadi?.
Baiklah kami harap siapapun yang ingin masuk dan menikmati alam desa kami harus menjunjung tinggi sportifitas dalam bertamu. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”. Saat berada dikampung kami patuhi dan hormatilah aturan kami. Toh itu semua demi keamanan, kenyamanan wisatawan terhadap desa yang masih kental dengan adat, adab, budya dan tradisinya.
Kami kemanapun kami berwisata kami juga memberikan kontribusi yang sama, sekalipun atas nama urusan pemerintah yang pernah sekitar 4 bulan lalu kami membawa para wartawan, teman budayawan dan seniman penyair dari provinsi untuk mengenalkan Rokan Hulu ini kami juga dikenai tiket masuk disemua objek wisata. Mereka pihak pemerintahan mengatakan “Kalian harus bayar juga, kapan lagi kalian mengabdi dan memberi kepada pemerintah kalian” nah sekarang kami juga akan mengembalikan kata-kata itu kembali “Kalian juga harus bayar, kapan lagi kalian akan mengabdi dan memberi kepada rakyat kalian”. DEAL ????
Ini bukan dendam, ini juga bukan pembalasan. Tapi ini bentuk sportifitas dan keadilan. Kami juga bukan ustad, bukan alim ulama, bukan guru yang mau mengajari apalagi mendikte pihak manapun. Kami hanya pemuda-pemuda yang yakin bahwa desa kami sangat besar potensinya untuk objek wisata yang tentunya dengan segala budaya dan tradisinya mampu membangkitkan ekonomi mereka.
Kami hanya ingin menjaga alam dan lingkungan kami. Membangkitkan perekonomian masyarakat, melestarikan budaya, menjaga tradisi desa dan membangkitkan kesadaran pentingnya literasi desa.
Jika berkenan silahkan hubungi kami dan kita akan berdiskusi. SETUJU? 082388859812.
Baik dari pihak komunitas, kelompok, pribadi, pemerintah atau presiden sekalipun. Jika tidak mau membayar kontribusi seharga 50 ribu tersebut silahkan berikan kami kontribusi yang lain yang bermanfaat bagi perekonomian masyarakat desa kami, bukan kata-kata manis atau sanjungan seperti proposal yang sudah hampir 10 tahun diajukan pihak desa tak kunjung cair. Kami tidak lagi mengharapkan uluran tangan atau dana apapun lagi, kami akan terus bergerak demi perekonomian desa kami.
Sebagai informasi juga untuk tiket masuk ke objek wisata kami akan kami naikkan. Jika ada yang bilang kami keras kepala, ego tinggi dll kami terima karna kami memang begitu, jika tidak keras kepala kami tidak akan bisa membujuk para pemuda disana bekerjasama, jika tidak ada ego kami tidak akan mampu bertahan tanpa siapapun sampai sekarang ini.
Jikapun setelah ini ada pihak yang ingin memberikan kontribusi lebih kami persilahkan, jika tidak ada kami tidak pernah meminta.
Jangan pernah lagi memberikan janji-janji manis “besok akan ini, besok akan itu” Atau janji ingin mempromosikan kami. Berikan saja yang bisa kami gunakan saat ini. Karna kami tak butuh gelar, ketenaran, jabatan dan pangkat untuk menjadikan kami kelompok yang ingin memajukan ekonomi masyarakat desa yang tanpa internet hidup setiap hari dalam ketakutan isu wacana desa mereka akan ditenggelamkan untuk sebuah waduk. Kami tak perlu di ekspos lagi karna kami sudah sangat familiar dan terkenal baik didalam atau diluar kota. kami buat web sendiri yang untuk satu artikel mengenai objek wisata ini belum 24 jam pembaca kami sudah 1345. Whatsap kami juga sudah dipenuhi dengan mereka yang mencintai alam bukan hanya ingin mengeksplor namun juga cinta akan tradisi dan budayanya serta mengormati adab dan adat juga.
Bersambung..............
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
Rabu, 10 Januari 2018
"MENGENAL SASTRA MELALUI OBJEK WISATA"
NAH ini materi lenggok bersama harmoni selama bulan Januari
yah.
Buat nara sumber baru dapat berkolaborasi dengan tim lenggok
kami silahkan hubungi kami untuk yang berminat merasakan sensasi berbincang
lewat udara dengan kami.
Mari budayakan terus mendengar radio di Rokan Hulu.
Materi selama bulan Januari 2018
Jadwal kamis, 11/02/2018
Tema : Gerakan satu juta pohon yang jatuh pada tanggal 10 Januari 2018.
Judul :
“MENGENAL SASTRA MELALUI OBJEK WISATA”
Oleh
: NUR ATIKA
Kali ini lenggok media berkolaborasi dengan tim penggerak sadar wisata maticboy back packer Rokan Hulu.
Isu tentang hutan dan
lingkungan tak akan pernah habis dibahas dan dibicarakan. Upaya pelestarian non
fisik yang tidak banyak disebut adalah upaya melalui tulisan khususnya sastra,
meskipun hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat khususnya para penulis yang
peduli lingkungan. Upaya ini memang tidak secara langsung berdampak
terhadap kelestarian hutan dan lingkungan. Namun kekuatan kata-kata juga bisa
besar pengaruhnya terhadap perilaku manusia terhadap hutan dan lingkungan.
Seperti hadirnya puisi-puisi dan cerpen yang mengisahkan tentang alam dan rasa
cinta atau simpati terhadap pohon dan lingkungan hidup.
Pohon dan hutan adalah sumber karya
sastra
mulai mengamati
lingkungan sebagai bahan untuk menuliskan karya. Pengamatan akan lingkungan ini
akan memmbangun dan menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan yang pada
gilirannya akan mendorong pelakunya untuk tidak sekedar mengamati tetapi juga
berbuat atau melakukan sesuatu guna kelestariannya. Kegiatan komunitas penulis
Lenggok media Rokan Hulu ini tidak hanya menghasilkan karya sastra yang
bertemakan lingkungan, pohon atau hutan dan alam tetapi juga melakukan kegiatan
langsung menyentuh pada hutan seperti mengerakan pemeliharaan hutan dan
pembersihan sampah ditempat wisata yang telah dilakukan selama sebulan di desa
Sei-kijang Rokan IV Koto. Pada tanggal 13-14 Januari 2018 akan dibuka secara
resmi objek wisata disana dengan berbagai keindahan alam yang mampu melahirkan
berbagai karya sastra.
Cinta Menulis dan Cinta Lingkungan
Banyak cara bisa
dilakukan untuk mencintai dan melestarikan hutan dan lingkungan. Tulisan
dapat memberikan efek yang luar biasa, karenanya sungguh tepat bila gerakan
cinta dan pelestarian juga dikampanyekan melalui tulisan. Karya sastra adalah
salah satu bentuk tulisan untuk itu. Mengkampanyekan pelestarian lingkungan
melalui tulisan sama dengan mengasah pisau dua sisi. Kecintaan akan menulis dan
kecintaan akan lingkungan akan terasah kedua-duanya.
Pemerintah dapat
memanfaatkan media ini sebagai salah satu sarana penyuluhan mengenai hutan dan
lingkungan. Ke depan, dapat dirancang kegiatan-kegiatan bersama lenggok media, antara
lain melalui penyelenggaraan pelatihan maupun lomba penulisan bertema hutan dan
lingkungan.
Melalui media tulisan ini
kita akan terbiasa mengamati lingkungan sebagai sumber inspirasi. Dengan
demikian kepedulian dan kecintaan juga akan semakin terpupuk dan pada
gilirannya akan menumbuhkan gerakan-gerakan lain untuk merawat dan melestarikan
lingkungan.
Maticboy backpacker dan Lenggok Media Production membuka objek wisata dengan konsep literasi.
13-14 Januari 2018. Komunitas sadar wisata Maticboy backpacker bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu membuka objek wisata di dusun Cipang Kiri Hulu tepatnya Desa Sei Kijang Kecamatan Rokan IV Koto.
Menurut Kades Cipang Kiri Hulu hadirnya para relawan dari maticboy ini sangat membawa dampak fositif bagi masyarakat desa, bukit bekas Pon Paralayang beserta properti berupa mushallah dan rumah singgah dulu sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh tim maticboy.
Bang Zamri sebagai kelompok cinta alam Sei Kijang telah mengeluarkan SK untuk maticboy backpacker yang ditanda tandatangani Kades karna mereka berjasa menyadarkan pemuda setempat dan mengajak bekerjasama, ia juga mengatakan objek wisata desanya kelak akan dikelola bersama maticboy backpacker. Beberapannya adalah Bukit Pon Paralayang, Lereng tungkus nasi, Hulu Mentawai, Air terjun Corocei manih, Penggilingan Nilam, Sejarah Desa, Seni silat tradisi.
Jeko, seorang pemuda asli Sei Kijang dan juga tergabung di Tim Maticboy Backpacker menyebutkan sudah lebih dua bulan lamanya ia dan 8 rekannya yg lain telah bertungkus lumut bekerja dan akan menjadikan desanya sebagai desa wisata bernuansa literasi dan akan terus memantau perkembangan desanya. sesuai dengan visi dan misi mereka sebagai komunitas sadar wisata Rokan Hulu yaitu: membangkitkan perekonomian masyarakat desa, menjaga kearifan lokal, melestarikan tradisi dan budaya, menjunjung tinggi nilai adat dan adab. Karna itu mereka selalu bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu untuk menyebarkan literasi didesanya melalui objek wisata tersebut. Pengunjung tidak hanya akan menukmati alam tetapi juga harus mengetahui segala sejarah dan kearifan lokal desanya, dan diharapkan sepulang dari berwisata disana mereka akan semakin cinta akan budaya dan menjadi pribadi yang sadar lingkungan.
Kegiatan wisata bermuansa literasi ini disambut dengan suka cita oleh komunitas penulis lenggok media Rokan Hulu. Selama kegiatan berwisata lenggok media terus mengisi waktu wisatawan dengan literasi seperti, berpuisi di Negri atas awan, musikalisasi puisi pada malam puncak api unggun, diskusi sastra serta pencerahan kultum Tadabur alam setelah magrib. Ucap Andrimar Wakil ketua Lenggok media yang pada acara pengresmian membacakan puisi di lereng tungkus nasi.
Setelah dilaksanakan pengresmian objek wisata ini oleh Kades dan Perangkat desa disana pada tanggal 13 tersebut dengan jumlah peserta lebih dari 70 orang yang terdiri dari panitia, tamu peranfkat desa serta para pemudanya dan para pencinta alam dari berbagai daerah seperti komunitas rumah sunting pekanbaru, Mtma Rohul, dan pecinta alam kampar kiri. Di Desa ini akan terus dilakukan pembenahan untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan cara melakukan pelatihan sebulan sekali kepada para pemuda setempat oleh tim maticboy dan lenggok media Rokan Hulu. Adapun agenda wisata akan terus dipertahan dengan jadwal dan kegiatan terstruktur yang sudah disusun secara matang dan bernilai oleh panitia pemandu wisata MBBP (Maticboy Backpacker). Kades juga berharap semua peserta atau wisatawan yang hadir untuk mengikuti aturan dan agenda dari panitia.
Laporan Nur atika Roesli.
Mari jaga hutan sebagai
rumah kita
13-14 Januari 2018. Komunitas sadar wisata Maticboy backpacker bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu membuka objek wisata di dusun Cipang Kiri Hulu tepatnya Desa Sei Kijang Kecamatan Rokan IV Koto.
Menurut Kades Cipang Kiri Hulu hadirnya para relawan dari maticboy ini sangat membawa dampak fositif bagi masyarakat desa, bukit bekas Pon Paralayang beserta properti berupa mushallah dan rumah singgah dulu sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh tim maticboy.
Bang Zamri sebagai kelompok cinta alam Sei Kijang telah mengeluarkan SK untuk maticboy backpacker yang ditanda tandatangani Kades karna mereka berjasa menyadarkan pemuda setempat dan mengajak bekerjasama, ia juga mengatakan objek wisata desanya kelak akan dikelola bersama maticboy backpacker. Beberapannya adalah Bukit Pon Paralayang, Lereng tungkus nasi, Hulu Mentawai, Air terjun Corocei manih, Penggilingan Nilam, Sejarah Desa, Seni silat tradisi.
Jeko, seorang pemuda asli Sei Kijang dan juga tergabung di Tim Maticboy Backpacker menyebutkan sudah lebih dua bulan lamanya ia dan 8 rekannya yg lain telah bertungkus lumut bekerja dan akan menjadikan desanya sebagai desa wisata bernuansa literasi dan akan terus memantau perkembangan desanya. sesuai dengan visi dan misi mereka sebagai komunitas sadar wisata Rokan Hulu yaitu: membangkitkan perekonomian masyarakat desa, menjaga kearifan lokal, melestarikan tradisi dan budaya, menjunjung tinggi nilai adat dan adab. Karna itu mereka selalu bergandengan dengan komunitas penulis Rokan Hulu untuk menyebarkan literasi didesanya melalui objek wisata tersebut. Pengunjung tidak hanya akan menukmati alam tetapi juga harus mengetahui segala sejarah dan kearifan lokal desanya, dan diharapkan sepulang dari berwisata disana mereka akan semakin cinta akan budaya dan menjadi pribadi yang sadar lingkungan.
Kegiatan wisata bermuansa literasi ini disambut dengan suka cita oleh komunitas penulis lenggok media Rokan Hulu. Selama kegiatan berwisata lenggok media terus mengisi waktu wisatawan dengan literasi seperti, berpuisi di Negri atas awan, musikalisasi puisi pada malam puncak api unggun, diskusi sastra serta pencerahan kultum Tadabur alam setelah magrib. Ucap Andrimar Wakil ketua Lenggok media yang pada acara pengresmian membacakan puisi di lereng tungkus nasi.
Setelah dilaksanakan pengresmian objek wisata ini oleh Kades dan Perangkat desa disana pada tanggal 13 tersebut dengan jumlah peserta lebih dari 70 orang yang terdiri dari panitia, tamu peranfkat desa serta para pemudanya dan para pencinta alam dari berbagai daerah seperti komunitas rumah sunting pekanbaru, Mtma Rohul, dan pecinta alam kampar kiri. Di Desa ini akan terus dilakukan pembenahan untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan cara melakukan pelatihan sebulan sekali kepada para pemuda setempat oleh tim maticboy dan lenggok media Rokan Hulu. Adapun agenda wisata akan terus dipertahan dengan jadwal dan kegiatan terstruktur yang sudah disusun secara matang dan bernilai oleh panitia pemandu wisata MBBP (Maticboy Backpacker). Kades juga berharap semua peserta atau wisatawan yang hadir untuk mengikuti aturan dan agenda dari panitia.
Laporan Nur atika Roesli.
Mari jaga hutan sebagai rumah kita
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
Selasa, 09 Januari 2018
"KEINDAHAN PUNCAK BUKIT PARALAYANG" - Maticboy backpacker
BERWISATA ROHUL BERSAMA MATICBOY BACKPACKER
"Keindahan Puncak Bukit
Paralayang"
Rombongan akan kami bawa
merasakan nikmatnya dua hari tanpa kegaduhan perkotaan dengan wisata open trip
kali ini kami buka di desa Sei-Kijang Rokan IV Koto. Jauh dari polusi, putus
komunikasi tanpa gadget dua hari penuh akan menambah sensasi fres.
Menyaksikan udara dan gumpalan
awan pagi seperti lautan busa yang bisa kita gapai dengan telapak tangan kita
sendiri membuat mata tak bisa berpaling dari lenggok awan yang terus bergerak
mengiringi matahari terbit. Sungguh keajaiban bagi kita yang tak pernah
merasakan nikmatnya berada dalam keadaan penuh damai diatas puncak bukit
paralayang. Namun bagi mereka masyarakat desa Sei Kijang setiap hari menyaksikan
alam nan indah ini hanya melemparkan senyuman suka cita saat desanya dikunjungi
banyak orang. Desa yang penuh dengan kekayaan tradisinya benar-benar mampu
memberikan kearifan lokal bagi masyarakat setempat seperti pertunjukan silat
tradisi oleh pemuda-pemuda desa yang setiap hari bermain hanya dengan pasir,
lumpur dan pohon yang hijau. Hidup tanpa jaringan internet menjadikan mereka
generasi yang disibukkan dengan berkebun, bermain di air, mencari durian,
memanen rambutan dan memasang jerat burung musiman diatas bukit.
Pemandangan alam yang eksotis. Desa
sei kijang yang diapit oleh pengunungan ini membuatnya semakin digemari bagi mereka
yang rindu akan suasana kampung, bosan dengan rutinitas perkotaan. Bukit paralayang
adalah salahsatu destinasi yang berada di desa Sei Kijang. Bukit yang menjadi
saksi sejarah akan kegiatan PON XVIII Riau 2012 kini ditinggal oleh sejarah
itu. Menjadikan bukit ini sebagai salahsatu tempat wisata adalah langkah awal
bagi tim Maticboy Backpacker sebagai pemuda pecinta alam untuk memanfaatkan
keasrian tempat yang difasilitasi dengan mushalla dan sebuah rumah yang mulai
rapuh dulu digunakan untuk peristirahatan para atlit PON cabang Para layang.
Masih banyak tempat wisata lainnya, silahkan hubungi kami. Kami,
kamu dan kita akan atur jadwal dan menikmati indahnya alam Rokan Hulu.
Tika 082388859812
Jeko 081268084040
Feri 082384784687
Tika 082388859812
Jeko 081268084040
Feri 082384784687
Jenis-Jenis Paket Wisata Tour bersama maticboy backpacker
1. Open Trip
Jenis tur satu ini
akan membawa anda ke destinasi wisata tujuan bersama-sama dengan peserta
lainnya. Dengan kata lain, anda akan melakukan liburan bersama-sama dengan
orang yang belum anda kenal. Jadwal liburan anda dan mereka akan digabung
menjadi satu, sehingga besar kemungkinannya anda akan mendapatkan teman baru
saat berlibur. Didalam paket yang satu ini ada kuota tertentu yang telah kami siapkan
sebagai penyedia perjalanan wisata, yang sangat mempengaruhi keberangkatan
wisata tersebut, biasanya peserta paling sedikit 20 orang. Apabila sudah
memenuhi kuota, maka trip tersebut bisa berjalan sesuai tanggal yang telah kami
tentukan. Namun apabila kuota dari trip ini belum cukup, bisa jadi tanggal
wisata anda diundur, atau harganya dinaikkan untuk menutupi jumlah kuota.
Karena itulah, biasanya tanggal keberangkatan untuk tur jenis ini akan selalu
diatur oleh panitia kami.
Rincian :
Diatur panitia
·
Jadwal dan agenda
·
Kuota (biasanya 20 orang)
Biaya murah
Liburan bersama orang-orang yang belum anada kenal
2.
Paket Wisata Grup
Berbeda dengan kedua trip diatas, paket wisata
jenis ini ditujukan untuk perjalanan wisata dari sebuah grup, entah itu
kumpulan keluarga se-RT ataupun liburan dari satu perusahaan. Berbeda
dengan Open Trip yang mengharuskan anda berbaur dengan
orang asing, Anda tentu akan lebih nyaman berlibur bersama orang-orang yang
anda kenal. Untuk jadwal keberangkatan anda yang tentukan sendiri dan Masalah
biaya, tentu trip ini akan dikenakan tarif yang lumayan murah daripada Private Trip karena
anda melakukan perjalanan ini bersama rombongan.
Rincian :
Diatur panitia
·
Agenda kegiatan
·
Kuota minimal 20 orang
Biaya semi murah
Liburan bersama orang-orang tercinta/keluarga/perusahaan
Diatur sendiri oleh wisatawan
·
Hari dan tanggal wisata
3. Private Trip
Paket ini adalah kebalikan dari Open Trip, dimana
penyediaan paket ini disediakan khusus untuk permintaan pribadi dari pelanggan
ataupun permintaan perjalanan dari satu keluarga yang ingin menghabiskan waktu
liburan mereka secara bersama-sama dengan jumlah peserta wisata minimal 10
orang. Karena khusus untuk anda, baik perjalanan wisata maupun tanggal
keberangkatan & kepulangan dalam jenis trip ini dapat anda tentukan sendiri
dan konfirmasikan kepada kami kemudian akan ami sipakan agenda wisatanya.
Namun, untuk mendapatkan paket wisata jenis ini, anda akan merogoh kocek
dalam-dalam karena tarifnya akan jauh lebih mahal dibandingkan jika anda
mengikuti Open Trip.
Rincian :
Diatur panitia :
· Peserta minima 10 orang
Diatur sendiri oleh wisatawan
·
Agenda kegiatan
·
Hari dan tanggal wisata
·
Kuota
Biaya lumayan mahal
Nah, ketiga jenis paket wisata tour diatas adalah
pilihan-pilihan cara berwisata dengan menggunakan jasa maticboy backpacker.
Pilihlah salah satu dari ketiga paket diatas yang sesuai dengan budget anda,
sehingga anda tidak akan merasa rugi saat liburan anda. Kami akan menemani
perjalanan liburan anda dengan pelayanan yang ramah, aman dan nyaman serta
harga yang sangat kompetitif. Semoga informasi diatas berguna untuk anda.
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
Langganan:
Postingan (Atom)
Analisis Diamnya Dia
"Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...
-
ANGGAU OLEH : NUR ATIKA-ROESLI ROHUL Anggau adalah sebuah sebutan untuk makhluk gaib sejenis setan yang sering menjadi cerita raky...
-
PENULIS NASKAH & SUTRADARA : NUR ATIKA SEKAPUR SIRIH : HAJRI NAITO PEMUSIK : ...
-
Bagi Anda yang sedang mencari kata-kata motivasi, atau kata-kata bijak untuk memotivasi, baik itu buan teman-teman anda atau pun anda yang ...