Kamis, 02 Maret 2017

Cerpen "Cinta Indah Waras"



"Salam budaya"
semangat menulis, silahkan dibaca cerpen karya Nur atika, semoga menghibur
jangan lupa kritik dan sarannya.
selamat membaca. 




CINTA INDAH WARAS
oleh : NR Roesli Rohul

            Dengan penuh keyakinan Opu berniat mengungkapkan cinta kepada teman perempuannya yang sudah ia kenal sejak semester satu diperkuliahan, Ia menunggu saat istirahat perkuliahan nanti, rencananya Opu akan menunggu semua teman sudah keluar kelas, karna Opu tahu betul hari ini hari senin dan perempuan pujaannya itu sedang berpuasa. Indah, ya itulah nama yang sesuai pula dengan wajahnya yang menurut opu sangat indah. Memang cinta membuat kita buta, kecantikan adalah relatif. Bentuk akan dipengerahui oleh rasa. Begitu juga dengan rasa cinta Opu ini membuat dia melihat semua yang ada pada diri wanitanya itu indah dimatanya. Apapun yang dipakai Indah menurutnya sangat pas dengannya. Bajunya, tasnya, sepatunya, jilbabnya yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, bahkan wajah Indah yang tanpa dipoles itupun sungguh Menarik menurut Opu. Setiap lamunannya hanyalah wajah Indah. Sebagai seorang yang pengila musik dangdut, dalam keadaan kasmarannya ia hanya menyanyikan lagu “Mau makan....teringat padamu, mau belajar teringat padamu, mau apapun teringat padamu, oh Indahku”. Semua temannya dikelas sudah faham betul dengan Opu, lelaki kaya tinggi kekar, bergaya gengsi, playboy, dan disukai banyak wanita kali ini sedang jatuh cinta dengan gadis muslimah. Sopan, bersahaja, apa adanya. 
            Moment yang nanti Opu pun tiba, sekarang tinggal dia dan Indah didalam kelas, namun tiba-tiba ia mengurungkan niatnya, seketika keberaniannya hilang mendengar pujaan hatinya itu memutar musik di handphonenya dengan lagu religi “Astagfirulllah, astagfirullah, astagfirullah hallazim....”. Mungkin setan didalam tubuh Opu ketakutan sama seperti yang terlihat sekarang. Opu langsung surut seribu langkah. Telah banyak wanita yang ia dekati hanya Indah yang sangat menantang baginya. Ia seakan-akan dihipnotis saat detik-detik ingin mengungkapkan isi hatinya kepada wanita itu. Opu akhirnya duduk dibelakang Indah sambil mengotak-atik Hpnya juga, melihat kata-kata romantis peluluh hati wanita muslimah pada google. Yah apapun info yang dibutuhkan selalu ada solusi bagi google. Opu mulai komat-kamit menghafal beberapa kata mutiara untuk senjata rayuannya.
            Memang untung tak dapat diraih, sirna sudah semua harapannya untuk menembak hati wanitanya, dosen sudah duduk dikursi depan dan teman-teman sudah mulai memenuhi kursi diruangan kelas. Dengan wajah kesal Opu hanya bisa menahan lapar, karna tidak sempat makan siang kali ini, sungguh cinta rupanya tidak bisa membuatnya kenyang. Saat mata kuliah cipta sastra dimulai semua mahasiswa diwajibkan membaca puisi ciptaannya sendiri dan merupakan isi hatinya terhadap apapun yang dirasakan.
“Siapa yang berani maju pertama, akan saya beri nilai A plus”, “Saya pak”. Sambil mengacungkan telunjuknya Opu dengan percaya diri maju kedepan kelas segera sebelum keberaniannya hilang, ia menjadi yang pertama bukan karna ingin nilai dari Dosen, namun mungkin ini kesempatannya untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Indah.
BETAPA INDAHNYA
Suaramu, indah dimata
Semua yang pada dirimu indah kurasa
Aku tergila-gila dengan Indahnya
Indah segala yang kau bawa
Lamunanku hanya ada indahmu
Maukah kau kulengkapi agar tetap indah?
Ooooo betapa indahnya
Melewati sisa hidup bersamamu
Tertawa dan bernyanyi denganmu
Semoga indah pada akhirnya
            Diiringi tepuk tangan teman-teman karna Opu membaca puisi dengan penuh penjiwaan, karna suaranya juga bagus dan sering disuruh bernyanyi untuk sekedar menghibur kawan-kawan dikelas. Beberapa teman juga telah maju membacakan karya mereka masing-masing. Opu tak sabar menunggu untuk mendengar suara wanitanya. Walau ia harus menahan buang air sekalipun, ia tidak ingin terlewatkan dengan penampilan Indah kali ini. karna Indah sangat jarang berbicara dikelas. “Indah silahkan”. Opu senang mendengar dosen memanggil nama Indah. Opu menempelkan jari telunjuk pada bibirnya sambil menoleh kekiri dan kekanan menyuruh semua teman tenang. Ia tak sabar mendengar suara hati Indah.

CINTA MEMANG WARAS
Walau indah dimatamu
Aku masih waras
Tak ingin aku
Menurut dengan dosa yang kau tawarkan
Takkan beku iman didada
Masihkah kau waras?
Dengan godaan segudang bekal kejurang
Pergilah sendiri
Belum lenyap pesan ibu ditelingaku
Berbuat buruk jangan sesekali
Berbuat baik berhati-hati
Gapailah tanganku pada waktunya
Saat ucap itu didepan KUA, karna
Cintaku memang waras
            Semua penampilan berakhir dengan puisi Indah, sebagai penutup dosen memberikan kesimpulan, “Semoga semua curahan hati yang kalian tuangkan kedalam karya ini membuat hati kalian lega, karna salah satu manfaat berkarya adalah menuangkan segala isi hati kita, sampai bertemu lagi, Assalamualaikum”. Tapi tidak dengan Opu, ia sama sekali tidak lega setelah membacakan puisinya, malah hatinya bertambah hancur, karna tidak semua wanita yang ia sukai bisa ia dapatkan. Opu masih terfikir dengan puisi Indah, mungkinkah ia akan melamar Indah dan menikahinya? Ataukah melupakannya. Sungguh dilema cinta Opu sedang merajai kepalanya. Besar harapannya kali ini cintanya akan bersandar pada pelabuhan terakhir yaitu pada Indah kesayangannya. Dengan langkahnya lambannya ia terus melihat dari kejauhan Indah yang sudah jauh berlalu dipelupuk matanya. Saat bayangan Indah hilang beberapa gadis lewat didepannya. “Hai cantik...., semester berapa?, masuk dengan dosen siapa?, kenalkan abang semester enam”.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...