Rabu, 08 Agustus 2018

ASIKNYA MAIN ENGGRANG-PERMAINAN TRADISIONAL

PERMAINAN ENGGRANG
NUR ATIKA
    
            Permainan tradisional khas Indonesia akir-akhir ini tidak banyak dikenal oleh anak-anak. Biasanya hanya muncul pada acara Hari Anak Nasional atau perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu permainan yang sudah jarang dilakukan adalah egrang. Egrang biasanya berbentuk tongkat kayu yang digunakan agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Walau tidak mudah, Permainan ini sangat populer pada masa lalu. Karena untuk dapat berjalan dengan Egrang, butuh latihan untuk mendapatkan keseimbangan dan melangkahkan batang kayu. Kita harus berada area terbuka yang cukup luas untuk berlatih, mulai dari menaiki pijakan yang ada pada egrang. Jika sudah seimbang, baru mencoba untuk melangkahkan egrang ke depan maupun ke belakang. Tidak jarang jika kita sebagai pemula akan terjatuh dari egrang. Setelah menguasainya, barulah bisa mengikutkannya dalam kompetisi berlari atau bermain sepak bola di atas egrang.
            Alat yang digunakan bukanlah barang yang sulit untuk di dapatkan, cukup dengan menyediakan dua buah bambu ataupun kayu, lalu dilanjutkan membuat segitiga di bawahnya untuk dijadikan pijakan kaki, kemudian dipaku supaya kuat, disarankan untuk mencari kayu yang panjang supaya sisanya bisa dijadikan tempat pegangan tangan. Pada masa yang lalu ketika saya bertanya kepada orangtua saya bagaimana orang dahulu membuat engrang, mereka hanya memanfaatkan batang bambu yang  banyak terdapat di belakang rumah mereka ataupun yang tumbuh disepanjang pinggiran sungai tempat mereka beraktifitas setiap harinya. Cara membuat dua tongkat bambu itu cukup mudah. Dua bambu dipotong sama, lalu ada bagian tangkai yang harus disejajarkan. Tangkai itu digunakan untuk tapak kaki agar bisa berjalan. membuat engrang perlu ketelitian dan keseimbangan dalam membuatnya. Alat tradisional tersebut jarang dijumpai di daerah lain,
            Adapun jenis permainan egrang ini tidak membutuhkan tempat atau lapangan yang khusus, untuk dapat memainkan permainan egrang ini juga dapat dilakukan di area sekitar rumah asalkan berada di atas tanah yang kering, karena apabila tanahnya basah atau sejenis tanah bergambut maka akan menyulitkan pemainnya, karena ujung kayu egrang pasti akan masuk ke dalam tanah sehingga susah untuk dicabut dan akan sangat sukar untuk dapat berjalan menjaga keseimbangan para pemainnya.
            Permainan tradisional ini selain menantang, tetapi juga sarat akan makna, Mengisi liburan sekolah bermain engrang menyenangkan, dari sini kita di ajarkan untuk tidak menyerah pada kesulitan yang menghadang di depan mata, keyakinan dan kerja keras dapat mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan setiap lelah pasti akan berujung pada yang namanya keberhasilan dari setiap usaha yang telah dilakukan, asalkan tetap optimis dan kerja keras yang tiada bosan, anda dapat mencobanya di rumah bersama keluarga. Lambat laun anda juga pasti akan merasakan bahwa permainan egrang ini memang sangat menguji kesabaran dan kerja keras, dari sanalah seseorang akan di didik untuk tidak mudah berputus asa dalam mewujudkan ambisi atau target-target yang akan dicapai.
            Terlalu sering berada di depan TV, komputer, atau asyik memegang gadget dapat membuat kita kurang berolahraga. Egrang bisa jadi pilihan melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan. Selain menguatkan otot kaki dan tangan, permainan ini juga melatih koordinasi gerakan kaki dan tangan. Tidak hanya efektif mengeluarkan keringat, egrang juga memaksa kita untuk keluar dari rumah dan menikmati udara segar yang baik bagi kesehatan tubuhnya.
            Permainan tradisional banyak tergerus permainan modern. Namun terlepas dari fenomena perkembangan teknologi kini sebagian dari anak-anak didesa saya masih mencoba mempertahankan egrang, sekali-kali berjalan menggunakan tongkat egrang  anak-anak dengan senang hati Nampak juga ada yang berlomba untuk berjalan siapa yang paling lama bertahan diatas bambu itu. Pemainnya berjalan dengan bambu itu sehingga kakinya tidak menyentuh tanah. Jika kaki sampai menyentuh tanah, maka permainan selesai. 
            Selain menyenangkan bermain engrang juga membawa banyak manfaat, diantyaranya yaitu Melatih Kemampuan Motorik karena Bermain egrang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi otot-otot tubuh yang baik. Jika tidak seimbang, kita akan mudah jatuh dari pijakan egrang. Kemampuan ini berguna untuk melakukan jenis olah raga lain yang membutuhkan fleksibilitas dan keseimbangan seperti senam lantai, bowling, dan atletik. Seterusnya mengetahui arti kerja keras bisa naik ke atas pijakan egrang dan melangkahkannya membutuhkan kerja keras. Melakukan permainan ini dapat mengasah sikap kita untuk bekerja keras dan pantang menyerah dalam mendapatkan tujuan. Dan juga memperluas pergaulan bermain egrang tidak seru jika dilakukan sendirian. Biasanya permainan ini dilakukan beberapa orang untuk melakukan kompetisi lari yang bikin egrang semakin menyenangkan. Selain melatih cara bertanding yang baik, egrang juga memperluas pergaulan dengan teman yang lain. Jadi permainan Egrang ini tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang belaka namun juga mengajarkan nilai konsentrasi tinggi bagi para pemainnya.
            Permainan tradisional ini memang tak hanya ada di satu daerah, masing-masing daerah memiliki permainan seperti ini, tetapi bukan Egrang namanya, setiap daerah memiliki nama masing-masing, sedangkan khusus provinsi Riau dan daidaerah saya menamakannya permainan Egrang. Adapun nilai budaya yang diselipkan dari permainan Egrang ini adalah : kerja keras, sportivitas, keuletan, percaya diri, tekad keberanian yang tinggi, konsentrasi penuh, jangan cepat takut kalau jatuh dan yang terakhir adalah sportivitas. Semua nilai itu tercurah mulai dari pembuatan Egrang yang membutuhkan keuletan dan kerja keras, sedangkan memainkannya butuh konsentrasi penuh karena dituntut untuk menyeimbangkan badan dan setelah pandai memainkannya dibutuhkan sportivitas, apalagi kalau sedang mengikuti lomba, karena Egrang ini sangat mudah menendang lawan maka dari itu sangat dibutuhkan sportivitas dalam semua keadaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...