NASKAH DRAMA RANDAI
UCAK GUMARANG PERNIKAHAN SARTIKA JOHAN 2017
JUDUL : DARI CIMON (CINTA MONYET) HINGGA CIMER
(CINTA MERPATI)
PENULIS
NASKAH & SUTRADARA : NUR ATIKA
SEKAPUR
SIRIH : HAJRI
NAITO
PEMUSIK : RIDHO
APALA, BIOLA
FAHROZA,
GENDANG 1
FAHROZI,
TAMBORIN
HAZA
UMROH, GENDANG 2
DEDEK
SAPUTRA, PLUIT
PELAKON : HENDRA
GUNAWAN, SEBAGAI HAMLI GENDUT
DEDEK
SAPUTRA, SEBAGAI HAMLI KURUS
RIDHO AFANDI,
SEBAGAI RIDHO
AHMAD
SHOLIHIN, SEBAGAI SARTIJAH
ENDANG
, SEBAGAI IBU SARTIJAH
PERANCANG
BUSANA : NORA LESTARI, ENDANG PURNAMA
SARI, RISKA, SRILINDA ASTUTI
Costum
khusus yang dibutuhkan :
-
Baju merah putih, topi dan dasi SD
-
Baju basket dan bola
- Nb : Selendang dan tanjak Ucak Gumarang jangan lupa dibawa!
TEKNISI/OPERASIONAL
: HARDILES, LILIK
HARIYANTO
DOKUMENTASI : BAYZAN NUR, DKK
NASKAH DRAMA : DARI CINTA MONYET HINGGA CINTA MERPATI
ADEGAN I
Pelakon :
Hendra (Hamli) , Solihin (Sartijah)
Suatu siang di
halaman SD saat bel istirahat berbunyi Sartijah duduk-duduk dikursi taman,
Hamli disudut sekolah melihat Sartijah sambil senyum-senyum semakin mendekat
dan menyapa Sartijah, mengajaknya bicara dan bermain. Namun Sartijah tidak
menyukai Hamli karna fisiknya yang
gendut. Namun Hamli tetap mengimpikan Sartijah untuk menjadi teman dekatnya.
Hamli : “Hai Ijah, Dah beli
jajan..ni babang kasih gulo-gulo cucuok”.
Sartijah : Sambil menggelengkan kepala “Ngak, ngak mau, Ijah ngak suka
gulo-gulo, Ijah sukanya inih kerupuk tunjuk” sambil menunjukkan kerupuk yang
baru dibukanya.
Hamli : “Main kojai wak moh Jah”.
Sartijah : “Ihhh...tengoklah badan kau tu. Pogilah main bola biar
kurus badan tuh”.
Hamli : “Gemuk nih karna sehat nih Jah. Kalau main kojaikan bisa jugak
kan buat badan babang kulus jah. Cam mano jah moh lah”.
Sartijah : “Ngak mau gendut! Bentar lagi masuk kelas, nantik Ijah
keringatan, bau pulak. Marah buk guru nanti”.
Hamli : “Gendut tu pertanda kayalah Jah..... lau ndak main kelelenglah
wak Jah”.
Sambil berdiri Sartijah menjawab pertanyaan Hamli.
Sartijah : “Kaya apa? Kaya ondel-ondel? Tu dah bunyi bel. Mainlah
sendiri. Ijah nak Masuk kelas lagi bang”.
Hamli : “Bukan kaya ondel-ondel Ijah, Kaya Lemak lah... Itulah Ijah
dari tadi asik cerita aja,, kan dah bunyi pulak bel. Gagal main sama Ijah.
Nantik kita pulang sama yah, babang tunggu Ijah yah. Kalau ada apa-apa kan
babang bisa jagaiin Ijah”.
Sartijah : “Malas lah, Ijah bisa pulang sendiri ajah. Emang abang bisa
jagain dari apa? Badan abang ajah ngak terbawa nanti kalau mau lari”.
Hamli : “Nanti kalau ada angin
kencang abang bisa lindungin Ijah yang kurus biar ngak tumbang kan”.
Sartijah masuk kedalam kelas, Hamli menyusul dari belakang.
(keluar panggung)
*Musik randai
ADEGAN II
Pelakon : Hendra (Hamli) , Solihin (Sartijah), Ridho
Diteras rumahnya
Hamli duduk merenung di tangga sambil melihat dari kejauhan Sartijah sedang
main dihalaman rumahnya karna mereka tetangga, sejak dari SD hingga kini sudah
SMK ia tidak bisa beralih hati kepada selain Sartijah. Dia berniat ingin
menjadikan Sartijah orang yang istimewa dihatinya. Hingga kelak menjadi pendamping
hidupnya.
Hamli : (bicara sendiri) “Dari SD samo-samo pai sekolah, samo-samo MDA
terus SMP sampai sekarang lah SMK nak
tamat pulak si anak gadis tu tak hondak dengan awak. Makin hari makin rancak
nampaknyo. Sejak ingusan sampai kinin lah bebodak begincu masih tetap samo
cantiknyo dan samo kurusnyo, cubo awak panggil dulu mau tidak dia aku ajak
makan es krim nanti sore.”
“Ijahhhhhhh, oh...Sartijah........”
Sartijah : “Nak apo bang?, macam
jauh aja Ijah bang. Pelankan sikit suaranya bang. Nanti terganggu ayam betina
Ijah sedang mengeram”.
Hamli : Perlahan berjalan mendekati Ijah “Ijah sedang menyapu yah?”
Sartijah : Kok tahu?
Hamli : “Itu kan Ijah sedang
pegang sapu, terus ada sampah-sampah”
Sartijah : Alahhhh, kirain??
Hamli : “Abang becanda
Sartijah. Karna Ijah sudah membersihkan hati abang dari kegalauan. Ijah? Abang nak
ngomong serius nih, sekarangkan kita dah kelas tiga nih, dari SD sampai
sekarang tak ado perempuan lain yang abang nampak jah. Kalau kita dah tamat Ijah
abang lamar yah?”
Sartijah : “Eh eh eh..., main
lamar saja. Ijah ngak mau”
Lalu
beberapa saat, lewat tetangga mereka yang lain yang mengganggu pembicaraan
mereka.
Ridho : “Eh, ada Sartijah dan
Hamli. Sedang ngapai inih?” Ijah nih abang bawakan bunga buat Ijah. Cantik sama
seperti Ijah”
Sartijah : “Terimakasih bang
Ridho”.
Hamli : “Ridho, kamu
mengganggu kami saja”
Ridho : “Loh....saya kan
memang mau kesini. Ijah nanti sore naik bendi yok, sambil minum eskrim kita di
tepian sungai jantan, mau yah?”
Hamli : “Jangan maulah Ijah, sama
abang ajah yah, apalagi yang Ijah inginkan? Abang adalah pria idaman semua
perempuan. Apa kurangnya abang lagi Jahhhhhh?”
Sartijah : “Abang kurang
kurus!!!!”
Ridho : “Ha ha ha ha ha”
Hamli : “Baiklah ijah kalau
memang itu yang Ijah inginkan, abang akan lakukan. Tunggu abang yah Ijah”
Keduanya masuk
kerumah masing-masing, sedangkan Ridho pergi berlalu. (keluar panggung)
*Musik randai
ADEGAN III
Pelakon : Hendra (Hamli) , Solihin (Sartijah), Endang purnama sari
(Emak Sartijah)
Sudah dua bulan
berlalu, sejak tamat SMK antara Sartijah dan Hamli tidak pernah bertemu karna
sibuk mengurus perkuliahannya. Suatu hari Sartijah pulang kerumah dan bertemu
Hamli. Lalu.......
Sartijah : “Assalamualaikum
Mak....”
Emak : “Waalaikumsalam, eh
Ijah. Ngak nelfon dulu baru pulang? Tambah cantik anak Emak nih”.
Sartijah : “Ngak apa Mak. Mak,
Kemana Bang Hamli tak nampak-nampak Mak?”
Emak : “Hmmmmm, sebentar lagi
dia pulang tu Jah. Setiap sore pergi main nampak Emak, dah ganteng dia Jah
sekarang banyak Emak-emak sini yang sukak dengan dia”
Sartijah : “Ha??? Emak-Emak? Nak nikah
dengan bang Hamli? Emak jugak?”
Emak : “Bukan nak nikah?. Apalagi
Emak, kemana nak diletak ayah kau
Jah...., untuk di nikahkan dengan
anaknya lah. Emakpun mau kalau Ijah sukak. Kita kan dah saling kenal dan
tetangga lagi. Ha, itu dia Jah dah pulang tuh. Emak masak kedapur dulu yah.”
Sartijah kaget
melihat Hamli berjalan kerumahnya dengan memakai baju basket sepulang dari
latihan dan masih push-up didepan rumahnya. Sartijah mendekatinya.
Sartijah : “Ehemmmmm, Bang Hamli?”
Hamli : “Iyah, Ijah yah. Gimana
kabarnya”
Sartijah : “Baik bang, inih benar bang Hamli kan, sedang push-up?”
Hamli : “Iya, Kok tahu?”
Sartijah : “Karna abang sudah menguruskan hatiku”
Emak Sartijah
datang menyapa mereka berdua yang sedang berbincang
Emak : “Hai nak Hamli, mana Emaknya?
Nanti malam bisalah kita makan malam bersama dirumah sama Sartijah yah. Kan jarang-jarang
kita bisa ketemu nih.
Hamli : “Iya Mak, sekalian
Hamli mau melamar Sartijah. Gimana Mak?”
Emak : “Emak yah terserah Sartijah
ajah. Kalau Ijah ngak mau sama emak ajahpun boleh.”
Hamli : “Gimana Ijah? Maukan tahun
depan Abang nikahin?”
Sartijah : “Ihhhh Emak nih, mau
mau mau”. Sambil malu-malu dan semuanya tertawa”
Semua keluar panggung
*Musik randai
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar