Rabu, 08 Agustus 2018

Rinai - puisi

Rinai
Nur atika roesli

rinai ini memulai lagi
mulai memainkan peran sebagai penawar rindu seperti biasanya
ada kabar duka pun ia akan terima dengan rindunya pada sang agung pada kabar perpisahanpun ia tawarkan perjumpaan
pada berita kematian ia serukan kelahiran
pada kabar perkelahian ia ciptakan perdamaian
tapi, pada berita rinduku ia hanya katakan sabarlah untuk menunggu

terbang bersama angin, rinai itu semakin halus menerpa kulitku
payung tak mampu menghalangi niat rinai untuk mengusik rindu ini
berjalan dibawah tabuhan irama rintik ini bagai sebuah melodi
membawa lenggahku akan jam yang selalu berputar
walau ku tahu waktu tetap berjalan sama

lama dibawah rinai
biarlah tak teduh malam ini
mungkin ada jiwa jiwa yang masih menikmati hadirnya
banyak umat yang belum puas akan rasanya kebersamaan dalam rinai ini.

aku akan berlalu sepanjang jalan menuju rumah

H-8, April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Diamnya Dia

 "Analisis Diamnya Dia" Oleh, Nur Atika Rusli. Diamnya seseorang bukan berarti tidak mengerti dan memahami persoalan. Sebaliknya, ...