Selasa, 27 Oktober 2020

Puisi - sumpah pemuda

 "Sumpahi pemuda itu, Sudirman!"

Nur atika.


Sudirman, mengapa kau masih berdiri hormat ditugu itu.

Turunlah, layangkan saja bambu yang kau runcing tengah malam dulu pada penghianat Negri ini,

atau apakah bambu itu sudah tumpul? karna dibiarkan disudut meja bundar itu.


Sudirman, lebih baik kau sumpahi saja pemuda ini.

Sumpahi mereka menjadi Umar bin khatab,

sumpahi mereka menjadi Ali bin abi thalib,

atau Salman alfarisi.


Sudirman ku tunggu sumpahmu di Ujungbatu.


Ujungbatu, 28 Oktober 2020.




Kamu Gila, ya?  Atau  Tapi Apa? 


Karya :  Maimunah



Katanya negara ini sudah aman

Tidak ada penjajah 

Cinta kesejahteraan dan bebas dari narkotika

Kamu gila,  ya? 


Katanya semua anak di negeri ini sudah kenyang

Tidak ada yang kelaparan 

Tapi apa ? 

kamu gila,  ya? 


Katanya keadilan di junjung tinggi di negara ini

Tanpa pilih-pilih materi 

Tapi apa? 

 Kamu gila,  ya? 


Kau suruh kami berjanji kepada hukum

Tapi lihatlah mereka!  Banyak yang memanfaatkan hukum

Berjabat sana-sini, menyulap hukum dan membisukan palu

Kamu gila,  ya? 


Kau bilang kami banyak bicara

Tapi mereka lebih banyak beretorika

Kami diam,  kami dibilang batu

Kami banyak bicara, dibilang nyinyir

Kamu gila,  ya? 


Dasar kamu gila

Intropeksi diri sendiri, lalu urus kami

Jangan biarkan negeri ini bungkam

Di sandra pejabat yang sangat bermurah hati


Desa Dayo, 28 Oktober 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...