Rabu, 08 Agustus 2018

Palsu - puisi

Palsu
Nur atika Roesli

kunjungi gedung putihmu
namun pertalite mahal, bensinpun sudah dicampur air

lelah menunggu kupesan nasi goreng istimewa kebanggaan negeri ini
kurasai telurmu palsu
kukunyah nasi yang terasa getah karet itu
ada cacing juga di sarden yang kauhidangkan
kata koki, walau semua palsu aku memasaknya penuh cinta
tapi kuyakin cintanya juga palsu

kujalani gang sempit menuju istanamu
banyak pemuda teler menenguk tuak oplosan, frustasi, terkapar
kecewa dengan janji palsu sang kekasih katanya


Tiba dipemberhentian polisi gadungan menangkapku, memalak hingga kuserahkan harta benda

ia kemudian ditangkap pula oleh KPK gadungan pula

aku masih beringsut menuju istanamu
mobil mewah lalu lalang dihadapanku dengan plat mobil palsu itu

Depan Gedung Merah, 24 April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...