Selasa, 07 Agustus 2018

Kesenian melayu-Rokan Hulu

Tugas ujian semester individu







KESENIAN GONDANG OGUONG
DIUJUNGBATU

Program SI Universitas Lancang Kuning
Di susun oleh
Kelompok







NUR ATIKA







UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS ILMU BUDAYA
JURUSAN SASTRA MELAYU
PEKANBARU
2015


KESENIAN GONDANG OGUONG DIUJUNGBATU

            Kesenian merupakan salah satu aspek kebudayaan yang kaya akan ragam dan coraknya, baik itu seni musik, seni rupa, dan seni tari. Kesenian masing-masing daerah memiliki ciri khas dan perbedaan antara satu dan yang lainnya. Agar ciri khas itu dapat dicermati, maka kebudayaan itu perlu dibina, dipelihara, dikembangkan dan di lestarikan demi mencapai potensi atau kekayaan alam dibidang seni. Pada masyarakat Ujungbatu seni musik tradisional yang masih tetap dilaksanakan pada saat acara-acara adat seperti didalam acara nikah kawin salah satunya adalah gondang oguong,
Gondang Oguong merupakan suatu kebiasaan nenek moyang secara turun-temurun (dalam jangka waktu yang lama) dalam ketentuan-ketentuan kaidah tertentu. Nilai-nilai yang diberikan ajaran Islam merupakan nilai yang tinggi kualitasnya paling elok dan ideal. Oleh karena itu pelaksanaan nilai ini tidak memerlukan komando atau perintah dari pihak manapun. Setiap pribadi atau insan sewajarnya  menyadari nilai yang agung itu, sehingga dengan rela hati akan mengikuti dan mematuhinya. Orang yang berbuat demikian dipandang sebagai manusia yang tinggi martabat pribadinya, dan dipandang sebagai suri teladan untuk menuju jalan hidup yang mulia.
Namun pada kenyataan yang sedang kita hadapi pada saat sekarang ini masyarakat menghadapi tantangan yang berat untuk tetap bertahan dalam tradisinya. tradisi yang terdapat didalam gondang oguong pada acara nikah kawin yaitu masyarakat Lubuk Bendahara selalu mendahulukan musik gondang oguong pada awal acara nikah kawin tersebut setelah itu barulah pada malam hari jika ada acara lain seperti nyanyian oleh artis-artis modern dilaksanakan yang disebut dengan keybord.
Kesenian musik Gondang Oguong biasanya diadakan pada acara-acara tradisi pada masyarakat Ujungbatu antara lain pada acara upacara-upacara adat, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Musik gondang oguong adalah Sarana kegiatan  adat masyarakat yang ada  di Ujungbatu Kecamatan Ujungbatu. Musik gondang oguong juga merupakan salah satu media untuk mengekspresikan diri mereka, melalui nyanyian mereka mengaktualisasikan potensi dirinya, melalui kesenian ini pula mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan dan cita-cita tentang diri, masyarakat, tuhan dan dunia.
Musik gondang oguong sendiri pada era zaman modern sekarang ini menurut penulis telah mengalami beberapa perubahan pada sajak-sajaknya, namun perubahan itu tidaklah berarti kepada kejelekan karena sajak-sajaknya dirobah karena terinpisari dari kehidupan dan kisah-kisah penduduk setempat serta menyesuaikan dengan keadaan yang dialami masyarakat pada saat sekarang ini tanpa meninggalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dengan begitu masyarakat umum baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa akan lebih tertarik mendengarkan nyanyian serta melihat penampilan gondang oguong tersebut.
Dalam setiap acara adat di Ujungbatu, penampilan kesenian musik Gondang Oguong termasuk bagian dan hal yang perlu diperhatikan seperti, tata tempat yang dibuat khusus ataupun yang sudah tersedia harus lebih tinggi dari lantai ataupun tanah tempat para penonton dan masayarakat. Hal ini menurut tokoh-tokoh adat setempat selain untuk menghimbau masyarakat bahwa ditempat tersebut ada suatu acara adat yang akan berlangsung dan bertujuan juga untuk jangan sampai setiap dari alat musik tersebut dilangkahi oleh orang-orang, karena begitu berharganya musik gondang oguong tersebut dimata tokoh-tokoh masyarakat. Adapun pelaksanaan nyanyian gondang oguong pada masyarakat Ujungbatu terdiri dari dua bentuk yaitu, bentuk nyanyian gondang oguong pada siang hari dan bentuk nyanyian gondang oguong pada malam hari, kedua bentuk nyanyian tersebut digolongkan pada hari pelaksaaannya serta jenis lagu yang dinyanyikannya.
