Sabtu, 31 Oktober 2020

Agenda Acara Bulan Bahasa 2020

 

AGENDA BULAN BAHASA LENGGOK MEDIA PRODUCTION. 

Minggu 01 NOVEMBER 2020


08.00 – 08.30

BEDAH BUKU 

ARNITA ADAM dan NUR ATIKA


08.30 – 10.00

DISKUSI MILENIAL

DESMELATI dan ANDI SIDOMULYO


10.00 – 11.00

WISATA SASTRA

SHAREENA STABLE


*Setiap acara diselingi penampilan puisi



Susunan Acara :

- Pembukaan 

- Pembacaan Al quran

- Bedah Buku

- Diskusi Kaum Milenial

- Penutup

- Doa

- Wisata Sastra dan Panggung sastra.




Sekilas mengenai nara sumber : 

Arnita adam : penulis aktif, sekretaris Lenggok Media Production, putri daerah dari Okak, menulis puluhan judul buku, hobby traveler, bukunya banyak laris diluar Negri. 

Nur atika : Pimpinan komunitas penulis Rokan Hulu Lenggok Media Production, penulis aktif, putri daerah dari Ujungbatu Pematang Tebih.

Desmelati : Putri Rokan hulu. Pemilik yayasan rokania, ketua STKIP Rokania dengan kemajuan yang pesat.

Andi Sidomulyo : Pemilik yayasan Negri Seribu Suluk, pendiri pondok rehabilitas dan Wisata Shaeerena Stable Ujungbatu.


Narasumber berikut adalah orang yang memiliki pengaruh besar terhadap kaum milenial dimasa sekarang, para pemuda wajib mengikuti ruang diskusi ini, untuk mempelajari pengalaman mereka dalam menghadapi golobalisi dan industri 4.0. Mereka juga sudah memiliki pengikut dan pengemar yang banyak dari kalangan muda. Mereka memberikan sumbangsih terhadap Negerinya tanpa pamrih. Mereka juga memiliki sejuta ide cemerlang untuk pembangunan Negri ini.



Pertanyaan untuk nara sumber diskusi milenial (Desmelati dan Andi SIdomuyo)

Bagaimana cara menghadapi kritikan dari berbagai pihak?

Dari mana datangnya ide cemerlang untuk mendirikan yayasan ini. Yang tidak semua orang mampu melakukannya?

Siapa saja orang yang berpengaruh dalam memberikan support ?

Apa saja kiat-kiat sukses yang harus dilakukan pemuda demi mengapai impiannya?

Bagaimana cara agar pemuda  bisa mandiri alias tidak manja dimasa kondisi pandemi?  


Selasa, 27 Oktober 2020

Puisi - sumpah pemuda

 "Sumpahi pemuda itu, Sudirman!"

Nur atika.


Sudirman, mengapa kau masih berdiri hormat ditugu itu.

Turunlah, layangkan saja bambu yang kau runcing tengah malam dulu pada penghianat Negri ini,

atau apakah bambu itu sudah tumpul? karna dibiarkan disudut meja bundar itu.


Sudirman, lebih baik kau sumpahi saja pemuda ini.

Sumpahi mereka menjadi Umar bin khatab,

sumpahi mereka menjadi Ali bin abi thalib,

atau Salman alfarisi.


Sudirman ku tunggu sumpahmu di Ujungbatu.


Ujungbatu, 28 Oktober 2020.




Kamu Gila, ya?  Atau  Tapi Apa? 


Karya :  Maimunah



Katanya negara ini sudah aman

Tidak ada penjajah 

Cinta kesejahteraan dan bebas dari narkotika

Kamu gila,  ya? 


Katanya semua anak di negeri ini sudah kenyang

Tidak ada yang kelaparan 

Tapi apa ? 

kamu gila,  ya? 


Katanya keadilan di junjung tinggi di negara ini

Tanpa pilih-pilih materi 

Tapi apa? 

 Kamu gila,  ya? 


Kau suruh kami berjanji kepada hukum

Tapi lihatlah mereka!  Banyak yang memanfaatkan hukum

Berjabat sana-sini, menyulap hukum dan membisukan palu

Kamu gila,  ya? 


Kau bilang kami banyak bicara

Tapi mereka lebih banyak beretorika

Kami diam,  kami dibilang batu

Kami banyak bicara, dibilang nyinyir

Kamu gila,  ya? 


Dasar kamu gila

Intropeksi diri sendiri, lalu urus kami

Jangan biarkan negeri ini bungkam

Di sandra pejabat yang sangat bermurah hati


Desa Dayo, 28 Oktober 2020

Rabu, 14 Oktober 2020

Artikel Mahasiswa Stkip rokania.

 "Hidung dan mulut sama pentingnya dengan perut"

Ervina

Mahasiswa STKIP Rokania

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Covid-19 menjadi salah satu musuh utama umat manusia saat ini. Tidak hanya di Indonesia tapi juga didunia. Hingga saat ini kurang lebih 35,1 juta kasus positif didunia  dan Amerika serikat menjadi Negara pertama yang menjadi Negara dengan kasus positif terbanyak yakni 7,44 juta dan 210 ribu meninggal dunia. Sedangkan  di Indonesia kasus positif corona  menjadi 303 ribu kasus dan kasus terbesar masih ditempati oleh Provinsi Jakarta dengan 78.850 kasus dan 1.755 yang meninggal dunnia. Sejak awal kemunculan kasus ini belum bisa dipastikan apakah corona ini virus atau kah bakteri. Hingga para ilmuan diduniapun berlomba-lomba mencari obat atau anti virus terhadap penyakit ini yang sekarang telah menjadi kasus kuar biasa didunia. 

Seiring dengan bertambahnya kasus positif corona di Indonesia ,maka Menteri Kesehatan melalui putusannya KMK No.HK.01.07-Menkes-302-2020 mengeluarkan keputusan resmi yakni tentang peotokol Kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan covid-, meminta masyarakat untuk rajin mencuci tangan, menjaga jarak, tidak bepergian, tidak beraktifitas diluar rumah, menghindari kerumunan, memakai anti septic, tidak mengadakan kontak fisik dan tidak lupa selalu memakai masker. Tidak hanya sampai disitu, belajar dari rumahpun harus dilakukan untuk menekan anagka positif corona serta bekerja dari rumah.

Sedangkan pada kenyataannya bekerja dari rumahpun tidak semua mampu melakukannya dikarenakan dapur yang harus selalu mengepul. Corona yang emminta kita untuk  tetap menjaga kesehatan, menjaga jarak, menghindri kerumunan, tapi disisi lain, bagaimanakah dengan urusan perut?. Bagi para pebisnis mungin saja bisa dilakukan, lalau bagi para pedanggang kecil yangberada dipasar?. Tidakkah itu begitu sulit?.  

Saat ini pemerintah menerjunkan  aparat kepolisisn serta TNI untuk ikut menertib kan masyarakat untuk selalu memakai masker jika harus keluar rumah. Semakin hari razia maskerpun semakin gencar dillakukan. Masker yang seharusnya hanya berupa kain penutup hidung dan mulut itu sudah menjadi kebutuhan pokok dengan berbagai bentuk dan kualitas, bahkan kebutuhan masker ini melebihi penting kebutuhan perut. Ada banyak pembagian masker dijalanan namun masker itu hanya untuk sekali pakai dan belakangan sudah ada kriteria masker yang boleh dan tidak boleh dipakai. Razia kenderaan bermotor juga bukan lagi fokus pada pemeriksaan kelengkapan surat dan ketertiban lalu lintas namun razia lebih diutamakan pemakaian masker.

Demi tetap menjaga perekonomian masyarakat, pemerintah memperbolehkan diadakannya jual beli namun, tetap mengikuti protocol kesehatan dengan tetap menggunakan masker. Dikarenakan virus corona ini bisa menyerang siapa saja tidak hanya lansia, dewasa, bahkan anak-anakpun bisa terjangkit dengan mudah melalui percikan air liur. Dan masker menjadi salah satu senjata terhebat untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini serta kembali memulihkan peekonomian dunia beserta sector yang lainnya.

Agar tetap bisa menjalankan kegiatan dan membuat dapur mengepul, maka salah satu hal terpenting untuk saat ini adalah memakai masker serta menjaga jarak dan mengikuti protocol kesehatan. Sebab ancaman virus ini bukanlah fatamorgana adanya, namun iya nyata. Jadi, hendaklah tetap memakai masker jika harus melakukan kegiatan diluar rumah.

Pertanyaannya adalah adilkah untuk rakyat menengah kebawah bahwa masker sangat diutamakan daripada perut mereka? mereka yang merupakan pekerja harian, buruh lepas, pemulung dan pekerja jalanan lainnya tak sanggup membeli masker walaupun harganya hanya 5000 rupiah, tapi mereka memerlukan waktu seharian demi menggumpulkan uang sebanyak itu, memang ada bantuan dari pemerintah ada rakyat miskin, namun kenyataannya tidak semua tersentuh dan bahkan ada beberapa keluarga yang sudah meninggal sebab kelaparan akibat pandemi ini.

Dari kenyataan tersebut pemerintah hendaknya juga mempersiapkan solusi yang praktis untuk rakyat miskin, karna mereka serba kekurangan terhadap situasi seperti ini. Kurangnya ilmu teknologi yang mengakibatkan informasi tidak banyak yang bisa dipelajarinya, kurangnya perlindungan mereka terhadap situasi pandemi bahkan kurangnya kepedulian mereka itu karna mereka lebih mengutamakan perut mereka daripada hidung dan mulut mereka. Bahkan ada pepatah rakyat miskin ini mengatakan "Lebih baik berkelahi dengan manusia daripada bertengkar dengan cacing perut". 


Artikel mahasiswa Stkip Rokania-Ramuan herbal di masa pandemi.

 Ramuan Herbal di Masa Pandemi

Siapa yang tidak mengenal virus Corona? Virus yang berasal dari Negeri Tirai Bambu ini, telah melekat ditelinga warga Indonesia. Virus yang penyebarannya melalui udara dan kontak jarak dekat dapat menyerang siapa saja, seperti orang dewasa, anak-anak, bayi bahkan lansia yang sangat rentang terpapar virus tersebut. 

Jumlah penyebaran yang kian meningkat, membuat pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan PSBB atau yang dikenal dengan Pembatas Sosial Berskala Besar, khususnya wilayah zona merah beberapa bulan lalu. Keputusan ini diambil bertujuan memutuskan matarantai penyebaran virus Covid 19. 

Selain menerapkan jaga jarak, masyarakat Indonesia juga dihimbau agar selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun,  untuk mematikan atau membunuh virus yang telah mencemari tangan. Tak hanya itu, adapun ramuan herbal yang dapat diracik sendiri di rumah,  untuk menjaga stamina tubuh, dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat. Bahan ini dipercaya dapat menjaga tubuh dari bakteri, jika dikonsumsi secara rutin. Berikut adalah bahan-bahan herbal yang dapat diolah dimasa pandemi. 

Bahan pertama adalah jahe. Siapa yang tidak mengenal bahan tersebut. Bahan yang dikenal dengan nama latin Zingiber officinale termasuk bahan rempah-rempah yang wajib ada disetiap dapur. Jahe yang kaya akan manfaat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Cara yang dapat dilakukan untuk mengkonsumsi jahe yakni dengan merebus hingga mendidih dan menambahkan sedikit gula merah. Jahe sendiri memiliki khasiat menjaga sistem imun tubuh sehingga dapat mencegah bakteri masuk. 

Bahan yang selanjutnya adalah Kunyit. Bahan yang hampir mirip dengan jahe ini, memiliki warna kekuningan dan rasa yang sedikit pedas. Kunyit memiliki manfaat menjaga daya tahan tunuh, sehingga sangat cocok dikonsumsi disituasi sekarang. Cara membuat ramuan dengan bahan dasar kunyit yakni dengan menggiling kunyit hingga halus, lalu masukkannya ke dalam air yang mendidih. Jangan lupa, untuk menambahkan serai,asam jawa dan kayu manis untuk mendapatkan khasiatnya yang lebih. Ramuan ini dapat konsumsi dua kali sehari untuk mendapatkan manfaatnya. 

  Bahan yang ketiga adalah temulawak. Tanaman yang masih satu famili dengan jahe dan kunyit, memiliki manfaat antibakteri sehingga sangat cocok jika dikonsumsi dimasa pademi. Jenis tumbuhan obat yang termasuk ke dalam kategori temu-temuan ini berasal dari Indonesia, sehingga untuk menemukan bahan ramuan tersebut cukuplah mudah. Cara pengolahan ramuan yang berbahan dasar temulawak sangatlah sederhana, yakni siapkan bahan temulawak,lalu iris serai. Terakhir, rebus hingga mendidih lalu tambahkan jeruk nipis.

Sebenarnya, vaksin untuk mengatasi virus Corona masih belum ditemukan. Para dokter hanya bisa semaksimal mungkin mencari jalan keluar melalui penyembuhan. Disisi lain, bahan-bahan yang alami juga sangat membantu sekali untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh. Tak salah, jika kita melakukan hidup sehat, olahraga teratur, istirahat yang cukup, ditambah ramuan herbal yang berfungi menjaga stamina agar tidak mudah terjangkit bakteri. Bahan-bahan yang selalu ada di rumah membuat kita sejalan dengan anjuran pemerintah untuk selalu menjadi protokol kesehatan tanpa harus melakukan kontak langsung kepada orang lain. 

Jadi, jangan tunggu anda menjadi korban selanjutnya. Segera lengkapi kebutuhan tubuh dengan meminum ramuan herbal. Jika bukan sekarang, kapan lagi? 


Nama : Maimunah 

Nim   : 1803001 

Dosen pengampu : Rita Arianti, S.Pd. M.Pd 

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...