Rabu, 08 Agustus 2018

Kopi untuk sang pengintai - puisi

Kopi untuk sang pengintai
Nur atika Roesli

Kopi didalam cawan bundar
kuseduh untukmu sang pengintai
kutawar kopi semanis senyummu
kutawarkan kopi pelepas lelahmu
kutau kopi biasa yang kau pesan
beraroma kelat, hitam, manisnya alami tanpa gula

kopi yang hanya didapatkan nun diperkampungan
dipetik pada pagi nan cerah
dijemur dibawah terik
ditumbuk dengan rasa suka cita

kopiku tinggal sesendok tuan
tapi kuyakin cukup untuk menemani malammu kali ini
kopiku sudahpun kurebus tuan
wanginya kuyakin mampu membangkitkan gairah bekerjamu
kerja, kerja dan kerja
hanya itu yang kudengar

aku harap esok kopi di perkampungan tetapkan berbuah
dipetik, khusus untuk menyambut kedatanganmu

Lembah penolakan, 22 April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...