Dalam kesenian musik ini yang sangat disukai oleh kalangan berusia tua karena sajak pantun yang disenandungkan  dalam bentuk nyanyian yang berfungsi sebagai sindirin, nasehat, pepatah, pesan, kehidupan sehari-hari serta pengalaman-pengalaman hidup pada masyarakat Lubuk Bendahara. Adapun bentuk nyanyian Gondang Oguong yang sudah mentradisi di Ujungbatu yaitu berupa : “Sendayung, Sikubik, Tigo Lalu” biasanya dinyanyikan pada acara Nikah Kawin pada waktu siang hari.
Adapun salahsatu sajak lagu yang dibawakan adalah lagu Sendayung, yiatu sebagai berikut :
Oo buyuong anak dek omak dengan ayah
Kok godang paguno dek uyang nan banyak
Omak dengan ayah jangan dilupokan
Jangan sampai togoak ati omak maraso buyuong bisuk nak
Anak jangan dibuek bak bunyi pantun uyang
Sayang anak kek omak sepanjang panggolan
Sayang omak kek anak sepanjang jalan
Artinya adalah :
            Oo anak laki-laki anak bersama ibu dan ayah
            Kalau besar berguna bagi orang yang banyak
Ibu dan ayah jangan dilupakan
Jangan sampai terlintas di hati ibu merasa anak laki-lakinya bisuk nak
Anak jangan dibuat seperti bunyi pantun orang
Sayang anak kepada ibu sepanjang galah
Sayang ibu kepada anak sepanjangan jalan
Sajak diatas menyampaikan maksud yang ingin diutara oleh seorang ibu kepada anaknya yaitu tentang impian seorang ibu yang ingin anaknya menjadi orang yang berguna bagi semua orang, dan kelak bila sudah mencapai cita-citanya sang anak jangan sampai lupa kepada orang tuanya, jangan pernah berubah kasih sayangnya kepada ibu dan ayahnya seperti pepatah “sayang anak kepada ibu sepanjang galah” sayang anak bisa diukur sepanjang waktu berjalan sampai batas ia telah dapat meraih cita-citanya saja, namun “sayang ibu kepada anak sepanjang jalan” kasih sayang ibu yang tidak pernah habis dan tidak berujung seperti jalan.
            Lagu atau nyanyian lainnya adalah lagu Tigo lalu, lagu ini mengisahkan tentang seorang raja yang akan dilantik disebuah istana, maka dalam perjalanannya menuju ke istana tersebut raja akan melalui tiga jalan yang berbeda kemudian raja meminta izin kepada masyarakat yang punya tanah untuk melewati jalan mereka dengan iringan lagu tigo lalu tersebut, tigo lalu berarti tiga lalu.  
Sedangksan bentuk nyanyian Gondang Oguong pada malam hari ada dua buah lagu yaitu : pertama “Tak Tun-Tun” yang biasanya berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat yang sedang bekerja/bergadang, kedua “Timang Baju” juga digunakan sebagai hiburan masyarakat yang sedang bekerja pada malam harinya dan itulah bentuk nyanyian Gondang Oguong yang dimainkan pada malam hari secara bergantian.
Adapun lirik lagu yang pertama adalah lagu Tak tun-tun, yaitu sebagai berikut :
Tak tun-tun kelamai jaguong
Gundal-gundal katipuong bosi
Dek apo adiek momonuong
Dek ulah olun balaki
Adapun sajak syair lagu Tak tun tun diatas adalah “Dek apo adiek mamanuong, dek ulah olun balaki” bait ini mengandung arti “Kenapa adik bermenung, karena nya belum bersuami” maksud pesan atau nasehat yang ingin disampaikan orang tua pada anaknya tersirat pada bait ini yaitu : melihat anaknya yang sudah cukup umur pada saat senja hari duduk di anjungan atau teras rumah nya dengan bermenung seorang ibu ingin menyampaikan perkataan yang menyuruh anaknya untuk menikah atau bersuami maka dengan perantara pantun pesan tersebut tersampaikan dan sang anak tersinggung secara halus dan mengerti bahwa orang tuanya sudah menyuruhnya untuk menikah.
Lagu Tak tun tun adalah salah satu lagu yang berbentun pantun yang memiliki pola AB-AB, lagunya yang mudah diingat dan mudah dimengerti oleh masayarakat umum membuat lagu ini adalah lagu yang paling banyak diminati oleh pendengar calempong, dan paling banyak dihafal oleh khalayak ramai Karena seringnya didendangkan oleh para ibu-ibu ketika menidurkan anak-anak mereka, sehingga baik anak-anak, remaja apalagi orang dewasa sudah sangat hafal dengan lagu Tak tun tun ini.
Lagu  lainnya adalah lagu Timang baju. Lagu ini memiliki kisah tiga orang adik beradik dikala dulu ingin menjadi raja, orang tua mereka sangat susah untuk mengambil keputusan, terlebih lagi  ketiga adik beradik ini memiliki keahlian dan kecakapan masing-masing dan pantas menjadi raja. Singkat cerita maka datanglah seorang penasehat  ke istana mengatakan bahwa ada satu cara untuk memutuskan dengan tepat dan memilih dengan adil siapa diantara ketiga adik beradik itu yang akan dinobatkan menjadi penerus sang raja selanjutnya, yaitu ketiga adik beradik itu diberi syarat agar membuat sebuah baju kebesaran untuk dipakai ketika dilantik menjadi raja nantinya.
Namun baju kebesaran itu haruslah sama berat antara baju dan kain pinggang ataupun celananya. Sedang asiknya ketiga adik beradik tersebut menjahit pakaian itu adik bungsu mereka sambil menimbang-nimbang berat kain tersebut secara spontan dia menyanyikan lagu “kak kak kak timang baju, kak kak kak timang baju” dari itulah asal muasal terciptanya lagu Timang Baju tersebut.
Setiap Gondang Oguong yang akan dimainkan tokoh-tokoh adat di Ujungbatu, Tujuannya selalu untuk menghimbau masyarakat bahwa di tempat tersebut ada suatu acara adat yang akan berlangsung, bertujuan juga untuk jangan sampai setiap dari alat musik Gondang Oguong tersebut terlangkahi oleh orang-orang.
Gondang oguong sendiri yaitu alat musik terdiri dari 3 macam yang dimainkan oleh 5 orang. Yaitu pertama gondang yang dimainkan oleh 2 orang, gondang yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul ada juga menggunakan alat bantu pukul berupa kayu khusus, pada masyarakat Lubuk Bendahara ada juga yang memainkan gondang ini dengan cara diselipkan antara kaki dan pahanya, kata para pemain agar lebih kokoh kedudukannya dan mudah untuk dipukul, gondang yang pertama didalam kelompok gondang oguong berfungsi sebagai instrument mengatur irama nyanyian. Gondang yang satunya lagi berfungsi sebagai tingkah untuk mengisi kekurangan dari gondang yang pertama tadi.
Alat kedua yaitu Calempong dimainkan oleh 2 orang, calempong berfungsi untuk menyanyikan atau mengalunkan lagu-lagu yang dihasilkan dari nada-nada calempong, pada nada calempong inilah terletak harmonisasi nyanyian yang adakan didengarkan oleh penonton dan para undangan, yang mana nyanyian yang terdapat pada gondang oguong hanyalah berupa melodi yang dihasilkan  oleh calempong lagunya tidak diucapkan atau dilagukan oleh seorang penyanyi tetapi sajak yang terdapat pada nyanyian hanya dapat disimakkan oleh pendengar. Calempong terdiri dari lima buah, Orang yang pertama memainkan lima buah calempong dan yang kedua bertugas memainkan yang dua buah nya lagi.
Alat yang ketiga adalah Gong, gong ini dimainkan oleh 1 orang, gong yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sebuah kayu khusus pemukul Gong, fungsi Gong didalam Kelompok musik gondang oguong adalah untuk mengisi wilayah nada Bass yang hanya memiliki satu nada saja.  Walalupun hanya memiliki satu nada saja
Di tengah masayarakat Ujungbatu petunjukan Gondang Ogoung biasanya selalu memberikan suatu yang menyenangkan, dan dengan rasa gembira masyarakat di Ujungbatu berkumpul dan menyaksikan, dapat dilihat  bagaimana masyarakat pendukungnya menginterpretasikan sebuah kebudayaan tersebut dengan nyanyian, kesenian adalah usaha untuk membentuk kesenangan, kesenangan adalah salah satu naluri asasi atau kebutuhan asasi manusia. Dengan demikian alhamdulilah kesenian gondang oguongn ini masih bertahan sampai saat ini dizaman yang sangat rawan akan pengaruh musik-musik modern, namun saya termasuk sebagian pemilik sanggar tradisional lainnya bertekad untuk selalu menularkan ilmu-ilmu tradisi yang ada didalam kesenian ini, dengan merangkul anak-anak usia sedini mungkin dengan mengajaknya belajar memainkan alat musik ini, dengan makin banyaknya kalangan muda yang bisa memainkan musik gondang oguong ini, masyarakat Ujungbatu terutama para pemuka adat akan selalu bisa menikmati penampilan kesenian ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...