NASKAH DRAMA RANDAI ACARA SEMARAK MELAYU 2017
TEMA : DUKUN
JUDUL : MANTRA OBAT
HATI (OBH)
PENULIS NASKAH & SUTRADARA : NUR ATIKA
SEKAPUR SIRIH : HAJRI NAITO
PEMUSIK : RIDHO APALA, BIOLA
FAHROZA,
GENDANG 1
FAHROZI,
TAMBORIN
HAZA
UMROH, GENDANG 2
DEDEK
SAPUTRA, PLUIT
PELAKON : HENDRA GUNAWAN, SEBAGAI TEMAN
DEDEK
RIDHO
AFANDI, SEBAGAI BUJANG GADI, JAMILAH (PACAR DEDEK)
AHMAD
SHOLIHIN, SEBAGAI BUJANG GADI (DUKUN)
DEDEK
SAPUTRA, SEBAGAI PACAR JAMILAH
SINTA
TRIOLINA, SEBAGAI IBU JAMILAH
PERANCANG BUSANA :
NORA LESTARI, ENDANG PURNAMA SARI, SARTIKA.J
TEKNISI/OPERASIONAL :
HARDILES, LILIK HARIYANTO
DOKUMENTASI :
BAYZAN NUR, DKK
SINOPSIS DRAMA :
ADEGAN 1
Disudut kampung
duduklah jamilah dengan dedek sedang memadu asmara dan hendra sebagai teman
dedek disuruh untuk menjaga situasi, hendra mulai muak menjadi orang ketiga
menjaga pasangan ini berpacaran iapun meninggalkan mereka berdua sebentar.
Selang beberapa waktu datanglah sinta ibu jamilah meneriak memanggil dan
memarahi jamilah dan pacarnya. Ibunya tidak setuju dengan dedek karna
pengangguran dan miskin. Sinta membawa anaknya pulang. Tinggallah dedek dan
hendra yang baru tiba, dedek ingin mencari dukun untuk meluluhkan hati ibu
pacarnya itu. hendra membawa dedek menemui dukun yang tak lain adalah datuknya
sendiri.
Hendra
: “awak dijadikan obat nyamuk, tapi demi kawan biarlah, melihat kawan senang,
awakpun ikut senang” sambil mondar-mandir menjaga situasi, karna kebelet hendra
pergi meninggalkan sebentar
“aduh....sakitnya perut nih” (keluar panggung)
Sinta : “hmmmmmm disini
rupanya kau jamilah?, udah mak katakan jangan pacaran juga dengan dedek yang
pengangguran nih, miskin lagi. Ayok pulang.
Jamilah : Tapi mak, jamil maunya
dengan dedek
Sinta : mak ngak setuju,
ayok pulang
Dedek : mak, jangan ngomong
gitulah mak. Walaupun miskin saya punya cinta untuk anak mak. Bulan depan saya
dah kerja mak.
Sinta : jangan panggil aku
mak, kau mau kasih anakku makan cinta?,
Ayo jamil kita pulang.
(sinta dan jamilah keluar panggung, kemudian masuk hendra)
Hendra : ha, mana jamil dek?
Dedek : ini kau rupanya ndra,
aku suruh kau jaga pos. Kemana-kemana kau pergi, jamilah dah dibawa emaknya.
Aku dilarang bertemu dengan jamliah. Bagaimana ni hendra, hancur sudah
harapanku.
Hendra : tenang dek, nanti kau
kubawa ketempat atukku, dia punya mantra obat hati. Biar luluh hati calon
mertua kau tuh.
Dedek : iya ndra? Ha tunggu
apalagi ayoklah kita kesana.
(hendra dan dedek keluar, masuk dukun)
ADEGAN 2
Dedek datang
Dibawa Hendra kepada datuk dukun yang sebenarnya hanyalah seorang pandai
berkilah karna beberapa orang berdukun ada yang masuk akal ia pun terkenal.
Dedek meminta dukun untuk meluluhkan hati ibu pacaranya. Dukun memberikan
mantra kepada dedek untuk pergi pada malam besok ditempat ia terakhir bertemu
dengan pacarnya itu. Dengan menyerahkan bungkusan yang berisi gula, kopi, dan
beras, dedek pun pulang. Dukun menyuruh hendra untuk menemui sinta ibunya
jamilah dan membawakan kepadanya.
Dedek : Assalamualaikum....tuk...o...atuk
Hendra : macam upin ipin pulak kau dek
Dedek : mana atuk kau tu hen?
Hendra : tunggu sebentar ya, coba
aku tengok, mungkin sedang bersimedi agaknya.
(hendra
pun kerumah, ia menyuruh atuk memakai kopiah karna atuknya sedang memakai
songkok perempuan)
Hendra : astafirullah atuk....tuk itu kawan hendra yang hendra ceritakan
semalam tu, pakailah peci atuk lagi.
Dukun : eh, lah sampai cu. Hmmmm
manalah peci atuk tadi ya... suruhlah masuk.
Hendra : dek, masuklah. Tu atuk aku tu. Kau ikutkan saja apa yang diperintahkannya
ya dek
Dukun : duduk-duduk-duduk, aku sudah tahu semua ceritanya.
Dedek : eh, mantap pulak atuk kau ndra, belum aku cerita dah tahu dia.
Dukun : sstttttt, jangan berisik. Kau mempunyai pacar seorang perempuan
Dedek : betul tuk
Dukun : engkau seorang pengangguran dan miskin
Dedek : betul sikit tuk, miskin harta tuk, tapi kaya hati tuk
Dukun : cinta kalian tidak direstui
Dedek : betulllllll tuk. Paten atuk kau hendra tahu benar dia isi hatiku
ini, jadi tuk, apa yang harus saya lakukan tuk?
Dukun : hmmmmm, tunggu sebentar. Atuk panggil jin atuk dulu
ya...(berubah suara menjadi perempuan sambil menepuk kakinya yang digigit
nyamuk) iss, apa ini. mengganggu saja nyamuk ini.
Dedek : hendra, kenapa atuk kau bunyi suara perempuan?
Hendra : ssttttt, diam saja jangan berisik, itu jinnya itu dek sedang
bicara. Kan kau mau melembutkan hati mertua perempuan kau kan? Itu jin yang
ngasih petunjuk yang perempuan juga tu.
Dedek : oooo, yalah yalah
Dukun : nanti malam, datanglah kau kekebun pisang mak soleh dibelakang
sana. Tunggulah disana sampai jam 10 malam, sambil baca mantra ini: “lulalalek kalau dapek jangan tangkek” baca
100 kali ya. Kau bayangkan kekasih engkau tu akan datang kesana.
Dedek : baik tuk. Nih tuk, buah tangan untuk atuk.
Dukun : alhamdulillah, dapatlah untuk makan dua hari nih. (suara
atuk setengah berbisik dengan gaya
perempuan).
Dedek : apa tuk?
Dukun : tak ada apa-apa. Ha, hafalkan mantra nya tadi. Jangan sampai
lupa tu. Hendra! Sini, (sambil berbisik, menyuruh hendra membawa orang tuanya
kekasih dedek datang).
Hendra : ayok dek, kita pergi. Hari dah magrib. Nanti malam kau kan mau
pergi ke kebun pisang tu.
(Hendra
dan dedek keluar)
ADEGAN 3
Sinta
bingung anak kesayangannya sudah 3 hari tidak makan, murung, kadang tertawa dan
menangis sendiri dikamarnya. Sedang sinta mengeluh-ngeluh terdengar oleh hendra
kemudian hendra mengajak sinta menemui juga dukun yang sama.
Datanglah
sinta membawa anaknya kepada dukun. Sidukun memberikan mantra dan menyuruh
sinta membawa anaknya ketempat terakhir yang dikunjungi yaitu disudut kampung
anak dan pacarnya bertemu dulu dan tidak boleh ditunggui atau dilihat. Dukun
memberinya petuah antar anaknya pada jam 9 malam dan jemputlah anaknya pada jam
11 kemudian siapa yang ada disana dekat anaknya yang membuat anaknya bisa
bahagia lagi kalau laki-laki jadikanlah suaminya kalau perempuan jadikanlah
saudaranya. Sinta pun pulang membawa jamilah. Dan akan mengantarkannya ketempat
yang sudah diperintahkan dukun.
Sinta : kena apalah anakku jamilah, tidak mau makan, tidak mau mandi,
tidak mau tidur. Kadang-kadang ketawa sendiri. Kadang-kadang menangis.
Hendra : etekkk.. apa kabar etek? Sehat etek, aku dengar jamilah sakit ya
tek?
Sinta : iyo hendra, tu tengoklah murung saja jamilahnya.
Hendra : kalau ku tengok-tengok jamilah anak etek tu kena sakit jantung
terikat nampaknya itu tek. kata orang-orang pintar dulu harus diobat cepat tek,
kalau tidak habislah jantungnya tek.
Sinta : iya hendra? Siapa kira-kira yang bisa mengobati penyakit itu?
aneh ya ndra, ini pula etek baru dengar penyakit jantung terikat tu.
Hendra : ayoklah tek, ke rumah atuk hendra dikampung sebelah tu, udah
banyak juga dia mengobati penyakit macam itu.
Sinta : ayoklah hendra. Ibuk bawa jamilah ini sekalian ha, yok ayok
jamilah...
(Sinta,
hendra dan jamilah keluar)
Hendra : assalamualaikum....
Dukun : waalaikumsalam, masuk-masuk....
Sinta : ini tuk, anak sayaaa
Dukun : hmmmm, saya sudah tahu semuanya. Dia ini sedang terkena penyakit
jantung terikat. Dan harus diobati malam ini juga, kalau tidak maka besok pagi
anak kamu ini akan dibawa mahluk asing.
Sinta : iya, iya tuk, apa obatnya tuk?
Dukun : nanti malam jam 9 antarkan anakmu ini ke kebun pisandag mak
soleh dibelakang sana. Syaratnya jangan ditunggui kamu, dia harus sendirian
disana. Biarkan disana sampai jam 11 barulah jemput dia. Kamu perhatikan nanti
jika dia sudah tertawa. Siapa yang berada disana jika laki-laki nikahkan dengan
anak gadismu. Jika dia perempuan jadikan da saudaranya.
Sinta : ooo, iya tuk. Sekarang dah jam 8.59 menit tuk. Saya antarlah
kesana lagi tuk sekarang.
Dukun : ha, yalah yalah, cepat-cepat
ADEGAN 4
Jamilah
diantar ketempat terakhir ia menemukannya. Ternyata disana sudah ada dedek yang
menunggu dibalik pohon, bertemulah mereka berdua, jamilah bahagia kembali dan
ceria lagi, datanglah sinta menjemputnya jam 11 malam. Dan setuju akan
menjadikan dedek menantunya karna petuah dari dukun.
Sinta : tinggal sini dulu ya jamilah...nanti mak jemput jam 11 ya.
Sehatlah anakku ya allah
Dedek : eh, itu macam jamilah nampaknya, jamilahhhhhhhhh.
Jamilah : abang dedekkkkk
Dedek : alhamdulillah... ternyata benar dukun tu ya, aku bisa bertemu
dengan kekasih ku
Jamilah : ya bang, ibu juga nanti akan setuju dengan hubungan kita. Karna
kata tuk dukun siapa yang bertemu dengan jamil disini kalau laki-laki akan
dijadikan suami, kalau perempuan akan dijadikan saudara.
Dedek : alhamdulillah
Sinta : eh, nampaknya udah tertawa anakku jamilah. Allamdulilah udah
sembuh dia, memang paten dukun tadi tu ya. Jamilah siapa orang yang membuat kau
tertawa tu? Ooooo, kamu?. Hmmmm kalau memang ini takdirnya mau gimana lagi. Mak
restui hubungan kalian berdua. Besok siang mak akan nikahkan kalian ya.
Dedek dan jamilah : yeeeeee...nikah kita
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar