Sabtu, 11 Maret 2017

MOTIVASI UNTUK ADIKKU TERSAYANG "ERVINA"

JANGAN MENYALAHKAN DIRI KITA KARNA
ITU ADALAH  PEKERJAAN ORANG LAIN

LAKUKAN PEKERJAANMU DAN BIARKAN MEREKA MELAKUKAN PEKERJAAN MEREKA



                Sebelum orang lain dengki dan cemburu atas prestasimu akulah orang yang pertama sekali yang paling merasakan iri kepadamu. Bagaimana tidak orang yang dulu aku bawa kemana-mana hanya untuk menemaniku mengajar eh sekarang malah jadi kepala sekolah. Apa yang sudah kau dapatkan bukanlah seperti durian runtuh begitu saja aku yakin semuanya adalah proses yang panjang. Kau begitu keras mempelajari bagaimana teknik dan pola mengajar, bahkan tidak kusadari kau mempelajari setiap gerak gerikku dan memodifikasinya menjadi dirimu yang baru. Namun dibalik itu semua aku yakin apa yang kau dapatkan adalah lebih dari sekedar kepercayaan masyarakat yaitu adalah keinginan Allah, engkau adalah orang yang dipilih oleh Allah. Dengan kemampuanmu dimata manusia yang memiliki pangkat dan kekuasaan lebih mengatakan engkau tidak pantas menduduki dan mendapatkan kehormatan itu, namun tidak dimata Allah. Engkau adalah orang yang lebih pantas menerima anugrahnya beserta tanggungjawab sebagai seorang kepala sekolah. Engkau mempunyai sesuatu hal yang tidak dimilliki oleh orang yang berpengalaman sekalipun ia adalah kepercayaan.
                Cemooh orang???
                Bagaimana bisa engkau mengatakan sakit hati? Bukankah kita “Anak Roesli?” sudah berlatih seumur hidup kita dengan cemoohan, ejekan bahkan kekerasan sekalipun. Ayah kita telah membentuk pribadi kita dengan cermat, apakah engkau ingin mengecewakan usaha ayah kita? Dia akan sangat sedih melihat engkau mengeluh apalagi menangisi masalah-masalahmu. Sebelum oranglain mencemooh kita, kita sudah dihajar oleh ayah untuk menerima cemoohan setiap hari darinya, tidak cukup sampai disitu ia juga mennghujat setiap pekerjaan kita karna dimatanya tidak ada pekerjaan yang sempurna tanpa kerja keras. Aku rasa lingkunganmu yang baru telah merobah dirimu yang dulu. ingatlah masa-masa kecil kita saat sekolah hanya untuk mendapat pujiannya kita harus bersaing mati-matian mendapat juara terbaik dikelas. Engkau bahkan mampu meraih juara umum. Lalu apa yang kita dapat? Nonsen! Tidak ada kecuali cemoohannya. Sejak kapan engkau peduli dengan cemoohan oranglain. Seumur hidup kita sudah dikelilingi masalah. Tidak pernah satu masalahpun yang paling berat yang pernah kita hadapi selain dari hidup sendirian mengurus diri tanpa kedua orangtua, tapi kita mampu menghadapinya. Apalah lagi ini hanya omongan, jika tidak dilayani lama kelamaan juga akan hilang dengan berlalunya siang dan malam.
                Ya sudahlah???
                Isilah hari-harimu dengan prestasi tanpa memperdulikan langkah orang yang menguntitmu, anggaplah mereka sebagai pengemar rahasiamu. Berterima kasihlah kepada mereka yang selalu mengolok-olokkanmu karna bisa jadi kata-kata pedas mereka akan membuatmu bekerja keras mewujudkan seluruh mimpimu. Apapun yang telah kau peroleh kini itu adalah sebagian efek dari cemoohan mereka bukan? Buatlah efek yang lebih sadis dari omongan mereka. tunjukkan prestasimu seperti engkau membuktikan pada ayah engkau yang terbaik dari kami semua. Orang yang membicarakanmu dibelakang berarti engkau sekarang sedang berada didepan mereka, dan tetaplah bertahan seperti itu. Berserah dirilah kepada Allah swt, hanya DIA yang mampu membolak balikkan hati.
Salam Motivasi”
JANGAN LUPA BACA JUGA https://mytripadventure-rohul01.blogspot.co.id/2017/03/lanjut-cerita-mtmarapi.html

NUR ATIKA ROESLI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...