Siaran Harmoni FM Lenggok Media Production
Kamis, 30 November 2017
Tema: Hari Guru Nasional
Narasumber : Rita Arianti, M.Pd dan Asep Odang, M.Pd.
Menurut Bapak Asep Odang: Hari guru perlu diperingati setiap tahunnya, karena menghargai jasa para guru dalam memajukan pendidikan bangsa.
Nasib guru perlu mendapat perhatian lebih lagi dari pemerintah mengingat masih banyak guru yang belum sejahtera dalam hal ekonominya terutama guru honorer.
Literasi perlu digalakkan di dunia pendidikan karena literasi kunci utama kesuksesan pendidikan.
Teruslah membaca, membaca, dan membaca.
Menurut Rita Arianti: Pentingnya generasi melanjutkan studi dari SMA ke Perguruan Tinggi demi meningkatkan martabat dan mencerahkan masa depan bangsa.
Jika ingin menjadi guru profesional kuncinya harus disiplin, bertanggung jawab, dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang patut dihargai, karena kita semua menjadi seperti ini hari ini karena didikan guru.
Narasumber Rita juga membacakan puisinya di awal acara yang berjudul "Mahaguru"
Pak Asep membacakan Puisi "Ayo" karya Sutardji CB.
Penelpon: ibu Aulia dengan membacakan puisi karyanya
Oma Fira yang slalu setia dengan cerita fiksinya.
Kiriman puisi:
Arnita Adam dengan judul " Kebebasan Sastra"
Maysaroh ( mahasiswa STKIP Rokania) mengirim salam.
Koko membacakan cerita bersambung (cerbung).
“MENULIS
MENYEHATKAN”
Pada tanggal 12 November 1964, di desa
Kalasan, Yogyakarta, Presiden Soekarno kala itu melakukan penyemprotan pertama
secara simbolis dan hari itu ditetapkan sebagai hari kesehatan nasional.
Penyemprotan dilakukan secara masal ke rumah-rumah penduduk yang ada di pulau
Jawa dan Bali, sebagai bentuk pemberantasan penyakit Malaria.
Pada tahun 2017 ini, tepatnya tanggal 12
November, kita memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke 53. Tema HKN
kali ini adalah "Sehat Keluargaku
Sehat Indonesiaku". Tema tersebut sejalan dengan Program
Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dimana keluarga menjadi awal untuk
mendorong masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Komponen terpenting dalam pencegahan penyakit
selain dipengaruhi kualitas lingkungan serta sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan adalah Perilaku Keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan
perilaku individu. Keluarga merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak,
pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk
tumbuh dan berkembang. Untuk itu kita perlu terus berupaya untuk membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat khususnya dilingkungan
keluarga.
Menulis itu menyehatkan, Setidaknya
ada beberapa penelitian yang mengungkapkan hal tersebut. Konon, pada
Tahun 1990-an, Dr. James W. Pennebaker melakukan penelitian selama 15 tahun
tentang pengaruh membuka diri terhadap kesehatan fisik.
Hasil penelitian tersebut, ia tulis dalam buku
“Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions”, bahwa menulis
menjernihkan pikiran, menulis mengatasi trauma, menulis membantu mendapatkan
dan mengingat informasi baru, menulis membantu memecahkan masalah, dan
menulis-bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis.
Dalam kesempatan yang lain, Fatima Mernissi, berpendapat bahwa menulis menyehatkan, bahkan membuat
awet muda. Menurutnya, jika kita setiap hari menulis, maka kulit kita menjadi
tetap segar. Saat kita bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan
coretan pertama di atas kertas kosong, kantung di bawah mata akan segera lenyap
dan kulit akan terasa segar kembali.
Yang lebih menarik lagi adalah John Mulligan. Selama enam tahun, veteran perang
Vietnam ini menjadi gelandangan di North Beach, San Fransisco. Pengalaman
berdarah-darah di Vietnam membuatnya trauma. Jiwanya terluka dan hampa. Akan
tetapi hidupnya berubah sama sekali setelah ia mengikuti workshop kepenulisan
yang diadakan oleh penulis masyhur, Maxine Hong Kingston.
Sepulang dari workshop itu, ia memiliki
paradigma baru, perasaan baru, dan kehidupan baru. Ia pun mulai menuliskan
semua perasaannya. Tak disangka hal itu membantunya untuk menghilang stress,
kekusutan pikiran, dan beban hidupnya. Akhirnya dia menjadi seorang novelis.
Pada kesempatan yang lain penulis novel Shopping Cart Soldiers itu pun berkata,
“Menulis menghindarkan saya dari kegelapan hidup!”
Menelisik lebih jauh lagi, ternyata banyak peneliti
yang mendukung pengalaman Mulligan itu. Menulis ikhwal peristiwa yang
menciptakan stress adalah terapi bagi pikiran dan kejiwaan. “Puluhan studi
telah menemukan bukti bahwa banyak orang merasa lebih sehat dan bahagia setelah
menuliskan kenangan-kenangan yang traumatis,” kata Dr. James Pennebaker —guru
besar psikologi University of Texas. Gagasan di balik risetnya adalah
“penerjemahan pengalaman (pahit) ke dalam bahasa akan mengubah cara orang
berpikir mengenai pengalaman itu”.
Rangkumannya : menulis merupaka sebuah kegiatan yg menyehatka. Baik bagi jasmani maupun rohani yg belum bnyak disadari masyarakat indonesia. Wlu telah ada sebgian dari masyarakat yg melaksanakan kegiatan menulis yg mengetahui manfast n maknannya. Menulis merupakan kegiatan yg dpt dilakukan smua kalangan tanpa mempertanyakan siapa. Menulis merupakan kegiatan yg dapat dilakukan disegala usia dr yg muda smpi yang tua. Menulis dapat meningkatkan harapan hidup bagi penderita penyakit kronis, dengan alasan memiliki harapan hidup, n merasa masih ada manfaat bagi org lain sebagai pemberi motivasi, n mampu meningkatkan kemampuan berfikiran positif n bersyukur atas apa yg telah diberikan Allah kepada ummat nya. Selanjutnya kegiatan menulis juga dapat mengurangi insomnia, dengan cara menulis atau merangkum kegiatan hari ini sebagai salah satu cara melepaskan beban hidup n dpt dijadikan sebagai acuan untuk kedepan, perbaikan n pengucapan syukur atas apa yg telah diberikan Allah kepada ummat nya.MATERI LENGGOK BERSAMA HARMONI 09 NOVEMBER 2017"WAJAH PAHLAWAN MASA KINI"
Di hari
pahlawan, selain mengenang jasa para pahlawan terdahulu yang telah gugur di
medan perang, kita sebagai generasi penerus bangsa saat ini haruslah memaknai
dengan bijak jasa-jasa mereka. Salah satu yang tidak boleh dilupakan adalah
semangat dan daya juang mereka yang menghantarkan Indonesia ke gerbang
kemerdekaan. Kita masih bisa melakukannya saat ini, tentu dikondisikan sesuai
dengan kemajuan zaman.
Seperti halnya
lenggok media, komunitas yang bergerak dibidang literasi bertujuan mencerdaskan
anak bangsa melalui proses membaca, menulis dan berbicara. Mengisi kemerdekaan
masa kini dengan hal-hal yang fositif dalam kehidupan sehari-hari
Setiap tahun
kita mengenang jasa para pahlawan. Namun, semakin terasa peringatan tersebut
hanya sebatas "peringatan", mutunya sudah menurun dari tahun ke
tahun. Tugas kita sebagai pemuda masa kini memang tidak lagi memegang bambu
runcing untuk berperang melawan musuh seperti dahulu, tetapi lebih kepada
mengisi kemerdekaan ini dengan makna baru sesuai perkembangan zaman yang
semakin dinamis. Karena persaingan kini bukan lagi di medan perang, tetapi di
tingkat intelektualitas. Seperti banyaknya berita-berita hoax yang bisa
memancing emosi dan fitnah dengan menjadi pribadi yang mampu mencerna tulisan
tersebut dan tidak mudah terplavokator olehnya.
Selain itu,
kontribusi masyarakat juga tak kalah penting. Karena untuk memajukan bangsa,
ilmu yang didapatkan selain berguna untuk diri sendiri, juga harus dibagikan
pada orang lain. Setiap orang bisa menjadi "pahlawan" dengan caranya
masing-masing.
Pemuda-pemudi
yang dapat menginspirasi RokanHulu pada
saat ini salah satunya adalah komunitas penulis lenggok media Rokan Hulu,
mereka adalah pahlawan literasi yang ikut memperjuangkan gerakan literasi di
Rokan Hulu tanpa imbalan apapun. Semata-mata karna ingin ikut mencerdaskan anak
bangsa.
Pada hari kamis, 9 November 2017. Pada pukul 20.00-22.00 wib.
Wajah pahlawan masa kini menurut Arnitaadam adalah setiap insan yang telah memberi inspirasi, memberi manfaat bagi bangsa di Bidangnya masing-masing adalah pahlawan masa kini
Kami para penulis di lenggok media menyebut penulis pahlawan literasi
Sedangkan menurut Fahri, beliau merupakan Pemenang baca puisi dalam event Kenduri puisi yang ditaja oleh rumah sunting dan tuan rumah lenggok media production.
Beliau mengatakan Menurut saya pahlawan masa kini itu adalah yang pertama sekali orang tua dan para pemuda pemudi yang meneruskan bangsa kedepannya yang lebih maju.
Beliau juga membaca puisi karya sendiri yang berjudul
Pahlawan ku
Karya:fahri siregar
Ibu pertiwi ku menangis
Bahkan tercabik-cabik
Keringat mengucur deras
Membasahi tubuh yang resah
Demi bangsa
Engkau pertaruhkan nyawa
Dan maut, engkau tak kenal lagi
Namun semangat mu terus membara
Ibarat api yang menyala
Pengorbanan mu tak kan kami lupakan
Jasamu kan kami kenang selalu
Hanya doa lh yng kami kirimkan
Untuk membalas jasa mu
Jumlah Penelepon yang ikut membaca puisi dan membaca kisah nya ada 3 Penelepon : ada oma vira. Pak wahyu di padang Lawas dan buk Reni di pematang berangan.
Dan kiriman puisi dari Rita Arianti juga Faris di Okak dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar