"Salam budaya"
semangat menulis, silahkan dibaca cerpen karya Nur atika, semoga menghibur
jangan lupa kritik dan sarannya.
CINTA INDAH
WARAS
oleh : NR Roesli Rohul
oleh : NR Roesli Rohul
Dengan penuh keyakinan Opu berniat
mengungkapkan cinta kepada teman perempuannya yang sudah ia kenal sejak
semester satu diperkuliahan, Ia menunggu saat istirahat perkuliahan nanti,
rencananya Opu akan menunggu semua teman sudah keluar kelas, karna Opu tahu
betul hari ini hari senin dan perempuan pujaannya itu sedang berpuasa. Indah,
ya itulah nama yang sesuai pula dengan wajahnya yang menurut opu sangat indah.
Memang cinta membuat kita buta, kecantikan adalah relatif. Bentuk akan
dipengerahui oleh rasa. Begitu juga dengan rasa cinta Opu ini membuat dia
melihat semua yang ada pada diri wanitanya itu indah dimatanya. Apapun yang
dipakai Indah menurutnya sangat pas dengannya. Bajunya, tasnya, sepatunya,
jilbabnya yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, bahkan wajah Indah yang tanpa
dipoles itupun sungguh Menarik menurut Opu. Setiap lamunannya hanyalah wajah
Indah. Sebagai seorang yang pengila musik dangdut, dalam keadaan kasmarannya ia
hanya menyanyikan lagu “Mau makan....teringat padamu, mau belajar teringat
padamu, mau apapun teringat padamu, oh Indahku”. Semua temannya dikelas sudah
faham betul dengan Opu, lelaki kaya tinggi kekar, bergaya gengsi, playboy, dan
disukai banyak wanita kali ini sedang jatuh cinta dengan gadis muslimah. Sopan,
bersahaja, apa adanya.
Moment yang nanti Opu pun tiba,
sekarang tinggal dia dan Indah didalam kelas, namun tiba-tiba ia mengurungkan
niatnya, seketika keberaniannya hilang mendengar pujaan hatinya itu memutar
musik di handphonenya dengan lagu religi “Astagfirulllah, astagfirullah,
astagfirullah hallazim....”. Mungkin setan didalam tubuh Opu ketakutan sama
seperti yang terlihat sekarang. Opu langsung surut seribu langkah. Telah banyak
wanita yang ia dekati hanya Indah yang sangat menantang baginya. Ia seakan-akan
dihipnotis saat detik-detik ingin mengungkapkan isi hatinya kepada wanita itu.
Opu akhirnya duduk dibelakang Indah sambil mengotak-atik Hpnya juga, melihat
kata-kata romantis peluluh hati wanita muslimah pada google. Yah apapun info
yang dibutuhkan selalu ada solusi bagi google. Opu mulai komat-kamit menghafal
beberapa kata mutiara untuk senjata rayuannya.
Memang untung tak dapat diraih,
sirna sudah semua harapannya untuk menembak hati wanitanya, dosen sudah duduk
dikursi depan dan teman-teman sudah mulai memenuhi kursi diruangan kelas.
Dengan wajah kesal Opu hanya bisa menahan lapar, karna tidak sempat makan siang
kali ini, sungguh cinta rupanya tidak bisa membuatnya kenyang. Saat mata kuliah
cipta sastra dimulai semua mahasiswa diwajibkan membaca puisi ciptaannya
sendiri dan merupakan isi hatinya terhadap apapun yang dirasakan.
“Siapa yang
berani maju pertama, akan saya beri nilai A plus”, “Saya pak”. Sambil mengacungkan
telunjuknya Opu dengan percaya diri maju kedepan kelas segera sebelum
keberaniannya hilang, ia menjadi yang pertama bukan karna ingin nilai dari
Dosen, namun mungkin ini kesempatannya untuk mengungkapkan isi hatinya kepada
Indah.
BETAPA INDAHNYA
Suaramu, indah dimata
Semua yang pada dirimu indah kurasa
Aku tergila-gila dengan Indahnya
Indah segala yang kau bawa
Lamunanku hanya ada indahmu
Maukah kau kulengkapi agar tetap indah?
Ooooo betapa indahnya
Melewati sisa hidup bersamamu
Tertawa dan bernyanyi denganmu
Semoga indah pada akhirnya
Diiringi tepuk tangan teman-teman
karna Opu membaca puisi dengan penuh penjiwaan, karna suaranya juga bagus dan
sering disuruh bernyanyi untuk sekedar menghibur kawan-kawan dikelas. Beberapa
teman juga telah maju membacakan karya mereka masing-masing. Opu tak sabar
menunggu untuk mendengar suara wanitanya. Walau ia harus menahan buang air
sekalipun, ia tidak ingin terlewatkan dengan penampilan Indah kali ini. karna
Indah sangat jarang berbicara dikelas. “Indah silahkan”. Opu senang mendengar
dosen memanggil nama Indah. Opu menempelkan jari telunjuk pada bibirnya sambil
menoleh kekiri dan kekanan menyuruh semua teman tenang. Ia tak sabar mendengar
suara hati Indah.
CINTA MEMANG WARAS
Walau indah dimatamu
Aku masih waras
Tak ingin aku
Menurut dengan dosa yang kau tawarkan
Takkan beku iman didada
Masihkah kau waras?
Dengan godaan segudang bekal kejurang
Pergilah sendiri
Belum lenyap pesan ibu ditelingaku
Berbuat buruk jangan sesekali
Berbuat baik berhati-hati
Gapailah tanganku pada waktunya
Saat ucap itu didepan KUA, karna
Cintaku memang waras
Semua penampilan berakhir dengan puisi
Indah, sebagai penutup dosen memberikan kesimpulan, “Semoga semua curahan hati
yang kalian tuangkan kedalam karya ini membuat hati kalian lega, karna salah satu
manfaat berkarya adalah menuangkan segala isi hati kita, sampai bertemu lagi,
Assalamualaikum”. Tapi tidak dengan Opu, ia sama sekali tidak lega setelah
membacakan puisinya, malah hatinya bertambah hancur, karna tidak semua wanita
yang ia sukai bisa ia dapatkan. Opu masih terfikir dengan puisi Indah,
mungkinkah ia akan melamar Indah dan menikahinya? Ataukah melupakannya. Sungguh
dilema cinta Opu sedang merajai kepalanya. Besar harapannya kali ini cintanya
akan bersandar pada pelabuhan terakhir yaitu pada Indah kesayangannya. Dengan
langkahnya lambannya ia terus melihat dari kejauhan Indah yang sudah jauh
berlalu dipelupuk matanya. Saat bayangan Indah hilang beberapa gadis lewat didepannya. “Hai cantik...., semester
berapa?, masuk dengan dosen siapa?, kenalkan abang semester enam”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar