PERMAINAN ENGGRANG
NUR ATIKA
Permainan
tradisional khas Indonesia akir-akhir ini tidak banyak dikenal oleh anak-anak.
Biasanya hanya muncul pada acara Hari Anak Nasional atau perayaan Kemerdekaan
Republik Indonesia. Salah satu permainan yang sudah jarang dilakukan adalah
egrang. Egrang biasanya berbentuk tongkat kayu yang digunakan agar bisa berdiri
dalam jarak tertentu di atas tanah. Walau tidak mudah, Permainan ini sangat
populer pada masa lalu. Karena untuk dapat berjalan dengan Egrang, butuh
latihan untuk mendapatkan keseimbangan dan melangkahkan batang kayu. Kita harus
berada area terbuka yang cukup luas untuk berlatih, mulai dari menaiki pijakan
yang ada pada egrang. Jika sudah seimbang, baru mencoba untuk melangkahkan
egrang ke depan maupun ke belakang. Tidak jarang jika kita sebagai pemula akan terjatuh
dari egrang. Setelah menguasainya, barulah bisa mengikutkannya dalam kompetisi
berlari atau bermain sepak bola di atas egrang.
Alat
yang digunakan bukanlah barang yang sulit untuk di dapatkan, cukup dengan
menyediakan dua buah bambu ataupun kayu, lalu dilanjutkan membuat segitiga di
bawahnya untuk dijadikan pijakan kaki, kemudian dipaku supaya kuat, disarankan
untuk mencari kayu yang panjang supaya sisanya bisa dijadikan tempat pegangan
tangan. Pada masa yang lalu ketika saya bertanya kepada orangtua saya bagaimana
orang dahulu membuat engrang, mereka hanya memanfaatkan batang bambu yang banyak terdapat di belakang rumah mereka
ataupun yang tumbuh disepanjang pinggiran sungai tempat mereka beraktifitas
setiap harinya. Cara membuat dua
tongkat bambu itu cukup mudah. Dua bambu dipotong sama, lalu ada bagian tangkai
yang harus disejajarkan. Tangkai itu digunakan untuk tapak kaki agar bisa
berjalan. membuat engrang perlu ketelitian dan keseimbangan dalam membuatnya.
Alat tradisional tersebut jarang dijumpai di daerah lain,
Adapun
jenis permainan egrang ini tidak membutuhkan tempat atau lapangan yang khusus,
untuk dapat memainkan permainan egrang ini juga dapat dilakukan di area sekitar
rumah asalkan berada di atas tanah yang kering, karena apabila tanahnya basah
atau sejenis tanah bergambut maka akan menyulitkan pemainnya, karena ujung kayu
egrang pasti akan masuk ke dalam tanah sehingga susah untuk dicabut dan akan
sangat sukar untuk dapat berjalan menjaga keseimbangan para pemainnya.
Permainan
tradisional ini selain menantang, tetapi juga sarat akan makna, Mengisi liburan sekolah bermain engrang
menyenangkan, dari sini kita di ajarkan untuk tidak menyerah pada
kesulitan yang menghadang di depan mata, keyakinan dan kerja keras dapat
mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan setiap lelah pasti akan
berujung pada yang namanya keberhasilan dari setiap usaha yang telah dilakukan,
asalkan tetap optimis dan kerja keras yang tiada bosan, anda dapat mencobanya
di rumah bersama keluarga. Lambat laun anda juga pasti akan merasakan bahwa
permainan egrang ini memang sangat menguji kesabaran dan kerja keras, dari
sanalah seseorang akan di didik untuk tidak mudah berputus asa dalam mewujudkan
ambisi atau target-target yang akan dicapai.
Terlalu
sering berada di depan TV, komputer, atau asyik memegang gadget dapat membuat kita
kurang berolahraga. Egrang bisa jadi pilihan melakukan aktivitas fisik yang
menyenangkan. Selain menguatkan otot kaki dan tangan, permainan ini juga
melatih koordinasi gerakan kaki dan tangan. Tidak hanya efektif mengeluarkan
keringat, egrang juga memaksa kita untuk keluar dari rumah dan menikmati udara
segar yang baik bagi kesehatan tubuhnya.
Permainan tradisional banyak
tergerus permainan modern. Namun terlepas dari fenomena perkembangan teknologi
kini sebagian dari anak-anak didesa saya masih mencoba mempertahankan egrang, sekali-kali
berjalan menggunakan tongkat egrang
anak-anak dengan senang hati Nampak juga ada yang berlomba untuk
berjalan siapa yang paling lama bertahan diatas bambu itu. Pemainnya berjalan
dengan bambu itu sehingga kakinya tidak menyentuh tanah. Jika kaki sampai
menyentuh tanah, maka permainan selesai.
Selain
menyenangkan bermain engrang juga membawa banyak manfaat, diantyaranya yaitu Melatih
Kemampuan Motorik karena Bermain egrang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi
otot-otot tubuh yang baik. Jika tidak seimbang, kita akan mudah jatuh dari
pijakan egrang. Kemampuan ini berguna untuk melakukan jenis olah raga lain yang
membutuhkan fleksibilitas dan keseimbangan seperti senam lantai, bowling, dan
atletik. Seterusnya mengetahui arti kerja keras bisa naik ke atas pijakan
egrang dan melangkahkannya membutuhkan kerja keras. Melakukan permainan ini
dapat mengasah sikap kita untuk bekerja keras dan pantang menyerah dalam
mendapatkan tujuan. Dan juga memperluas pergaulan bermain egrang tidak seru
jika dilakukan sendirian. Biasanya permainan ini dilakukan beberapa orang untuk
melakukan kompetisi lari yang bikin egrang semakin menyenangkan. Selain melatih
cara bertanding yang baik, egrang juga memperluas pergaulan dengan teman yang
lain. Jadi
permainan Egrang ini tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang belaka namun
juga mengajarkan nilai konsentrasi tinggi bagi para pemainnya.
Permainan
tradisional ini memang tak hanya ada di satu daerah, masing-masing daerah
memiliki permainan seperti ini, tetapi bukan Egrang namanya, setiap daerah
memiliki nama masing-masing, sedangkan khusus provinsi Riau dan daidaerah saya menamakannya
permainan Egrang. Adapun nilai budaya yang diselipkan dari permainan Egrang ini
adalah : kerja keras, sportivitas, keuletan, percaya diri, tekad keberanian
yang tinggi, konsentrasi penuh, jangan cepat takut kalau jatuh dan yang
terakhir adalah sportivitas. Semua nilai itu tercurah mulai dari pembuatan
Egrang yang membutuhkan keuletan dan kerja keras, sedangkan memainkannya butuh
konsentrasi penuh karena dituntut untuk menyeimbangkan badan dan setelah pandai
memainkannya dibutuhkan sportivitas, apalagi kalau sedang mengikuti lomba,
karena Egrang ini sangat mudah menendang lawan maka dari itu sangat dibutuhkan
sportivitas dalam semua keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar