Tamu dari Medan Perang
Nur atika Roesli
Lurus tatapku pada hamparan ombak putih menggulungkan pinta pada dunia
Susunan kerajaan tujuh lapis menyapa santun
Memenangkan raja diatas rajanya kefananaan
Sultanpun tak berkutik dihadapan kegagahan tahtanya
Sepanjang samudra awan yang tak berujung
Didalam ruang hampa aku dan kamu sesungguhnya diantara kuasa itu
Terbelenggu dihadapan Malik
Diatas ketinggian ribuan kilo kupandangi jua cita yang tak mungkin kembali lagi
Cita yang sudah melebur menjadi kepingan kenangan
Diujung sumatra ini kulihat air lautan tenang menyambut kapal yang berlayar dipermukaannya
Tak ada resah apalagi pilu dengan genangan yang begitu ramah pada dunia
Terkadang goncangan ini juga meragukan aku akan janjimu
Sebab semakin tinggi, semakin kau meninggalkan aku jauh
Semakin lama aku diatas sini semakin aku tak mampu melihat
Kau butai aku dalam kegilaan rindu
Rabu, 08 Agustus 2018
puisi-tamu dari medan perang
Alumni mahasiswa sastra melayu fakultas ilmu budaya UNILAK Pekanbaru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Analisis Diamnya Dia
"Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...
-
ANGGAU OLEH : NUR ATIKA-ROESLI ROHUL Anggau adalah sebuah sebutan untuk makhluk gaib sejenis setan yang sering menjadi cerita raky...
-
PENULIS NASKAH & SUTRADARA : NUR ATIKA SEKAPUR SIRIH : HAJRI NAITO PEMUSIK : ...
-
Bagi Anda yang sedang mencari kata-kata motivasi, atau kata-kata bijak untuk memotivasi, baik itu buan teman-teman anda atau pun anda yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar